Mengangkat Jari Telunjuk Saat Duduk Tahiyat



Kedudukan Tangan Dalam Sholat (17)

Inilah yang disaksikan oleh Ibnu Umar :

عَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا قَعَدَ لِلتَّشَهُّدِ وَضَعَ يَدَهُ اَلْيُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ اَلْيُسْرَى  وَالْيُمْنَى عَلَى اَلْيُمْنَى  وَعَقَدَ ثَلَاثَةً وَخَمْسِينَ  وَأَشَارَ بِإِصْبَعِهِ اَلسَّبَّابَةِ )  رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ : ( وَقَبَضَ أَصَابِعَهُ كُلَّهَا  وَأَشَارَ بِاَلَّتِي تَلِي اَلْإِبْهَامَ )

Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam apabila duduk untuk tasyahhud meletakkan tangannya yang kiri di atas lututnya yang kiri dan tangannya yang kanan di atas lututnya yang kanan beliau membuat genggaman lima puluh tiga dan beliau menunjuk dengan jari telunjuknya [HR Muslim]. Dalam suatu riwayat Muslim yang lain : Beliau menggenggam seluruh jari-jarinya dan menunjuk dengan jari yang ada di sebelah ibu jari.

Yang dimaksud mengangkat jari telunjuk adalah jari telunjuk kanan bukan kiri. Sa’ad Bin Abi Waqosh pernah ditegur oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam ketika mengangkat jari telunjuknya yang kanan dan kiri sebagaimana yang dia riwayatkan tentang dirinya :

عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِى وَقَّاصٍ قَالَ مَرَّ عَلَىَّ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم وَأَنَا أَدْعُو بِأُصْبُعَىَّ فَقَالَ أَحِّدْ أَحِّدْ  وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ.  

Dari Sa’ad Bin Abi Waqosh berkata : Nabi sholallohu alaihi wasallam pernah melewatiku saat aku sedang berdoa dengan mengangkat dua jariku. Beliau bersabda : Cukup satu, cukup satu ! Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk [HR Abu Daud dan Nasa’i]

Kenapa tidak boleh mengangkat dua jari saat duduk tahiyat ? Karena isyarat dengan satu jari menunjukkan sikap tauhid dan tauhid disimbolkan dengan satu jari, bukan dua apalagi lebih dari itu.