Mizan Rabbani

Mizan Robbani

وَماَ أمْوَالُكُمْ وَلاَ أوْلاَدُكُمْ بِالَّتِى تُقَرِّبُكُمْ زُلْفَى إلاَّ مَنْ ءَامَنَ وَعَمِلَ صاَلِحاً فَأولئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضَّعْفِ بِماَ عَمِلُوْا وَهُمْ فِى الْغُرَفاَتِ ءَامِنُوْنَ

Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka Itulah yang memperoleh Balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang Tinggi (dalam syurga). [saba’ : 37]

إنَّ أكْرَمَكُمْ عِنْدَ الله أتْقاَكُمْ

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. [alhujurot : 13]

Alloh subhaanahu wata’ala memiliki mizan (tolak ukur) demikian juga manusia memiliki mizan. Tentu berbeda antara mizan Alloh dengan mizan manusia.

Mizan manusia mengukur dan menimbang sesuatu dengan dinar, dirham, pangkat dan lainnya. Sehingga tidak aneh manakala bani isroil memprotes pengangkatan Tholut sebagai pimpinan mereka karena mereka lebih berhak mendapat tongkat kepemimpinan daripada Tholut :

قَالُوْا أنَّى يَكُوْنُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْناَ وَنَحْنُ أحَقُّ باِلْمُلْكِ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْماَلِ

Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak [albaqoroh : 247]

Keutamaan manusia dalam tatanan jahiliyah diukur dari kedudukannya, keturunannya atau hartanya. Itulah yang menjadi tolak ukur mereka dalam menentukan tingkat keutamaan seseorang. Maka dari itu tidak mengherankan jika mizan jahiliyah meninggikan kedudukan orang semacam Abu Jahal. Orang kafir quraisy menjulukinya dengan Abu Hakam (bapak penegak keadilan) akan tetapi rosululloh shollallohu alaihi wasallam menyebutnya dengan Abu Jahal (bapak kebodohan)

Mizan jahiliyah menempatkan Bilal dalam barisan binatang ternak, maka orang semacam Abu Sufyan malu jika harus duduk berdampingan dengannya. Namun dalam mizan robbani orang semacam Bilal sangat tinggi kedudukannya.

Dalam suatu riwayat disebutkan : Bilal, Ammar dan Shuhaib setelah fathu Mekkah melemparkan perkataan pedas kepada Abu Sufyan yang belum lama masuk islam, dimana mereka berkata : demi Alloh, pedang-pedang Alloh belum sedikitpun memperoleh korban dari musuh-musuhnya (maksudnya Abu Sufyan belum banyak berprestasi termasuk belum pernah berjihad) Abu Sufyan marah mendengar perkataan itu sehingga ia segera menemui Abu Bakar Ash Shiddiq untuk mengadukan perkataan mereka terhadap dirinya.

Demi mendengar perkataan itu, Abu bakar segera mendatangi mereka dan menegur mereka dengan keras “ adakah kalian mengatakan perkataan demikian kepada pemuka quraisy ? “ kata Abu bakar dengan nada tinggi.

Setelah itu Abu Bakar pergi menemui rosululloh shollallohu alaihi wasallam untuk mengkhabarkan perihal penghinaan Bilal dan teman-temannya terhadap Abu Sufyan. Dengan pengaduan itu, Abu Bakar bermaksud melegakan hati Abu Sufyan dan berharap wajah rosululloh shollallohu alaihi wasallam merah padam terhadap perlakuan mereka terhadap pribadi Abu Sufyan.

Namun kenyataannya tidak seperti apa yang dibayangkan Abu Bakar. Justru rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : barangkali engkau telah membuat mereka marah, sungguh itu jika terjadi berarti engkau telah membuat Alloh marah kepadamu.
Ketika Abu Bakar mendengar jawaban rosululloh shollallohu alaihi wasallam yang demikian itu maka ia segera mendatangi Bilal untuk meminta maaf kepada mereka dan mengharap agar tidak memasukkan kata-katanya ke dalam hati mereka. Ia berkata : wahai saudaraku, barangkali aku telah membuat kalian marah ? Mereka menjawab : semoga Alloh memaafkanmu. Dengan perkataan itu maka menjadi tentramlah hati Abu Bakar.

Demikianlah mizan Alloh dan menegakkanmizan Alloh merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Ia hanya mampu diperbuat oleh manusia yang berjiwa besar. Menegakkan mizan robbani sebagai neraca berarti engkau mendahulukan siapa yang didahulukan oleh Alloh, mengakhirkan siapa yang diakhirkan oleh Alloh, memuliakan siapa yang dimuliakan oleh Alloh dan menghuinakan siapa yang telah dihinakan oleh Alloh.

Ini merupakan perkara yang tidak mampu dikerjakan selain oleh manusia yang berjiwa besar yang telah terbina dalam masa yang cukup lama melalui berbagai macam gemblengan dan ujian sehingga mereka siap menempuh jalan dan patuh menerima pengarahan.

Berhijrahlah Niscaya Engkau Kaya

Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

وَمَنْ يُهاَجِرْ فِي سَبِيْلِ الله يَجِدْ فِى الأرْضِ مُرَاغَماً كَثِيْرًا وَسَعَة وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهاَجِراً إلَى الله وَرَسُوْلِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أجْرُهُ عَلَى الله وَكاَنَ الله غَفُوْراً رَحِيْماً

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang Luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [annisa : 100]

Abdurrohman bin Auf saat hijrah dan di kota Madinan dalam keadaan faqir. Di saat rosululloh shollallohu alaihi wasallam mempersaudarakan antara kaum muhajirin dan anshor maka rosululloh shollallohu alaihi wasallam mempersaudarakan Abdurrohman bin Auf dengan Sa’ad bin Robi’.

Sa’ad bin Robi’ berkata kepada Abdurrohman bin Auf “ aku membagi kebunku, untukmu separuh dan untukku separuh. Saya punya dua istri dan salah satunya akan aku cerai selanjutnya engkau menikahinya “ Demi mendengar tawaran itu Abdurrohman berkata : tidak perlu, cukup tunjukkan padaku di mana letak pasar di kota Madinah. Setelah ditunjukkan maka mulailah Abdurrohman berdagang sehingga menjadi orang terkaya di kota Madinah.

Zubair Bin awwam di saat tiba di kota Madinah dalam perjalanan hijrohnya termasuk dalam keadaan miskin, hanya seekor kuda yang ia miliki. Ketika dia mati syahid harta peninggalannya dihitung, ternyata mencapai 57 juta dirham.

Peranan Kuda

Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

وَأعِدُّوْا لَهُمْ ماَسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِباَطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِهِ عَدُوَّ الله وَعَدُوَّكُمْ وَءَاخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْ لاَ تَعْلَمُوْنَهُمْ الله يَعْلَمُهُمْ وَماَ تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْئٍ سَبِيْلِ الله يُوَفَّ إلَيْكُمْ وَأنْتُمْ لاَتُظْلَمُوْنَ

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). [al anfal : 60]

Ayat ini memerintahkan kepada kita untuk melakukan I’dad (persiapan yang ada kaitannya dengan jihad). Persiapan itu meliputi dua hal yaitu kekuatan (melempar, persenjataan yang dengannya bisa membunuh dari jarak jauh) yang kedua adalah kedua adalah kendaraan berupa kuda.

Sebelum pecah jihad Afghan, saya tidak menyangka bahwa kuda memiliki peranan penting dalam jihad. Saya berfikir , peranan kuda dalam perang telah berakhir. Subhaanalloh, kami melihat bahwa kuda dalam jihad Afghan termasuk sarana yang sangat esensial.
Kuda mampu memikul peluru, logistic dan mujahidin, bahkan kuda-kuda itu mampu berjalan di puncak-puncak gunung serta pada jalan-jalan sempit yang tidak mampu dilewati oleh tank.

Ayat-Ayat Jihad Koq Sulit Dipahami

Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

Para sahabat yang dikubur di Baqi hanya sekitar 257 orang sementara yang pergi haji bersama rosululloh shollallohu alaihi wasallam sebanyak 114.000 orang. Mereka betebaran di muka bumi. Tak ada yang melemahkan tekad mereka untuk berjihad dan menyebarkan islam ke seluruh penjuru dunia. Jihad adalah bagian yang tak terpisahkan bagi mereka dan betapa banyak mereka mengakhiri hidup di kancah jihad.

Ibnu taimiyyah dalam majmu’ fatawa 15/313 mengatakan : para pencuri, pezina, peminum khomr dan orang yang meninggalkan jihad dikumpulkan menjadi satu dan diberikan kepada mereka satu macam hukum. Subhaanalloh, betapa hinanya orang yang meninggalkan jihad sehingga disamakan kedudukan mereka dengan pelaku maksiat (peminum khomr, pencuri dan pezina)

Akan tetapi sungguh aneh, sebagian orang yang begitu menguasai kitab-kitab fiqh, kitab aqidah, tafsir dan lainnya begitu sulit memahami ayat-ayat jihad padahal Alloh sudah menjamin :

وَلَقَدْ يَسَّرْناَ الْقُرْءَانَ للذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran ? [alqomar : 22]

Seorang pemuda Aljazair mengatakan kepada saya : begitu saya membuka kaset tentang jihad, sebagian mereka menyelinap pergi dan sembunyi dari kerumunan orang.

Mereka yang begitu memahami persoalan-persoalan agama akan tetapi bila jihad disebut, maka ia berusaha memalingkan manusia darinya. Keadaan mereka sebagaimana firman Alloh :

وَقاَلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لاَ تَسْمَعُوْا لِهذَا الْقُرْءَانِ وَالْغَوْا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُوْنَ

Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka". [fushilat : 26]

Keteladanan Imam nawawi

Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

Imam Nawawi menghabiskan sebagian besar umurnya di negeri Syam. Beliau menjadi tokoh di negerinya hingga mendapat gelar Muhyiddin (yang menghidupkan agama). Boleh jadi tidak ada dalam sejarah fiqh islam seorang yang lebih mendalam pengertian fiqihnya daripada Imam Nawawi.

Kendati beliau hidup di negeri Syam hingga akhir hidupnya, akan tetapi tidak pernah beliau memakan buah-buahan dari negeri tersebut. Tatkala orang-orang menanyakannya, beliau menjawab “ di negeri ini ada kebun-kebun wakaf yang hilang. Saya khawatir memakan buah-buahan dari kebun-kebun itu “.

Tatkala tentara Tartar menyerbu negeri Syam, Zahir Bebres berkata : saya menghendaki fatwa dari para ulama agar saya dapat menghimpun dana untuk membeli senjata guna menghadapi serangan banghsa Tartar. Seluruh ulama memberikan fatwa seperti yang diminta Zahir Berbres kecuali seorang saja, yaitu Imam Nawawi.

