Jin Tinggal Di Bumi

 

Mengenal selul-beluk jin (45)

Sebelumnya mereka menempati langit. Peristiwa membangkangnya iblis ketika Alloh memerintahnya untuk sujud kepada Adam, membuatnya harus turun ke bumi, diikuti Adam dan Hawa. Alloh berfirman :

وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ

Dan Kami berfirman : Turunlah kamu ! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan [albaqoroh : 36]

Dalil lain yang menunjukkan jin berada di bumi adalah :

وَالْأَرْضَ وَضَعَهَا لِلْأَنَامِ

Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk (Nya) [arrohman : 10]

Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi menafsirkan “ Al anam (makhluq) “ pada ayat di atas dengan manusia, jin, hewan dan semua yang memiliki ruh. Dalam kitab-kitab hadits, secara terperinci kita bisa mengetahui keberadaan mereka di bumi ini :

(1) Di rumah

عن جابرٍ  رضي الله عنه  قَالَ : سَمِعْتُ رسول الله  صلى الله عليه وسلم يقولُ : إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ ، فَذَكَرَ اللهَ تَعَالَى عِنْدَ دُخُولِهِ ، وَعِنْدَ طَعَامِهِ ، قَالَ الشَّيْطَانُ لأَصْحَابِهِ : لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ تَعَالَى عِنْدَ دُخُولِهِ ، قَالَ الشَّيْطَانُ : أدْرَكْتُمُ المَبِيتَ ؛ وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ تَعَالَى عِنْدَ طَعَامِهِ ، قَالَ : أدْرَكْتُم المَبيتَ وَالعَشَاءَ  رواه مسلم .

Dari Jabir rodliyallohu anhu berkata : Aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila seorang masuk rumahnya lalu berdzikir kepada Alloh Ta’ala saat memasukinya dan waktu makannya, setan akan berkata kepada teman-temannya “ Tidak ada menginap buat kalian tidak pula makan malam “. Bila masuk tidak berdzikir kepada Alloh Ta’ala saat memasukinya, setan berkata “ Kalian mendapatkan tempat menginap “. Bila tidak berdzikir kepada Alloh Ta’ala waktu makannya, setan berkata “ Kalian mendapat tempat menginap dan makan malam “ [HR Muslim]

(2) Lubang-lubang kecil

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَرْجِسَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى أَنْ يُبَالَ فِى الْجُحْرِ. قَالَ قَالُوا لِقَتَادَةَ مَا يُكْرَهُ مِنَ الْبَوْلِ فِى الْجُحْرِ قَالَ كَانَ يُقَالُ إِنَّهَا مَسَاكِنُ الْجِنِّ

Dari Abdulloh Bi Sarjis : Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam melarang kencing di lubang kecil. Ia berkata : Mereka bertanya kepada Qotadah : Kenapa dimakruhkan kencing di lobang kecil ? Ia menjawab : Karena ia adalah tempat tinggal jin [HR Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i]

(3) Lubang hidung manusia

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثًا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Apabila seseorang di antara kamu bangun dari tidur maka hendaklah ia menghisap air ke dalam hidungnya tiga kali dan menghembuskannya keluar karena setan tidur di dalam rongga hidung itu [Muttafaq Alaihi]

(4) Di pasar

وعن سلمان الفارسي رضي الله عنه قال لاَ تَكُونَنَّ إن اسْتَطَعْتَ أوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ ، وَلاَ آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا ، فَإنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ ، وَبِهَا يَنْصبُ رَايَتَهُ    

Dari Salman Al Farisi rodliyallohu anhu berkata : Bila engkau mampu janganlah sekali-kali, menjadi orang yang pertama masuk pasar. Juga bukan orang yang terakhir kali keluar darinya. Karena itu adalah tempat bertempurnya setan dan di sanalah ditancapkan benderanya [HR Muslim]

(5) Di WC

عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَةٌ فَإِذَا أَتَى أَحَدُكُمُ الْخَلاَءَ فَلْيَقُلْ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ  

Dari Zaid Bin Arqom, dari rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Kakus ini didatangi (oleh jin). Maka bila seorang diantara kalian masuk WC, bacalah “ Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari hal-hal khubuts (jin laki-laki) dan khobaits (jin perempuan) “ [HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah]

(6) Di masjid

Tepatnya di sela-sela shof :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لَا يَدْرِي كَمْ صَلَّى

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Jika panggilan shalat (adzan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil mengeluarkan kentut hingga ia tidak mendengar suara adzan. Apabila panggilan adzan telah selesai maka setan akan kembali. Dan bila iqamat dikumandangkan setan kembali berlari dan jika iqamat telah selesai dikumandangkan dia kembali lagi, lalu menyelinap masuk kepada hati seseorang seraya berkata, 'Ingatlah ini dan itu'. Dan terus saja dia melakukan godaan ini hingga seseorang tidak menyadari berapa rakaat yang sudah dia laksanakan dalam shalatnya [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Malik, Abu Daud dan Nasa’i]

عن أنس رضي الله عنه: أنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، قَالَ : رُصُّوا صُفُوفَكُمْ ، وَقَارِبُوا بَيْنَهَا ، وَحَاذُوا بِالأعْنَاقِ ؛ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إنِّي لأَرَى الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ الصَّفِّ ، كَأَنَّهَا الحَذَفُ  حديث صحيح رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ بإسنادٍ عَلَى شرط مسلم .