Zahir mengutus seorang utusan untuk menjemputnya. Setelah kedatangannya, Zahir Berbres bertanya “ kenapa anda mencegah saya mengumpulkan dana untuk mengusir serangan musuh, serangan orang-orang kafir musuh umat islam ?”. Imam Nawawi menjawab : Ketahuilah, dahulu engkau datang kepada kami hanyalah sebagai budak. Sekarang saya melihatmu memiliki banyak harta, pelayan, tanah dan perkebunan. Jika semua itu telah engkau jual untuk membeli senjata, kemudian sesudahnya engkau masih memerlukan dana untuk mempersiapkan kaum muslimin, maka saya akan memberikan fatwa itu padamu.

Demi mendengar jawaban itu, Zahir Berbres murka besar hingga ia berkata “ keluarlah engkau dari negeri Syam ini ! “ Lalu beliau keluar dan menetap di desa asalnya yaitu desa Nawa (yang menyebabkan beliau disebut Imam Nawawi).

Rupanya pengusiran terhadap Imam Nawawi menyebabkan kemarahan para ulama. Merek beramai-ramai mendatangi Zahir Berbres dan berkata : kami tidak mampu hidup tanpa Imam Nawawi. Zahirpun mengatakan : kembalikan ia ke negeri Syam lagi ! Selanjutnya mereka pergi ke desa Nawa dengan harapan dapat mengembalikan beliau kembali tinggal di Syam. Akan tetapi Imam Nawawi menolak seraya berkata : Demi Alloh, saya tidak akan kembali ke negeri Syam selama Zahir masih ada di sana. Allohpun berkenan mengabulkan sumpahnya hingga Zahir mati, sebulan sesudah sumpah Imam Nawawi. Maka kembalilah Imam Nawawi ke negeri Syam.

Ulama su’

Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

Matinya Abdul Qodir Audah, Muhammad Farghali, Yusuf Thol’at dan Sayyid Quthub adalah dengan sebab fatwa ulama al azhar. Gamal Abdul Nasher meminta kepada dewan fatwa al azhar agar mengeluarkan fatwa bahwa ikhwanul muslimin berhak mendapat hukuman mati. Akhirnya mereka berfatwa bahwa para aktivis ikhwanul muslimin, hukum mereka adalah jelas sesuai firman Alloh :

إنَّماَ جَزَاءُ الَّذِيْنَ يُحَارِبُوْنَ الله وَرَسُوْلَهُ وَيَسْعَوْنَ فِى الأَرْضِ فَساَداً أنْ يُقَتَّلُوْا أوْ يُصَلَّبُوْا أوْ تُقَطَّعَ أيْدِيْهِمْ وَأرْجُلُهُمْ مِنْ خِلاَفٍ أوْ يُنْفَوْا مِنَ الأَرْضِ ذَالِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِى الدُّنْياَ وَلَهُمْ فِى الأخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar, [alamidah : 33]

Ya betul … Sayyid Quthub dihukum mati di tiang gantung adalah dengan memutar balikkan isi ayat ini, dimana mereka mengatakan bahwa Sayyid Quthub telah berbuat kerusakan di muka bumi serta memerangi Alloh dan rosulNya, maka hukumannya adalah dibunuh atau disalib.

Tidak cukup di situ saja, mereka juga mengeluarkan buku berisi fatwa ulama besar bahwa Sayyid Quthub kafir. Adapun buku itu berjudul “ Ro’yud diin fii ikhwaanisy syayaathiin “ (pandangan agama atas saudaranya setan). Buku itu dibagi secara gratis lewat majalah mimbar islam yang dikeluarkan jami’ al azhar dibuka dengan fatwa syaikhul jami al azhar : Sayyid Quthub adalah kafir dan wajib dibunuh.
Selanjutnya karena fikroh Sayyid Quthub telah keluar dari islam maka pemilik fikroh tersebut beserta orang-orang yang bersamanya wajib dibunuh berdasarkan ayat :
Mereka itu adalah ulama penjilat, tergolong tiang penyengga besar yang menjadi tempat bersandar dan bertumpunya penguasa zalim di sepanjang abad islam. Selamanya penguasa akan berupaya keras supaya dirinya dikelilingi sejumlah ulama. Tugas mereka adalah membuat fatwa untuk kepentingannya. Setiap ulama yang mendukung kekuasaannya adalah mesin fatwa.

Jika di instansi, di toko ada box otomatis berisi coca cola dimana jika kamu tekan tombolnya maka akan keluar kaleng coca cola. Demikian juga di istana para penguasapun tersedia mesin fatwa. Jika mesin itu dipencet maka keluarlah fatwa seperti yang diinginkannya.

Maka dari itu ketika sang penguasa bermaksud menjadikan faham sosialisme sebagai dasar bagi pemerintahannya, ia akan mengundang para ulama. Setelah itu syaikh al azhar setiap pagi berbicara tentang sosialisme dan kehidupan, sementara ulama lain akan berkata bahwa sosialisme selaras dengan ajaran islam, sedangkan lainnya akan berkata bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam adalah bapak sosialis, Khodijah adalah ibu sosialis dan lainnya.

Namun saat sang penguasa yang berhalauan sosialis (Gamal Abdul Nasher) diganti oleh Anwar Sadat yang tidak menyukai faham sosialis maka keluarlah fatwa baru dari ulama bahwa sosialis adalah faham sesat yang mengikutinya telah kufur dan keluar dari dinul islam. Dari mana dua fatwa yang bertolak belakang itu berasal ? tidak lain adalah sumber yang sama yakni jami’ al azhar.

Ketika orang Eropa mengkhawatirkan tingginya angka kelahiran di Mesir, sebab jumlah mereka yang besar akan membahayakan orang yahudi maka mereka berusaha menghentikan dan membatasinya. Lalu mereka mengirimkan beribu-ribu ton pil anti anti hamil dan membagikannya secara gratis. Guna memperlancar tujuan tersebut maka diperlukan fatwa ulama untuk mengukuhkan bahwa tindakan pemerintah adalah benar. Akhirnya muncullah syaikh al azhar di layar televisi dengan menyitir hadits :

وَعَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : ( كُنَّا نَعْزِلُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَالْقُرْآنُ يَنْزِلُ , وَلَوْ كَانَ شَيْئًا يُنْهَى عَنْهُ لَنَهَانَا عَنْهُ اَلْقُرْآنُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَلِمُسْلِمٍ : ( فَبَلَغَ ذَلِكَ نَبِيَّ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَلَمْ يَنْهَنَا )

Jabir berkata: Kami melakukan 'azl pada zaman Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan al-Qur'an masih diturunkan, jika ia merupakan sesuatu yang dilarang, niscaya al-Qur'an melarangnya pada kami. Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Muslim: Hal itu sampai kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan beliau tidak melarangnya pada kami.

Sesungguhnya masalah ini diatur dalam islam. Tidak mengapa membatasi kelahiran. Waliyul amri berhak mengambil langkah-langkah pengamanan, penertiban demi kepentingan masyarakat.

Para Pembela Islam

Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

“ Sesungguhnya aku benar-benar berharap semoga Alloh mengeluarkan dari anak keturunan mereka seorang yang mau mengemban din ini “

Kata-kata yang masyhur diucapkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam ketika beliau ditawari oleh malaikat untuk membalik gunung dan dijatuhkan atas orang kafir.
Dan benarlah apa yang dikatakan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Telah keluar dari keturunan Abu Jahl , Ikrimah bin Abi Jahal yang siap membela din ini. Telah keluar dari keturunan Alwalid bin Mughiroh (thoghut terangkuh setelah Abu Jahal), Kholid bin Walid, dimana melalui tangannya Alloh memberikan kemenangan kepada kaum muslimin diantaranya adalah tumbangannya singgasana Kisro dan Romawi. Telah keluar dari keturunan Uthbah bin Robiah, Abu Hudzaifah bin Robiah. Telah keluar dari Abdulloh bin Ubay (tokoh munafiq Madinah) seorang bernama Abdulloh bin Abdulloh bin Ubay

Demikianlah telah keluar dari para dedengkot kafir para pemuda yang menjadi pengemban risalah. Demikian pulalah seorang da’i harus melihat manusia dengan lapang dada dan harus mempergauli mereka seperti perlakuan seorang dokter kepada pasiennya. Berapa banyak hati yang lalai kemudian hanya dengan sedikit engkau mengusap debu yang melekat pada hatinya, kembalilah ia ke dalam din Alloh menjadi pengikut setia.
Berapa banyak hati yang keras lagi congkak kemudian tersentuh sebentar saja oleh rahmat ilahiyah dan tertiup oleh hembusan iman dari Arrohman, maka berubahlah ia dari yang semula keras dalam kejahiliyahnya menjadi lebih keras dan lebih kokoh menghadapi musuh-musuh Alloh.

Rosululloh shollallohu alaihi wasallam memerintahkan kepada para sahabatnya agar menahan diri dari memerangi penduduk Mekah karena berbagai alasan yang hanya diketahui oleh Alloh.

Sekarang banyak di antara penentang dakwah yang berdiri kokoh bak batu karang. Boleh jadi suatu saat kelak mereka akan memeluk islam dan menjadi penyeru yang dapat dipercaya dimana lewat perantaraan mereka Alloh memberi hidayah kepada manusia.
Tengoklah Alharits bin Abdil Muthollib, paman rosululloh shollallohu alaihi wasallam yang sebelum masa keislamannya menjadi spesialis dalam seni penghinaan dan pelecehan pada diri pribadi nabi shollallohu alaihi wasallam. Dia caci maki beliau dengan syair-syairnya. Kemudian setelah itu, jadilah Alharits sebagai salah satu di antara sepuluh sahabat dalam kepungan musuh melindungi nabi pada saat kritis pada perang Hunain.

Meneladani Umar bin Khothob rodliyallohu anhu

Petikan nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

وعن عائشة رَضِيَ اللَّهُ عَنها قالت: ما شبع آل محمد صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم من خبز شعير يومين متتابعين حتى قبض. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
.
Dari Aisyah rodliyallohu anhu berkata : tidak pernah keluarga Muhammad shollallohu alaihi wasallam kenyang dari roti yang terbuat dari gandum selama dua hari berturut-turut hingga meninggal [muttafaq alaih]

Di saat kota Madinah dilanda paceklik sehingga banyak penduduk kelaparan, maka Umar merasa prihatin dengan keadaan tersebut. Lalu ia bersumpah tidak akan mengecap daging maupun mentega sampai ia melihat kehidupan kaum muslimin menjadi baik dan tidak akan kelaparan lagi.

Lalu apa yang ia makan ? tidak ada makanan selain roti kering. Beberapa waktu kemudian ia diserang penyakit bawasir. Ususnya kering dan bernanah pada pangkalnya. Darah keluar bersama beraknya dan kulitnya menghitam.