Dari Anas rodliyallohu anhu : Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Rapatkanlah shof-shof kalian, berdekat-dekatlah kalian dan luruskan leher-leher. Demi jiwaku yang ada di tanganNya, sesungguhnya aku benar-benar melihat setan masuk di sela-sela shof. Seolah bentuknya seperti kambing kecil [HR Abu Daud]

(7) Dataran tinggi dan gua

عَنْ بِلالِ بن الْحَارِثِ ، قَالَ : خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ ، فَخَرَجَ لِحَاجَتِهِ وَكَانَ إِذَا خَرَجَ لِحَاجَتِهِ يُبْعِدُ ، فَأَتَيْتُهُ بِإِدَاوَةٍ مِنْ مَاءٍ ، فَانْطَلَقَ ، فَسَمِعْتُ عِنْدَهُ خُصُومَةَ رِجَالٍ ، وَلَغَطًا لَمْ أَسْمَعْ مِثْلَهَا ، فَجَاءَ ، فَقَالَ : بِلالُ ، فَقُلْتُ : بِلالُ ، قَالَ : أَمَعَكَ مَاءٌ ؟ قُلْتُ : نَعَمْ ، قَالَ : أَصَبْتَ ، فَأَخَذَهُ مِنِّي ، فَتَوَضَّأَ ، قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، سَمِعْتُ عِنْدَكَ خُصُومَةَ رِجَالٍ وَلَغَطًا مَا سَمِعْتُ أَحَدَّ مِنْ أَلْسِنَتِهِمْ ، قَالَ : اخْتَصَمَ عِنْدِي الْجِنُّ الْمُسْلِمُونَ وَالْجِنُّ الْمُشْرِكُونَ ، سَأَلُونِي أَنْ أُسْكِنَهُمْ ، فَأَسْكَنْتُ الْمُسْلِمِينَ الْجَلَسَ ، وَأَسْكَنْتُ الْمُشْرِكِينَ الْغَوْرَ ، قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بن كَثِيرٍ : قُلْتُ لَكَثِيرٍ : مَا الْجَلَسُ ، وَمَا الْغَوْرُ ؟ ، قَالَ : الْجَلَسُ الْقُرَى وَالْجِبَالُ ، وَالْغَوْرُ مَا بَيْنَ الْجِبَالِ وَالْبِحَارِ ، قَالَ كَثِيرٌ : مَا رَأَيْنَا أَحَدًا أُصِيبَ بِالْجَلَسِ إِلا سَلِمَ ، وَلا أُصِيبَ أَحَدٌ بِالْغَوْرِ إِلا لَمْ يَكَدْ يَسْلَمُ.

Dari Bilal Bin Harits berkata : Kami keluar bersama rosululloh shollallohu alaihi wasallam dalam sebagian safarnya. Beliau keluar untuk menunaikan hajat. Bila keluar menunaikan hajat, beliau pergi menjauh. Aku mendatanginya dengan membawa seember air. Beliau lantas pergi. Tiba-tiba aku mendengar suara pertengkaran laki-laki dan suara gaduh di sisi beliau. Aku belum pernah mendengar suara seperti itu. Beliau datang seraya bersabda : Bilal ? Aku berkata : Benar, saya Bilal. Beliau bersabda : Apakah engkau membawa air ? Aku berkata : Benar. Beliau bersabda : Engkau telah benar, beliau mengambilnya dariku lalu berwudlu. Aku berkata : Wahai rosululloh, aku mendengar di sisimu pertengkaran laki-laki dan suara gaduh. Aku belum pernah mendengar suara setajam itu. Beliau bersabda : Terjadi pertengkaran di sampingku antara jin-jin muslim dan jin-jin kafir. Mereka memintaku untuk menempatkan mereka. Akupun menempatkan jin-jin muslim di bukit-bukit dan aku tempatkan jin-jin musyrik di goa [HR Thobroni]

(8) Diantara bayangan dan sinar matahari

Tempat itu disukai oleh setan :

عَنْ أبي هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ فِى الشَّمْسِ  وَقَالَ مَخْلَدٌ  فِى الْفَىْءِ  فَقَلَصَ عَنْهُ الظِّلُّ وَصَارَ بَعْضُهُ فِى الشَّمْسِ وَبَعْضُهُ فِى الظِّلِّ فَلْيَقُمْ  

Dari Abu Huroiroh berkata : Abu Qosim shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila seorang diantara kalian berada di bawah terik matahari, Makhlad berkata : Di bawah bayangan, lalu bayangan meninggi dan sebagian tubuh ada di bawah sinar matahari dan sebagian lain ada di bayangan maka berdirilah (menjauhlah) [HR Abu Daud]

(9) Alirah darah manusia

عَنْ صَفِيَّةَ رَضيَ اللهُ عَنها ، قالتْ : كان النبيُّ صلى الله عليه وسلم قالَ إنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنَ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ  

Dari Shofiyyah rodliyallohu anha berkata : Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setan mengalir pada diri anak Adam sesuai aliran darah [muttafaq alaih]