Orang-orangpun berkata : siapa yang berani bicara pada Umar ? Sebagian berkata : tidak ada yang berani bicara selain Hafshoh, Ummul mu’minin. Lalu mereka mendatangi Hafshoh dan memintanya berbicara pada Umar. Hafshoh menyanggupi, kemudian ia mendatangi rumah bapaknya. Sesampainya di sana ia mengingatkan Umar, bapaknya agar menjaga kesehatan tubuhnya. Hafshoh berkata : sesungguhnya tubuhmu wahai ayah, mempunyai hak yang harus ayah penuhi. Dengan cara yang ayah lakukan ini justru membuat diri ayah menderita.

Umar menjawab : wahai Hafshoh, bukankah engkau telah memberitahuku bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam hanya mempunyai satu selimut dimana pada masa musim dingin beliau melipat separuh dari selimut untuk alas tidurnya dan separuh lagi untuk menutupi tubuhnya, sementara pada musim panas beliau melipatnya untuk alas tidurnya ? Wahai Hafshoh, bukankah engkau telah beritahukan bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam tidak pernah kenyang dari roti tepung syair sampai dua hari berturut-turut ? wahai Hafshoh bukankah engkau telah mengerti bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam pernah mengganjal perutnya dengan dua buah batu karena lapar ? Demikianlah, Umar mempertahankan sikapnya dengan mengemukakan alasan yang membuat Hafshoh tidak berkutik dan akhirnya meninggalkan rumah ayahnya.

Pada riwayat lain disebutkan ketika Jabir pergi ke pasar. Di tengan jalan ia berpapasan dengan Umar. Lalu ditanya : hendak ke manakah engkau wahai Jabir ? Ia menjawab : saya ingin sekali makan daging maka saya hendak membeli daging satu dirham. Mendengar jawaban itu, Umar menegurnya : wahai Jabir, apakah setiap kali engkau menginginkan sesuatu maka engkau membelinya ?

Pada kesempatan lain ketika Umar diberi jamuan makan, ia menangis dan lantas berdiri. Para sahabat keheranan dan menanyakan padanya : apa gerangan yang terjadi pada dirimu wahai amirul mu’minin ? Umar menjawab : saya khawatir pada hari kiamat nanti akan dikatakan :

وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَلَى النَّارِ أذْهَبْتُمْ طَيِّباَتِكُمْ فِى حَياَتِكُمْ الدُّنْياَ وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهاَ فاَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِماَ كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُوْنَ فِى الأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِماَ كُنْتُمْ تَفْسُقُوْنَ

Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; Maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik". [al ahqof : 20]

Logika kenapa harus bersabar

petikan nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Orang termewah sedunia yang termasuk penghuni neraka didatangkan pada hari kiamat lalu dicelupkan sekali ke neraka, setelah itu dikatakan padanya: 'Wahai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kebaikan sedikit pun, apa kau pernah merasakan kenikmatan sedikit pun? ' ia menjawab: 'Tidak, demi Allah, wahai Rabb.' Kemudian orang paling sengsara didunia yang termasuk penghuni surga didatangkan kemudian ditempatkan di surga sebentar, setelah itu dikatakan padanya: 'Hai anak cucu Adam, apa kau pernah melihat kesengsaraan sedikit pun, apa kau pernah merasa sengsara sedikit pun? ' ia menjawab: 'Tidak, demi Allah, wahai Rabb, aku tidak pernah merasa sengsara sedikit pun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan pun'." [HR Muslim]

Hanya dengan sekali ceburan di dalam aljannah, maka ia telah lupa dengan segala penderitaan dan cobaan yang pernah dialaminya di dunia. Lalu seberapa lamakah cobaan dan penderitaan itu ? paling hanya 60 tahun … 70 tahun …

Maka seberapakah arti cobaan ini dibandingkan dengan kenikmatan abadi yang akan didapatkan ……. ?

Jangan Musuhi Para Mujahid

Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

مَنْ عاَدَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ اذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ

Barangsiapa yang memusuhi seorang dari hambaKu maka Aku sungguh telah mengumumkan perang terhadapnya

Raja Faruq adalah otak yang mendalangi pembunuhan pada diri Hasan Albanna. Pada hari ultahnya ia mengeluarkan perintah rahasia untuk membunuh Hasan Albanna. Ia juga melarang orang-orang menghadiri pemakamannya. Jenazahnya diusung ke pemakaman dengan kawalan barisan tank dan hanya disholati oleh lima orang wanita.

Faruq akhirnya mati di salah satu bar Itali. Lalu keluarganya meminta izin pemerintah Mesir untuk mengubur mayatnya di tanah kelahirannya. Hanya dua wanita yang menghadiri pemakamannya.

Muhammad Quthub dan saudarinya, Hamidah dijebloskan ke dalam penjara Qonathir Khoiriyyah. Di dalam penjara Muhammad Quthub meminta izin agar diperkenankan untuk menengok saudarinya. Tetapi direktur penjara menolak permintaannya dan mengatakan : saya tidak bisa melakukannya (karena takut kepada atasannya)

Muhammad Quthub berkata : jika tidak diperkenankan, berilah saya kesempatan untuk melihatnya dari kejauhan. Permintaan itupun tetap ditolak. Bahkan menteri dalam negeri, Sya’rowi Jam’ah berkata : sampaikan kepada Muhammad Quthub bahwa ia tidak akan bisa melihat saudarinya baik ketika masih hidup atau sesudah matinya.

Belum sempat perkataannya berlalu setahun, justru menteri dalam negeri itu yang dijebloskan ke dalam penjara sementara Muhammad Quthub dan saudarinya dibebaskan.

Sewaktu Sya’rowi Jam’ah menjabat sebagai menteri dalam negeri, ia melarang para sipir memberi kesemopartan kepada siapa saja yang akan memberikan buah-buahan kepada para napi dari aktivis muslim. Namun ketika ia dijebloskan ke dalam penjara maka ia menjadi korban dari aturan yang dibuatnya sendiri.

Di saat Sya’rowi di penjara, ia dijenguk oleh istrinya. Istrinya datang dengan membawa buah-buahan. Tapi sebelum sempat bertemu dengan suaminya, ia ditanya oleh sipir.

“ Hendak menjenguk siapa ?

Saya hendak menengok Sya’rowi, jawabnya

Kamu ini siapa ? Tanya sipir

Saya adalah istrinya, jawabnya

Lalu sipir penjara berkata : dulu ia adalah pimpinan kami, ia memerintahkan kami supaya melarang siapapun yang hendak memberikan buah-buahan kepada para napi. Dan saya mentaati aturan itu sewaktu ia berada di luar penjara. Saya akan tetap mentaatinya meski ia sekarang berada di dalam penjara. Demi Alloh, ia tidak akan merasakan buah sebijipun.

Di Antara Contoh Sifat Waro’

Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

يأأيُّهاَ النَّاسُ كُلُوْا مِمَا فِى الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُوْا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Waro’ adalah sifat kehati-hatian agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan haram. Bahkan sesuatu yang mubah, apabila menjauhkan dirinya kepada Alloh maka akan dihindarinya.

Kalau kita melihat sejarah kaum tabi’in, kita akan mendapatkan kewaroan mereka .Sebagian mereka tidak mau memanfaatkan bangunan-bangunan, jembatan-jembatan dan masjid-masjid yang dibangun oleh penguasa.

Suatu hari imam Ahmad terkena sakit. Seorang tabib menganjurkan agar dirinya makan kepala kambing yang dipanggang. Tatkala selesai membeli kepala kambing, ia berkata “ Di mana kita akan memanggangnya ? “ seseorang berkata : di tempat pamanmu. Demi mendengar jawaban itu, imam Ahmad menolaknya, sebab pamannya suka bergaul dengan penguasa.

Semoga Alloh merahmati seorang wanita yang datang kepada Imam Ahmad untuk bertanya : apakah kami boleh memintal kain di bawah lampu penerangan para penguasa ? Adalah para penguasa pada malam hari menghidupkan lampu agar jalan-jalan menjadi terang, oleh karena kami tidak dapat memastikan dari mana bahan bakar lampu-lampu tadi. Apakah ia harta haram atau halal. Imam Ahmad tertegun mendengar pertanyaan wanita itu. Lantas Imam Ahmad berkata : Dari rumah kalian akan keluar orang yang waro’.
Pada kisah lain, Umar bin Abdul Aziz berkata di saat melihat masjid di Basroh sudah mulai rapuh “perbaiki yang pecah-pecah saja, jangan melebihi itu, sebab aku tidak menemukan hak bagi bangunan masjid itu pada harta Alloh (baitul mal)

Bersama Sa’id bin Musayyab

petikan nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

Sa’id adalah orang yang zuhud, terbukti saat puterinya dipinang oleh Abdul Malik bin Marwan untuk putera mahkotanya, yang akan menduduki jabatan kholifah. Tapi pinangan itu ditolak karena mengkhawatirkan putrinya akan terkena fitnah (fitnah kekuasaan). Ia malah menikahkan puterinya dengan salah seorang muridnya.

Selain dikenal zuhud, ia pun dikenal dengan keberaniannya. Hal itu tampak ketika Hisyam bin Ismail (gubernur Madinah) mengirim surat kepada Abdul Malik bin Marwan bahwa penduduk Madinah telah berbaiat kepada Alwalid dan Sulaiman kecuali Sa’id bin Musayyab. Abdul Malik seraya berkata : Ancamlah ia dengan pedang, jika ia tidak mau berbaiat maka cambuklah dengan 50 kali dan araklah berkeliling di pasar-pasar kota Madinah. Ketika surat itu telah sampai, Sulaiman bin Yasar, Urwah bin Zubair dan Salim bin Abdullah pergi bergegas menemui Sa’id bin Musayyab dan mengatakan kepadanya : Kami datang untuk suatu urusan yang sangat penting, telah datang surat Abdul Malik yang isinya : jika engkau tidak mau berbaiat maka lehermu akan dipenggal, oleh karena itu kami memberi tiga solusi untukmu :

Pertama :

Gubernur tidak mengambil tindakan kepadamu apabila engkau tidak mengatakan “tidak” ketika dibacakan surat kepadamu.

Mendengar opsi pertama Sa’id menimpali : nanti orang akan mengatakan Sa’id bin Musayyab telah berbaiat. Tidak ! saya tidak akan melakukannya

Kedua :

Engkau tinggal di rumah dulu beberapa hari dan jangan keluar untuk sholat, gubernur tidak akan mengambil tindakan kepadamu, apabila dia mencarimu di majlis tetapi tidak menemukanmu.

Dengan alternativ kedua, Sa’id bin Musayyab menanggapi : lantas saya mendengar suara adzan di telinga saya, menyeru untuk menunaikan sholat jamaah sementara aku tetap tinggal di rumah ? tidak ! saya tidak akan melakukannya.

Ketiga :

Jika demikian, pindahkan majlismu ke tempat lain, sesungguhnya jika gubernur mengirim pengawal ke majlismu lalu ia tidak mendapatimu maka ia akan berhenti memperkarakanmu

Demi mendengar opsi ketiga, Sa’id bin Musayyab berkata : apakah Karena takut kepada makhluq saya harus pindah ? tidak ! saya tidak akan melakukannya.

Di saat Sa’id pergi ke masjid untuk menunaikan sholat, usai ditunaikan sholatnya, ia dudk di majlis yang biasa ia duduki. Ketika gubernur Hisaym menunaikan sholatnya, dia menyuruh salah seorang untuk membawa Sa’id ke hadapannya. Setelah Sa’id berada di hadapannya, sang gubernur berkata : sesungguhnya amirul mukminin telah menulis surat kepadaku dan memerintah : jika engkau tidak mau berbaiat, kami diperintah untuk memenggal lehermu. Dengan tegas Sa’id berkata : rosululloh shollallohu alaihi wasallam melarang dua pembaiatan, baiat kepada Alwalid dan pada waktu bersamaan kepada Sulaiman. Tatkala Hisyam melihat Sa’id tetap teguh dengan pendiriannya, maka ia mengeluarkannya ke pintu gerbang, leher Sa’id dibikin terjulur dan pedangpun dihunus dari sarungnya. Demi melihat keteguhan Sa’id maka ia memerintah pengawalnya agar menelanjangi Sa’id lalu dicambuklah dengan 50 kali cambukan dan diarak keliling kota Madinah.

Sa’id masih berperang padahal usianya telah uzur dan matanya telah buta. Ketika orang mengatakan kepadanya agar ia tidak ikut perang, maka Sa’id berkata : Alloh membangkitkan kaum muslimin untuk berperang baik dalam keadaan ringan atau berat. Jika aku sudah tidak mungkin ikut berperang, setidaknya aku memperbanyak jumlah pasukan dan menjaga bekal mereka.

Rizki yang datang tidak disangka-sangka

Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

وَمَنْ يَتَّقِ الله يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ

Barangsiapa bertakwa kepada Allah pasti Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. [ath tholaq : 2-3]

Jalaluddin Alhaqqoni bercerita padaku : suatu ketika bekal makanan yang kami punyai habis. Sesudah sholat shubuh saya duduk di tempat sholat. Hati saya sedih dan berduka memikirkan nasib mujahidin yang tidak menemukan sesuatu untuk dimakan. Mendadak ada suara bisikan yang mengiang di atas pundak saya. Suara itu mengatakan : sungguh Alloh telah memberimu rizki sebelum engkau berjihad di jalanNya. Apakah mungkin Dia melupakanmu, padahal engkau telah pergi berperang membela agamaNya ? Berdirilah, sesungguhnya ada beberapa binatang sembelihan yang tergantung di atas pohon.

Dan ternyata memang betul, ada beberapa binatang yang sudah disembelih yang tergantung di atas pohon.

Pada kesempatan lain beberapa kali mujahidin dikepung musuh hingga mereka terputus dari logistik dan suplay makanan. Di Mazar Syarif, pasukan Rusia dikepung mujahidin. Saat itu mujahidin hampir kehabisan amunisi dan bekal makanan. Merekapun mengalami nasib yang sama, hampir kehabisan makanan. Lalu pasukan kafir menghubungi markas mereka agar dikirim segera bahan bantuan. Selang beberapa hari datanglah beberapa helikopter yang menurunkan 20 kotak berisi makanan, minuman dan obat-obatan. 18 kotak turun di daerah mujahidin dan 2 kotak turun di pihak mereka.

Demikianlah hasil taqwa, Alloh tidak akan menyia-nyiakan pengabdian mereka terhadap Robnya.

Hukum Thoghut

petikan nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِماَ أنْزَلَ الله فَأولئِكَ هُمُ الْكاَفِرُوْنَ

Barangsiapa tidak berhukum dengan hukum Alloh maka mereka adalah orang-orang kafir
Perlu kalian mengerti bahwa kami menghukumi Zahir Syah dengan hukum kafir yang mengeluarkan ia dari islam sebagaimana kami juga mengkafirkan Babrak Kamal dengan kafir yang mengeluarkan ia dari islam. Harus tertanam dalam hati kalian … menancap kuat di sanubari kalian dan berjalan dalam urat nadi kalian.

Bahwasanya tidak ada perbedaan antara Zahir Syah yang menggerakkan tentara guna memaksakan kewajiban membuka tutup muka bagi kaum wanita terhadap penduduk Kandahar sehingga menyebabkan kematian ratusan warga dengan Babrak Kamal yang memerangi islam. Yang ini memerangi islam dan yang itu memerangi islam pula.

Tidak ada perbedaan antara keduanya yang sama-sama menerapkan hukuman bagi pencuri adalah kurungan penjara dua bulan. Keduanya sama-sama menghalalkan apa yang Alloh haramkan dan mengharamkan apa yang Allloh halalkan. Kaedah ini merupakan ijma para ulama bahwa barangsiapa yang menghalalkan apa yang Alloh haramkan demikian juga sebaliknya maka ia telah kafir.

Ketika bangsa Tartar bermaksud memberlakukan hukum Ilyasiq yang dibuat oleh Jengis Khan maka para ulama berkata : barangsiapa yang menghukumi dengan pedoman kitab ini maka sesungguhnya ia telah kafir. Sebagaimana yang disampaikan oleh imam Ibnu Taimiyyah dalam kitab albidayah wanihayah 13/118 : barangsiapa meninggalkan syariat yang muhkam yang diturunkan oleh Alloh kepada Muhammad bin Abdulloh lalu ia berhukum dengan syariat lain yang telah dimansukhkan maka sesungguhnya ia telah kafir.

Lalu bagaimana dengan hukum ilyasiq ? maka tidak diragukan lagi bahwa orang yang berbuat demikian telah kafir berdasarkan ijma umat islam.

Perlu diketahui bahwa Zahir Syah dan Babrak Kamal keduanya sama-sama menanam benih komunisme di Afghnaistan. Maka kepada para pendukung keduanya, ketahuilah bahwa kalian tidak akan mendapat pertolongan dari Alloh dan kembali dalam keadaan murtad !!!

Sudah Saatnya Kita Slonjor

petikan nasehat Abdulloh Azzam

Manakala jihad Afghan dikomentari dengan kata-kata miring oleh orang kafir, tentu sangatlah wajar. Akan tetapi kata-kata tidak bersahabat terlontar dari lesan seorang muslim, para tholibul ilmi bahkan masyayikhnya, sungguh sangatlah luar biasa.

Ketika para mujahid berjibaku mempertaruhkan nyawa demi membela bumi Alloh, menjaga kehormatan kaum muslimin, sementara di seberang sana dengan ringan tanpa bersalah, mereka lontarkan kata-kata “ kenapa para mujahidin masih berdzikir menggunakan tasbih ? bukankah itu bid’ah ? kenapa mereka memangkas janggut ? celana isbal (menjulur menutupi mata kaki) ? kenapa mereka kerap berselisih di antara mereka ? “

Imam Abu Hanifah pernah mengucapkan kata-kata yang masyhur “ sudah saatnya Abu Hanifah slonjor (menjulurkan kedua kakinya). Ceritanya demikian : adalah Abu Hanifah pernah duduk bersila di hadapan orang yang nampak berwibawa. Hal itu tampak dari penampilan pakaiannya. Memberi kesan seolah dia adalah seorang yang berilmu dan bertaqwa. Abu Hanifah terus menjaga kedua kakinya agar tetap tidak berubah dari posisinya sehingga membuat kedua kakinya pegal-pegal. Ia tidak berani menjulurkan kedua kakinya karena segan akan kewibawaannya. Sampai ketika lelaki itu mulai bicara dan diketahui bahwa ia adalah seorang jahil, maka berkatalah Abu Hanifah : sudah saatnya bagi Abu Hanifah menjulurkan kakinya.
Oleh karena itu sudah saatnya pula kita menjulurkan kedua kaki kepada orang-orang yang nampak seolah alim akan tetapi mulutnya busuk dengan ghibah dan namimah. Lebih sibuk menyebutkan aib-aib saudara sesama muslim akan tetapi tidak ada satupun kata-kata keras ditujukan kepada orang-orang kafir musuh umat islam sebenarnya.

Sungguh mendoakan para mujahid, memohonkan ampun atas dosa mereka jauh lebih baik, terlebih kita yang belum pernah melakukan apa yang mereka lakukan.

Betul, sebagian mereka tidak menghidup sedikit dari sunnah rosul (memelihara jenggot, menaikkan kain di atas kaki dan semisalnya) akan tetapi ingat !!! jihad adalah sunnah rosul juga !!! kini mereka sedang menghidupkannya di saat kita sedang melupakannya dan sibuk untuk mengumbar aib para penghidup sunnah yang lebih besar dari sekedar memanjangkan jenggot dan menaikkan kain di atas mata kaki.

Meneladani para sahabat

Petikan Nasehat Abdulloh Azzam

Seorang bernama Abu Dzar yang barada di puncak sifat tawadlu yang pernah menempelkan pelipisnya di tanah, melumuri wajahnya dengan debu agar diinjak oleh kaki Bilal (karena telah menyebutnya sebagai anak hitam), seorang yang budak Habsyi yang beberapa tahun sebelumnya dijual di pasar-pasar seperti binatang ternak.

Kholid bin Walid seorang panglima perang, disaat datang padanya perintah dari amirul mukminin agar ia melepaskan jabatannya sebagai panglima yang membawahi 40.000 prajurit, dimana tidak ada di muka bumi saat itu pasukan tentara yang lebih rapi dari pasukan Kholid dan tidak ada di muka bumi seorang yang lebih piawai dalam memimpin pasukan melebihi dirinya. Hanya dengan satu kata yang datang dari Umar agar ia melepas jabatan panglima, segera ia turun dan menyerahkan komando kepada Abu Ubaidah dan kembali menjdai prajurit biasa. Lalu ia mengucapkan kata-kata yang masyhur yang akan tetap dikenang sepanjang masa “ aku tidak berperang karena Umar “

Kenapa penguasa membutuhkan ulama su’ ?

Petikan Nasehat Abdulloh Azzam

يأيُّهاَ الَّذِيْنَ امَنُوْا إنَّ كَثِيْرًا مِنَ الأَحْباَرِ وَالرُّهْباَنِ لَيَأْكُلُوْنَ أمْوَالَ النَّاسِ بِالْباَطِلِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ الله وَالَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلاَ يُنْفِقُوْنَهاَ فِي سَبِيْلِ الله فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ ألِيْمٍ

Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, [attaubah : 34]

وَإنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيْقاً يَلْوُوْنَ ألِسِنَتَهُمْ بِالْكِتاَبِ لِتَحْسَبُوْهُ مِنَ الْكِتاَبِ وَماَ هُوَ مِنَ الْكِتاَبِ وَيَقُوْلُوْنَ هُوَ مِنْ عِنْدِ الله وَماَ هُوَ مِنْ عِنْدِ الله وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى الله الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, Padahal ia bukan dari Al kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", Padahal ia bukan dari sisi Allah. mereka berkata Dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.[ali imron : 78]

Orang islam yang paling membahayakan dinulloh adalah mereka yang terdidik dalam islam tapi tidak memiliki sifat waro’ dan tidak mengamalkan ilmu yang dipelajarinya. Mereka itu sangat berbahaya sekali.

Ibnu Qoyyim berkata : perkataan mereka menyeru manusia ke dalam aljannah akan tetapi perbuatan mereka membuat manusia lari dari aljannah. Sungguh mereka adalah pencuri.
Hudzaifah rodliyallohu berkata : apabila kalian melihat orang alim ada di pintu istana maka sangsikanlah agamanya sebab ia tidak mengambil sedikitpun dari dunia mereka melainkan mereka akan mengambil dari agamanya dua kali lipatnya.

Kenapa penguasa mendekati ulama ? oleh karena ulama berbicara atas nama dinulloh dan umat mengambil ucapannya. Adapun jika umat tidak mengambil ucapannya pasti penguasa tidak akan mendekatinya. Penguasa akan memberikan sesuatu yang dapat memenuhi perutnya dan menutupi mulutnya sehingga ia tidak dapat berbicara. Bila ia bicara maka wajib berbicara menurut apa yang dikehendaki penguasa.

Jika kalian bertanya : kenapa anda mendekati penguasa ? maka ia akan menjawab : demi maslahat syar’i. Kami ingin berada di sekelilingnya adalah dengan tujuan supaya ia tidak dikellingi ulama fasiq dan fajir.Ketahuilah justru merekalah ulama yang fajir.
Imam Al Auza’i berkata : pekuburan kaum nasrani mengadu kepada Alloh akan bau busuk dari mayat-mayat orang kafir, maka Alloh mewahyukan kepadanya bahwa sesungguhnya perut ulama su’ jauh lebih busuk daripada bangkai orang kafir.

Ya memang benar … sesungguhnya mobil yang diperolehnya adalah dengan menjual dunia dan akhirat umat. Gaji yang didapat adalah dengan menjual dinulloh, dunia dan din manusia. Maka dari itu jika kita menginginkan tarbiyyah maka tarbiyyah yang kita kehendaki bukanlah tarbiyyah ilmiyyah semata sebab mangsa dan buruan yang paling mudah ditangkap oleh pemerintah thoghut adalah mereka yang mempelajari dinulloh tapi tidak mau mengamalkannya.

Ilmu Akhlaq Yang Telah Dilupakan

Petkan Nasehat Abdulloh Azzam

وعن أنس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال كان رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم أحسن الناس خلقاً. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ

Dari Anas bin Malik rodliyallohu anhu : adalah rosululloh shollallohu alaihi wasallam orang yang paling mulia akhlaqnya [muttafaq alaih]

وعن أبي الدرداء رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قال ما من شيء أثقل في ميزان المؤمن يوم القيامة من حسن الخلق، وإن اللَّه يبغض الفاحش البذِيّ رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ

Dari Abu darda’ rodliyallohu anhu bahwasanya nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : tidak ada sesuatu yang paling berat timbangannya pada diri seorang mu’min pada hari kiamat daripada akhlaq yang mulia, sungguh Alloh membenci kotor lagi kasar [HR Tirmidzi]

وعن أبي هريرة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال: سئل رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم عن أكثر ما يدخل الناس الجنة. قال تقوى اللَّه، وحسن الخلق وسئل عن أكثر ما يدخل الناس النار. فقال الفم، والفرج رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ

Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu : rosululloh shollallohu alaihi wasallam ditanya tentang apa yang membuat manusia kebanyakan masuk aljannah ? beliau menjawab : taqwa kepada Alloh dan akhlaq yang mulia. Dan ditanya tentang apa yang membuat kebanyakan manusia masuk annar ? beliau menjawab : mulut dan kemaluan [HR Tirmidzi]

وعن عائشة رَضِيَ اللَّهُ عَنها قالت سمعت النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يقول إن المؤمن ليدرك بحسن خلقه درجة الصائم القائم رواه أبو داود

Dari Aisyah rodliyallohu anha : aku mendengar nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : sesungguhnya orang mu’min akan mencapai derajat sejajar dengan orang yang rajin shoum dan sholat malam dengan akhlaqnya yang mulia [HR Abu Daud]

وعن أبي أمامة الباهلي رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم أنا زعيم ببيت في ربض الجنة لمن ترك المراء وإن كان محقاً، وببيت في وسط الجنة لمن ترك الكذب وإن كان مازحاً، وببيت في أعلى الجنة لمن حسن خلقه رواه أبو داود

Dari Abu Umamah Albahili rodliyallohu anhu bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam : aku menjamin rumah di aljannah bagian tepi bagi yang meninggalkan perdebatan meskipun untuk sesuatu yang benar, rumah di aljannah bagian tengah bagi yang meninggalkan kebohongan meskipun untuk bersendau gurau dan rumah di baian atas aljannah bagi yang mulia akhlaqnya [HR Abu Daud]

وعن جابر رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قال إن من أحبكم إلي وأقربكم مني مجلساً يوم القيامة أحاسنكم أخلاقاً رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ

Dari Jabir rodliyallohu anhu bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat dengan majlisku pada hari kiamat adalah siapa di antara kalian yang paling mulia akhlaqnya [HR Tirmidzi]

Ilmu ini (akhlaq) tidak diajarkan di universitas-universitas. Ilmu ini telah hilang karena tidak ada murobbinya. Tidak diajarkan di Jami’ Al Azhar maupun di fakultas-fakultas syariah.
Terkadang kalian temukan seorang hafal banyak kitab, kitab riyadlush sholihin telah dibacanya dari dulu, kitab roudlotunnadzir telah dipelajarinya, kitab nailul Author telah ditelaahnya, kitab fathul Bari tidak asing baginya. Namun kalian dapati mereka tidak mengerjakan shoum tathowwu’, tidak biasa sholat malam dan sholat sunnah lainnya, senantiasa mengambil rukhshoh dimanapun dia mendapat kesempatan. Akhlaqnya ? budi pekertinya telah mati, jiwanya sakit, tidak terbina ruhaninya dan hawa nafsu telah menguasai dirinya.

Bukti Orang Yang Bertauhid

petikan nasehat Abdulloh Azzam

Tauhid terbagi menjadi dua : tauhid ma’rifah (teoritis) dan tauhid amali (aplikasi). Mempelajari tauhid ma’rifah tidak memerlukan waktu yang panjang, akan tetapi kalau dilanjutkan dengan amal nyata dalam kehidupan adalah sesuatu yang sangat sulit dimana tidak semua manusia dikaruniai oleh Alloh untuk mengamalkannya.

Syafiulloh Al Afdloli selama delapan tahun berada di front terdepan dalam pertempuran. Para sahabatnya mengatakan “ Syafiulloh, engkau adalah komandan kami, jika engkau gugur maka yang rugi adalah kami semua “ (mereka menginginkan agar ia berada di barisan belakang). Namun apa jawabannya ? Ternyata dia hanya membaca ayat :

وَماَ كاَنَ لِنَفْسٍ أنْ تَمُوْتَ إلاَّ بِإذْنِ الله كِتاَباً مُؤَجَّلاً

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. [ali imron : 145]

Di saat pasukan Rusia membombardir pasukan Afghan, semua mencari tempat perlindungan ke parit-parit kecuali seorang lelaki tua bernama Muhammad Umar. Dia duduk dengan santai seraya berdoa “ ya Alloh, siapa yang lebih kuat, Engkau ataukah pesawat Rusia yang membombardir kami ? “ Itu dilakukan sambil mengangkat kedua telapak tangannya. Belum sampai ia menurunkannya, pesawat tempur itu telah jatuh ke bumi.

Ketika Hertzle ketua freemensory menawarkan 150 juta dinar emas untuk kantong pribadi sultan Abdul Hamid dan pembangunan armada laut dan universitas, dengan imbalan agar yahudi diperkenankan tinggal di negeri Palestina maka dengan tegas Sultan Abdul Hamid menolaknya dengan berkata “ Sesungguhnya Palestina diperoleh dengan darah-darah umat islam, sekali-kali negeri itu tidak bisa direbut oleh orang kafir kecuali dengan darah pula ! simpanlah uang anda, jika sultan Abdul Hamid telah pergi maka kalian akan dapat mengambil Palestina dengan cuma-cuma “

Begitu selesai pertemuan itu, Hertzle bertolak ke Italy dan di sana mengirim telegram dengan mengancam “ Kamu akan membayar harga pertemuan itu dengan tahta dan nyawamu ! “
Benarlah akhirnya sultan Abdul Hamid membayar ketegasannya dengan nyawa dan tahtanya.
Di saat perang Afghanistan berlangsung (mujahidin dengan komunis soviet), Syaikh Jalaluddin Haqqoni menerima sepucuk surat dari Najib Baqor, seorang menteri pemerintahan Afghanistan yang komunis. Di dalam surat itu Najib berkata : demi Alloh saya seorang muslim, demikian juga menteri dalam negeri Sulaiman La’iq seorang muslim, akan tetapi sayang kami tak dapat berbuat apa-apa di dalam negeri. Kami tidak mampu melawan orang komunis karena mereka sangat banyak ada di sekeliling kami. Saya hanya minta kepada anda untuk mengamankan jalan-jalan di sekeliling kota untuk keselamatan saya, sebagai imbalannya saya akan mencabut hukuman mati yang dijatuhkan pengadilan atas diri anda. Selanjutnya saya akan memberikan seluruh wilayah Paktia kepada anda dan melepaskan seluruh tawanan mujahid Paktia yang ada pada kami. Setelah itu saya ingin berjumpa dengan anda dimana saya akan memberikan seratus jaminan supaya pertemuan itu berlangsung dengan tenang dan aman.

Syaikh Jalaluddin Haqqoni menjawab surat itu dengan mengatakan

يأيُّهاَ الَّذِيْنَ امَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ ماَلاَ تَفْعَلُوْنَ كَبُرَ مَقْتاً عِنْدَ الله أنْ تَقُوْلُوْا ماَلاَ تَفْعَلُوْنَ

2. Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.[ash shof : 2-3]

Sesungguhnya Dawud dibunuh oleh orang komunis demikian juga Taraqi sementara saat ini Babrak Kamal ditahan di Moscow oleh orang komunis juga. Sekarang bagi anda hanya ada dua pilihan dan tidak ada pilihan ketiga. Anda tetap bersama orang-orang komunis yang nantinya mereka akan memenjarakan anda atau anda bergabung bersama kami untuk berjihad. Adapun duduk berunding dengan anda maka hal itu tidak mungkin saya lakukan selama Afghanistan masih bercokol orang-orang Rusia. Oleh karena saya tidak terbiasa duduk berunding di meja kehinaan.

Kita juga masih teringat di saat rosululloh shollallohu alaihi wasallam berada di gua Tsur dalam perjalanan hijrahnya. Ketika orang-orang kafir berada di mulut gua dan Abu Bakar berkata “ ya rosulalloh, seandainya asalah seorang di antara mereka melihat ke bawah kakinya pasti mereka akan melihat kita “ Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda “ bagaimana pendapatmu dengan dua orang dan Alloh yang ketiganya.
Inilah beberapa kisah yang menunjukkan betapa tauhid ilmi (teoritis) harus dibuktikan dalam tauhid amal.

Bersama Muhammad Sa’id Romadlon Albuthi

petikan nasehat Abdulloh Azzam

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى : ,يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً - وَقاَلَ تَعَالَى : , يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ - ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ )رواه مسلم
(
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (Riwayat Muslim).

Beliau adalah ulama besar di Syam yang bermadzhab Syafi’i. Beliau dikenal dengan sikapnya yang sangat hati-hati terhadap makanan yang akan masuk ke mulutnya. Pernah disodorkan makanan kepadanya yang berasal dari anaknya. Ternyata beliau menolaknya karena anaknya mendapat rezeki dari pemerintah sebagai dosen di fakultas syariah. Beliau beranggapan bahwa gaji pemerintah telah bercampur antara halal dan haram, pajak biasa dan pajak minuman keras. Maka dari itu beliau tidak mau memasukkan sedikitpun makanan itu ke mulutnya.
Oleh karenanya penduduk Syam sering mengambil keberkahan dari doa beliau. Sebagaimana Sa’id Hawa bertutur bahwa si babi besar ( presiden Syiria) yang kerjanya merusak kehormatan kaum wanita, menghapus materi undang-undang nomer satu yang menyatakan bahwa undang-undang negara adalah islam, maka bangkitlah perlawanan menentangnya.

Maka Sa’id Hawa pergi menemui Syaikh Hasan dan mengatakan kepadanya “ kenapa tuan tidak bicara ? sungguh keadaan sedemikian dan krisis telah mencapai puncaknya sementara kami diam dan kalian juga diam, sampai kapan kita akan tetap diam ? kenapa engkau tidak segera bicara ? “ Akhirnya Syaikh Hasan berkata : baik, saya akan berbicara dengan satu syarat, yaitu kalian menjamin pada saya kalau Mulla Romadlon Albuthi bersedia mendoakan saya, sebab pada saat demikian insyaAlloh saya berada dalam penjagaan Alloh dari tangan-tangan orang-orang dzolim.

Jika demikian makanan yang baik inilah yang menjadikan lelaki itu berada pada maqom dimana orang-orang mengambil berkat dari doanya.

ِKeamanan milik siapa ?

Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

Pernah suatu ketika seorang datang bertanya kepada seorang ulama (imam Ahmad) “ Wahai imam, saya takut kepada penguasa ! “ imam Ahmad berkata : jika hatimu sehat niscaya engkau tidak akan tidak akan takut kepada seorangpun. Bukankah Alloh berfirman :

وَكَيْفَ أخَافُ مَا أشْرَكْتُمْ وَلاَ تَخاَفُوْنَ أنَّكُمْ أشْرَكْتُمْ بِالله ماَلَمْ يُنَزِّلْ بِهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَاناً فَأيُّ الْفَرِيْقَيْنِ أحَقُّ بِالأَمْنِ إنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ الَّذِ يْنَ ءَامَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْا إيْماَنَهُمْ بِظُلْمٍ أولئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُوْنَ

81. Bagaimana aku takut kepada sembahan-sembahan yang kamu persekutukan (dengan Allah), Padahal kamu tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang Allah sendiri tidak menurunkan hujjah kepadamu untuk mempersekutukanNya. Maka manakah di antara dua golongan itu yang lebih berhak memperoleh keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?

82. Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. [al an’am : 81-82]

Sungguh aneh, kita takut kepada intel, penguasa kafir, tentara musuh di medan jihad, padahal berdasarkan ayat ini bila kita beriman kepada Alloh dan tidak mengotorinya dengan perbuatana syirik, niscaya Alloh akan limpahkan rasa aman kepada kita.

Sungguh aneh, di saat mereka tidak takut mempersekutukan Alloh, menginjak-injak syariatNya, memusuhi hamba-hambaNya dan mengisi kehidupannya dengan maksiat, semua mereka lakukan tanpa merasa khawatir dan was-was, akan tetapi di satu sisi kita begitu takutnya kepada mereka. Betapa banyak di antara kita tidak berani membela agama Alloh, menghadapi orang-orang yang memusuhi agamaNya. Lalu pertanyaan yang harus disampaikan : keamanan itu milik siapa ?

Kalau kita mau merujuk kepada ayat-ayat Alloh niscaya kita akan mendapatkan perbedaan antara kita dengan mereka sebagaimana firman Alloh di bawah ini :

فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِالله فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُتْقَى

Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. [albaqoroh : 256]

مَثَلُ الَّذِيْنَ اتَّخََذُوْا مِنْ دُوْنِ الله أوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوْتِ اتَّخَذَتْ بَيْتاً وَإنَّ أوْهَنَ الْبُيُوْتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوْتِ لَوْ كاَنُوْا يَعْلَمُوْنَ

Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. dan Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.[al ankabut : 41]

Sungguh berbeda, kita yang berpegangan kepada tali al urwah al wutsqo (tali buhul yang kuat) sementara mereka berpegangan pada benang laba-laba. Apa yang bisa diperbuat dengan benang laba-laba ? Bila ada angin kencang atau kita ayunkan tangan kita padanya niscaya semua akan musnah.

Oleh karena itu, ketahuilah bahwa sehebat apapun penguasa di dunia ini kalau ternyata kafir kepada Alloh maka sebenarnya mereka sedang berpegangan kepada benang laba-laba. Lalu siapakah yang lebih kuat, kita atau mereka ?

Alloh Lebih Kuat

Petikan Nasehat Abdulloh Azzam

وَمَكَرُوْا وَمَكَرَ الله وَاللهُ خَيْرُ الْماَكِرِيْنَ

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya.[ali imron : 54]

Pernah suatu ketika saya melemparkan pertanyaan kepada para mahasiswa : mana yang lebih kuat antara Amerika dan Alloh Rob semesta alam ? Para mahasiswa menjawab keheranan : ustadz, pertnyaan semacam ini tidak akan ditanyakan oleh orang yang beriman. Saya bertanya lagi : apakah kalian benar-benar percaya bahhwa Alloh lebih kuat dari Amerika ? Apakah kalian betul-betul yakin bahwa Alloh lebih kuat daripada rudal-rudal Amerika dan tentaranya ? Mereka menjawab serentak : itu tidak perlu diragukan lagi.

Lalu saya katakan : Demi Alloh, andaikan negeri-negeri islam percaya bahwa Alloh lebih kuat dari Israil, maka kita tidak akan mengalami kekalahan di semua medan kehidupan kita. Kita tidak kan mengalami kehinaan di semua aspek kehidupan di hadapan mereka. Seandainya kita meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Alloh lebih tinggi, lebih agung dan lebih besar dari Amerika niscaya kekalahan tidak akan kita derita saat melawan mereka.

Orang-orang Afghan harus percaya bahwa saat berhadapan dengan penjajah Rusia dengan senjata seadanya melawan tank, pasti kemenangan akan mereka dapatkan. Meskipun saat ini sebagian besar puncak-puncak gunung telah diperkuat dengan senjata ZPU, namun harus diyakini bahwa Allohlah yang memberikan kemenangan bukan senjata mereka. Harus diyakini bahwa manusia membantu mereka atau tidak, Pakistan membuka wilayah perbatasannya atau tidak, pasti Alloh tetap memberikan kemenangan kepada para mujahidin dengan syarat yaitu mereka harus bertawakal kepada Alloh. Keyakinan harus ditancapkan bahwa Alloh lebih besar daripada komplotan negara-negara dunia.

Seleksi Kepemimpinan

Petikan Nasehat Abdulloh Azzam

وعن أبي هريرة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قال إنكم ستحرصون على الإمارة، وستكون ندامة يوم القيامة رَوَاهُ البُخَارِيُّ

Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : sesungguhnya kalian akan berambisi untuk mendapatkan jabatan dan akan menjadi penyesalan pada hari kiamat [HR Bukhori]

عن أبي موسى الأشعري رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال ….. إنا والله لا نولي هذا العمل أحداً سأله، أو أحداً حرص عليه مُتَّفَقٌ عَلَيهِ

Dari Abu Musa Al Asy Ari rodliyallohu anhu …… bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam : ….. sungguh demi Alloh kami tidak akan menyerahkan kepemimpinan kepada seseorang yang ia memintanya atau orang yang berambisi terhadapnya [muttafaq alaih]
Di saat rosululloh shollallohu alaihi wasallam wafat, umat islam mengalihkan pandangannya ke depan untuk mencari pemimpin pengganti beliau. Mereka tidak menemukan seseorang yang paling layak sebagai pengganti selain Abu Bakar. Ia turut dalam seluruh peperangan yang dilalui nabi shollallohu alaihi wasallam. Ia pernah menginfakkan seluruh hartanya fi sabiilillah. Tidak pernah merasa bimbang terhadap kebenaran Alloh dan rosulNya semenjak ia masuk islam. Menanggung pedihnya perjuangan, ia tinggalkan istri dan anak-anaknya untuk hijrah menemani rosululloh shollallohu alaihi wasallam.

Pada saat perang uhud dan Hunain, para sahabat banyak yang lari menyelamatkan diri, namun Abu Bakar tetap setia mendampingi beliau.

Apakah lelaki semacam ini memerlukan kampanye pemilihan ? memerlukan slogan “ pilihlah calon kalian secara bebas dan demokratis “ ataukah ia perlu melancarkan intrik-intrik dan tipu muslihat untuk menyudutkan posisi Umar dengan cara menghasut umat ? perlukah Abu Bakar berkata : karakter Umar adalah sangatlah keras terhadap kalian maka jangan pilih dia, pilihlah saya ! saya adalah orang lembut, orang yang pertama menjadi sahabat nabi shollallohu alaihi wasallam.

Sungguh itu tidak dilakukan oleh Abu Bakar. Bahkan Abu Bakar ketika itu berkata kepada Umar di hadapan kaum anshor : ulurkan tanganmu wahai Umar, aku akan membaiatmu. Di sisi lain Umar menolak permintaan Abu Bakar, lalu ia menjabat tangan Abu Bakar dan membaiatnya. Maka para sahabat anshor tanpa dikomando mengikuti jejak Umar membaiat Abu Bakar.

Napi muslim dan napi kafir

Petikan Nasehat Abdulloh Azzam

عن أبي هريرة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم طعام الاثنين كافي الثلاثة، وطعام الثلاثة كافي الأربعة مُتَّفَقٌ عَلَيهِ وفي رواية لمسلم عن جابر رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ عن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قال طعام الواحد يكفي الاثنين ، وطعام الاثنين يكفي الأربعة، وطعام الأربعة يكفي الثمانية

Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam : dua makanan cukup untuk bertiga, tiga makanan cukup untuk berempat [muttafaq alaih] pada riwayat Muslim dari Jabir rodliyallohu anhu dari nabi shollallohu alaihi wasallam : satu makanan cukup untuk berdua, dua makanan cukup untuk berempat, empat makanan cukup untuk berdelapan

Kamal Assananiri yang telah ditunjuk oleh ikhwan-ikhwan sebagai mas’ul (ketua) mereka dalam penjara, menceritakan kepada saya bahwa ikhwan-ikhwan dalam penjara mempraktekkan betul rasa sepenanggungan sosial. Setiap ikhwan harus makan seperti yang lain. Mereka harus membelanjakan uang seperti yang lain, mereka harus minum seperti yang lain. Siapapun yang mendapat kiriman uang dari luar maka uang itu akan diserahkan kepada Kamal Asananiri. Ia akan mengeluarkan penggunaan uang itu untuk kepentingan bersama.

Pada suatu hari seorang ikhwan mendapat kiriman sebiji coklat (sebagaimana diketahui bahwa di dalam penjara, coklat sangatlah berarti) Coklat itu berpindah dari satu tangan ke tangan lain sampai tujuh orang banyaknya dan kembali lagi kepada orang yang pertamakali memberikannya.

Kamal Assananiri melanjutkan ceritanya : saya membandingkan antara ikhwan-ikhwan dengan orang-orang komunis dalam penjara. Mereka para pimpinan partai komunis yang terbongkar hendak melancarkan kudeta terhadap rezim Gamal Abdul Nasher. Akhirnya mereka ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Andaikan kudeta berhasil tentu merekalah yang akan mememgang kekuasaan di Mesir.

Pada suatu hari ada seorang komunis yang dahulunya adalah dosen di sebuah universitas besar dan ternama. Istrinya membesuknya dan membawakan untuknya daging ayam, lalu ia menaruh daging itu di pangkal lengan bajunya lantas ia datang ke ruang sel ikhwan dan memakan daging itu jauh dari teman-temannya. Dia baru menemui kawan-kawannya setelah melahap habis daging ayam kiriman istrinya.

Orang-orang komunis itu merasa cemburu terhadap kesetiakawanan yang diperlihatkan para ikhwan. Mereka bermaksud mempraktekkan rasa sepenanggungan sosial di antara mereka. Di antara mereka ada yang merokok dan ada yang tidak merokok. Mereka berkata : apa yang harus kami lakukan ? kami bermaksud untuk menerapkan persamaan sosial di antara kami. Mereka berselisih pendapat, bagaimana yang harus mereka perbuat terhadap sebagian yang merokok dan sebagian yang tidak merokok. Lalu mereka mengangkat persoalan itu kepada saya. Lalu saya katakan : sebagai ganti dari 1 batang rokok maka yang tidak merokok mendapat segelas teh. Ternyata mereka menolak solusi yang saya ajukan, maka saya bertanya : bagaimana yang kalian inginkan ? mereka berkata : mereka yang tidak merokok harus merokok !

Aneh betul, mereka tidak mau merelakan saudara mereka sesama kafir meminum 1 gelas teh sebagai ganti rokok. Sungguh bila mereka nanti memimpin rakyat sementara harta kekayaan berada di tangan mereka, adakah mereka akan benar-benar menerapkan doktrin sosialisme atau malah akan mencuri uang rakyat untuk memenuhi syahwat mereka ?

Memakan Uang Rakyat

Petikan Nasehat Abdulloh Azzam

وعن أبي يعلى معقل بن يسار رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال سمعت رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يقول ما من عبد يسترعيه اللَّه رعية يموت يوم يموت وهو غاش لرعيته إلا حرم اللَّه عليه الجنة مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
.
Dari Abu ya’la ma’qol bin Yasar rodliyallohu anhu : aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : tidaklah seorang hamba yang diberi kesempatan oleh Alloh untuk menjadi pemimpin bagi manusia lalu dia mati dimana di saat ia mati dalam keadaan merampas hak rakyatnya kecuali pasti Alloh haramkan aljannah baginya [muttafaq alaih]

وعن عائشة رَضِيَ اللَّهُ عَنها قالت سمعت رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يقول في بيتي هذا اللهم من ولي من أمر أمتي شيئاً فشق عليهم فاشقق عليه ومن ولي من أمر أمتي شيئاً فرفق بهم فارفق بهم رَوَاهُ مُسلِمٌ

Dari Aisyah rodliyallohu anha : aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi wasallam berdoa di rumahku : ya Alloh, siapa yang memimpin urusan di antara umatku, lalu menyulitkan mereka maka berikan kesulitan atasnya, sementara bagi yang mengasihi mereka maka berikan kasih sayangMu padanya [HR Muslim]

Wahai saudara-saudara, percayalah ! setelah malapetaka yang menimpa sebagaian negeri Arab pada tahun 1967, maka negara-negara barat mengirim bantuan gandum kepada negara yang terkena bencana yaitu Yordania, Syiria dan Mesir.

Salah seorang putri istana ingin menghirup udara di negeri Eropa. Ia membutuhkan biaya 100.000 $. Maka mereka yakni keluarga istana meminta kepada perdana menteri untuk menyediakan uang sebesar yang dibutuhkan. Perdana menteri memanggil menteri keuangan dan mengatakan kepadanya : kami tidak mempunyai uang maka segera uruslah ! Menteri keuangan menjawab : tapi persediaan uang tidak ada. Mereka mendesak : puteri raja mau melancong ke Eropa, maka kamu harus segera mencari dananya !

Menteri keuangan berpikir sejenak dan akhirnya ia memberi pemecahan : kita mendapat bantuan dari negeri barat dan sekarang masih ada di pelabuhan. Juallah gandum itu dan berikan uang hasil penjualannya kepadanya.

Akhirnya mereka menjualnya dan memberikan uang itu kepada puteri raja sehingga dapat berpesiar ke negeri Eropa, sementara penduduknya mati kelaparan. Gandum yang dikirim untuk menyambung hidup mereka telah dijual hanya untuk memenuhi keinginan salah seorang puteri istana yang hendak berpesiar ke Eropa.

semoga tulisan ini dibaca oleh orang yang melakukan sesuatu yang mirip yang telah mereka lakukan

Kejujuran Amir bin Abdul Qois

Petikan Nasehat Abdulloh Azzam

عَنْ ابن مسعود رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال إن الصدق يهدي إِلَى البر وإن البر يهدي إِلَى الجنة؛ وإن الرجل ليصدق حتى يكتب عند اللَّه صديقا، وإن الكذب يهدي إِلَى الفجور وإن الفجور يهدي إِلَى النار؛ وإن الرجل ليكذب حتى يكتب عند اللَّه كذابا مُتَّفّقٌ عَلَيْهِ

Dari ibnu Mas’ud rodliyallohu anhu dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : sesungguhnya kejujuran mengajak kepada kebajikan, sesungguhnya kebajikan mengajak kepada aljannah. Sungguh seseorang yang senantiasa jujur dalam hidupnya hingga Alloh mencatatnya sebagai shiddiq. Sebaliknya sifat bohong akan mengajak kepada kejahatan dan kejahatan itu akan mengajak ke dalam neraka. Sungguh seseorang yang senantiasa bohong dalam hidupnya hingga Alloh mencatatnya sebagai kadzdzaab [muttafaq alaih]

Kejujuran adalah ciri khas para sahabat rodliyallohu anhum. Kita akan mudah mendapatkannya pada diri mereka. Sebaliknya terasa sangat sulit untuk mencari mereka yang memiliki sifat pembohong. Salah satu potret kejujuran itu ada pada Amir bin Abdul Qois.

Ia seorang Arab baduy. Yang terbiasa tidak memiliki bahan makanan cukup untuk kesehariannya. Tatkala berhasil merampas perhiasan milik raja Kisro pada perang melawan bangsa Persi, kemudian dia membawanya dan menaruhnya bersama dengan tumpukan harta rampasan lain di hadapan panglima Sa’ad bin Abi Waqosh.

Berkatalah Khozin (penjaga harta baitul mal) : sesungguhnya orang yang membawa tumpukan perhiasan ini adalah orang yang sangat dipercaya.

Amir bin Abdul Qois saat membawa tumpukan perhisan itu datang dengan menutup mukanya dengan surban. Ketika orang-orang menanyakan namanya, ia menjawab “ Aku tidak akan menyebutkan namaku kepada kalian karena aku takut kalian akan memujiku. Demi Alloh kalaulah bukan karena takut kepada Alloh dan kecintaan kepadaNya, aku tidak akan membawa perhiasan ini di hadapan kalian. Aku hanya ingin dipuji di sisi malaikat dan di sisi Rob semesta alam.

Gelang perhiasan milik raja Kisro saat itu terbilang sebagai mutiara yang tidak ternilai harganya, langka pada jamannya. Seorang lelaki yang tidak mendapat harta untuk kesehariannya selain sejumput kurma dan barangkali tidak mendapatkan harta selain itu, membawa harta perhiasan berharga milik raja Kisro untuk diserahkan kepada panglima operang Sa’ad bi Abi Waqosh.

Hingga saat perhiasan itu sampai pada Umar bin Khothob, teringatlah ia pada janji rosululloh shollallohu alaihi wasallam pada Suroqoh bin Malik ketika beliau hijrah ke Madinah. Umar berkata “ di mana Suroqoh bin Malik ? “ Datanglah Suroqoh bin Malik yang sudah tua dan bungkuk punggungnya menghadap Umar. Amirul mukminin berkata : ini adalah berita gembira dari rosululloh shollallohu alaihi wasallam untukmu. Tatkala engkau mengejarnya saat beliau hijrah ke Madinah dan engkau hendak membunuhnya. Lalu nabi shollallohu alaihi wasallam bertanya kepadamu : wahai Suroqoh, apa yang mendorongmu untuk melakukan itu ? Engkau menjawab seratus ekor unta bagi siapa yang dapat membunuh anda. Maka nabi bersabda : maukah engkau memiliki gelang perhiasan Kisro ? menangislah Umar bin Khothob saat menyerahkan gelang itu pada Suroqoh dan menangislah orang yang ada di sekitarnya.

Hukum ghibah (menggunjing) mujahid

Petikan Nasehat Abdulloh Azzam

يأيُّهاَ الَّذِيْنَ امَنُوْا اجْتَنْبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ إنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إثْمٌ وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضاً
أيُحِبُّ أحَدُكُمْ أنْ يَأكُلَ لَحْمَ أخِيْهِ مَيْتاً فَطَرِهْتُمُوْهُ وَاتَّقُوْا الله إنَّ الله تَوَّابٌ رَحِيْمٌ

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [alhujurot : 12]

Kaum yang mengamat-amati kesalahan jihad Afghan. Jika mereka melihat kekeliruan, ketergelinciran atau kesalahan pelakunya maka segera menyebarluaskannya kepada orang ramai, melebih-lebihkannya dengan maksud membuktikan kesalahan orang-orang yang bekerja di dalam jihad ini.

Aneh ! kepengecutan (tidak berjihad) dianggap sebagai keteguhan sikap, meninggalkan jihad dinilai sebagai satu kearifan. Adapun mereka yang pergi berjihad untuk melindungi kehormatan umat islam, mengawal dinulloh dengan mengorbankan darah dan harta, maka perbuatan itu dinilai sebagai sikap sombong, jauh dari sikap keseimbangan.

Bagaimana bisa sadar seorang muslim ketika melihat kehormatan agamanya diinjak-injak sebagaimana yang diungkapkan oleh ibnu Qoyyim Aljauziyyah terhadap orang yang meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar dan jihad fi sabilillah dengan menyibukkan seluruh waktunya untuk beribadah dan menuntut ilmu. Sesungguhnya mereka itu sekiranya terusik kepentingan dunia mereka tentulah akan marah dan segera mengambil langkah untuk mengamankannya. Namun bila dinulloh dilecehkan dan larangan Alloh dilanggar maka wajah mereka tidak memerah.

إنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوْا بِهاَ وَإنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْأً إنَّ الله بِماَ يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ

Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.[ali imron : 120]

Mereka katakan “ lihatlah jihad Afghan, sesungguhnya para mujahid menginang niswar (tumbuhan mirip tembakau), menghisap rokok, membawa jimat, saling bersengketa satu sama lainnya dan perkataan-perkataan lainnya “

Sebagian celaan Itu datang dari orang-orang baik dari dunia Arab dan sebagian lainnya dari dunia barat. Inilah yang mereka sebarluaskan tentang jihad Afghan. Sementara ketika di Paktia telah jatuh 24 pesawat tempur Rusia maka berita yang baik ini tidak pernah kami mendengarnya mereka membicarakannya. Dua ratus mujahidin berani menghadang ribuan tank, menghadapi ratusan pesawat tempur bahkan ada di antara mereka yang memberi makan kendaraan lapis baja itu dengan daging-daging mereka dan menyiraminya dengan darah-darah mereka, … sayang berita ini belum pernah terluncur dari mulut- mulut mereka kecuali ucapan “ mengapa mereka saling bentrok, mengapa masih terjadi amalan-amalan bid’ah di kalangan mereka, … “ padahal kondisi Afghanistan adalah tidak ada orang yang dapat memegang piring makannya baik-baik melainkan tentu bergetar karena banyaknya roket yang ditumpahkan dari langit, sedangkan jumlah mujahid sangatlah sedikit. Apa sebenarnya yang menjadi kekuatan mereka ? Siapa di antara pengeritik yang mampu berdiri sejajar dengan mereka yang sibuk di front jihad ? Merekalah yang telah memaksa orang-orang kafir mengulang kata-kata jihad dan mengembalikan kata mujahidin ke dalam kamus pergaulan manusia setelah lama dihapus dari percakapan. Meraka paksa kata jihad dan mujahidin termuat di jaringan televisi Amerika, surat kabar Prancis dan siaran radio Inggris.

Sungguh keliru manakala kita menuntut para mujahid yang bergerak di medan perang tidak boleh melakukan kesalahan dan ketergelinciran. Sungguh orang yang tidak tergelincir adalah orang yang duduk, orang yang diam di rumah. Orang yang mungkin tergelincir dan jatuh adalah orang yang bergerak.

Seorang mukmin apabila terperosok dalam kesalahan maka Alloh akan memaafkannya sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnu Qoyyim : para ulama salaf dan kholaf telah bersepakat bahwasanya apabila kebajikan-kebajikan seseorang itu nampak dan kebaikannya menyebar luas di masyarakat demikian pula amar ma’rufnya maka orang tersebut tidak diperhitungkan kesalahan dan kekeliruannya.

Sebuah pertanyaan yang menjadi renungan : mana yang lebih baik, orang yang terjun ke pertempuran yang dengannya agama Alloh tegak, hancurnya orang kafir dan kehormatan umat islam terbela dengan orang yang duduk berpangku tangan sambil sibuk untuk mengorek kesalahan para mujahid dan menyebarkannya di tengah-tengah masyarakat ?

Fatwa Menggelikan

Petikan Nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

فَوَيْلٌ للذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الْكِتاَبَ بِأَيْدِيْهِمْ ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هَذَا مِنْ عِنْدِ الله لِيَشْتَرُوْا بِهِ ثَمَناً قَلِيْلاً فَوَيْلٌ لَهُمْ مِّمَّا كَتَبَتْ أيْدِيْهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُوْنَ

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh Keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. [albaqoroh : 79]

Penyebab kafirnya bangsa Eropa adalah para pendeta. Mereka beralih dari nasrani ke atheis adalah dengan sebab pemuka agama dari kalangan nasrani sendiri. Para pendeta duduk mengitari para raja eropa dan memberikan fatwa bagi mereka.

Keluarlah fatwa : jika kalian tidak mentaati raja maka kalian akan masuk neraka, jika kalian tidak mentaati kami kalian akan masuk neraka pula. Doa yang kalian panjatkan tidak akan naik ke langit bila tidak melewati kami. Kalian harus membayar upeti kepada gereja, kalian juga harus membeli tanah suraga beberapa meter.

Tanah surga dikavling perpetak dan dijual oleh paus kepada umat nasrani, paus juga menjual surat pengampunan kepada mereka.

Alkisah ada seorang datang kepada paus, ia mentertawakan perbuatan paus yang ganjil. Dia datang menemui paus dan berkata kepadanya :

“ saya hendak membeli neraka “

Berapa yang kamu inginkan ? Tanya paus

“ saya mau semuanya, paus berikan kepada saya surat pembelian maka saya akan membayar harga tanah neraka itu semuanya “

Ini ambillah ! kata paus.

Setelah membayar harga tanah neraka pada sang paus, maka lelaki itu keluar menemui khalayak ramai dan berkata : wahai manusia, kalian tidak perlu lagi membeli tanah surga lagi karena kalian pasti akan memasukinya. Neraka telah ada di tangan saya dan menjadi milik saya. Tak seorangpun yang saya izinkan untuk memasukinya !!??

Akhirnya seluruh manusia menyerbu ke tempat paus untuk meminta kembalian uangnya.

adakah ulama kita seperti ulama mereka ??

Antara Jihad Dan Birrulwalidain

Petikan nasehat Syaikh Abdulloh Azzam

وَإنْ جاَهَدَاكَ عَلَى أنْ تُشْرِكَ بِيْ ماَلَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُماَ وَصاَحِبْهُماَ فِى الدُّنْياَ مَعْرُوْفاً

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik [luqman : 15]

Ketika Alloh mewajibkan berperang sementara ibu berkata : wahai anakku, aku akan sakit bila engkau pergi ! Ia sakit atau sembuh, insyaAlloh Rob kita akan menyembuhkannya. Akan tetapi kita tidak akan sekali-kali membuat Alloh murka dengan meninggalkan jihad. Apabila setiap pemuda mentaati ibunya, maka siapa yang akan pergi berperang fi sabiilillah ? Sebab semua ibu akan menangisi putra-putranya bila mereka hendak berjihad.

Kisah Sa’ad bin Abi Waqosh dengan ibunya dan Mush’ab bin Umair adalah kisah yang sangat membekas dalam hati. Tatkala ibu Sa’ad berkata kepada anaknya : demi Alloh, aku tidak akan makan dan minum sampai engkau kembali menyembah latta dan uzza ! Namun ancaman itu sama sekali tidak mempengaruhi ketetapan hatinya untuk tetap teguh dalam pangkuan islam, bahkan ia memberikan jawaban : demi Alloh wahai ibu, andaikan engkau mempunyai seratus nyawa lalu nyawa itu keluar satu persatu maka saya tidak akan berpaling dari din ini !

Ibu Sa’ad melaksanakan sumpahnya, namun usahanya tidak juga merubah pendirian putranya. Akhirnya ia putus asa dan menghentikan aksi mogok makan.

Ibumu telah putus asa akibat keteguhan hatimu, maka selesailah, ia akan sembuh. Ia akan terus sakit selama ia masih berangan-angan bisa mengembalikanmu lagi ke dunia dan kemewahannya. Mudah-mudahan Alloh berkenan menyembuhkannnya. Doakan ibumu di medan jihad.

Nasehat Ummi Teruntuk Putra-Putriku Tercinta

(Shofiyya, Hasan, Atikah dan Utsman)

Wahai anak-anakku …
Shofi … Hasan … Atikah … Utsman …

Di usia kalian yang masih sangat belia
Abi kalian telah tiada
Meninggalkan kalian ke alam baka
Menghadap Robnya

Itulah ketetapan Alloh Robbul ‘alamin
Jangan terus bersedih hati
Jangan berkecil hati

Orang besar di muka bumi ini … nabi kalian
Muhammad rosululloh shollallohu alaihi wasallampun demikian
Tidak memiliki abi sejak kelahirannya
Pun dengan Imam Syafi’i … ulama besar
Dan masih banyak contoh orang-orang besar bernasib seperti kalian

Beliau … abi kalian, Muhammad Rosyid Al Anshori
Adalah penyeru kebaikan di jalan Alloh
Amalkan apa-apa yang beliau ajarkan kepada kalian
Bukankah abi telah banyak memberikan pengajaran
Berharga kepada kita ?

Ingatlah wasiat-wasiat beliau
Shofiyya … jadilah anak sholihah … abi ingin kamu jadi hafidzoh
Hasan … rajinlah sholat … jaga sholat …

Wahai anak-anakku …
Calon orang besar, pastilah dididik dengan ujian besar
Yang Maha Besar pasti punya rencana untuk kalian

Shofi … Hasan … Atikah … Utsman
Kalian calon-calon pengemban amanah besar
Di antara anak kaum muslimin yang lain
Dan semoga termasuk yang yashilu ilaa ghooyatihi
(sampai kepada Robnya dengan penuh keridloannya)

Wahai anak-anakku tercinta …
Ummi senantiasa berdoa

Setiap saat … setiap waktu
Ummi sebut nama kalian satu demi satu
Shofiyya … Hasan …
Atikah … Utsman …

Supaya kalian menjadi cahaya umat ini
Sholih sholihah, muallim muallimah, mujahid mujahidah

Teguhkan hati kalian
Jadikan alquran-sunnah sebagai pegangan
Juga cahaya di hati kalian

Prioritaskan alquran dan assunnah
Ingatlah …
Alquran tak akan berbaur dengan kebatilan
Keburukan tak akan betah bersama alquran

Pilihlah jalan ini …
Jalan dakwah dan jihad
Berliku memang …
Terjal memang …
Tetapi menjanjikan satu kepastian

Doa ummi …
Semoga Alloh berkehendak
Mengumpulkan kita bersama abi
Di jannahNya nanti, insyaAlloh
Kalianlah di antara persembahan abi dan ummi kepada Alloh Ta’ala

Tetapkan langkah kalian
Teguhkan hati kalian
Iqomatuddin sampai titik darah penghabisan
Hingga ruh terenggang dari jasad kalian
Aamiin …
Bekasi, 19 robiul awwal 1432 H
22 februari 2011 M
( Ummu Shofiyya)