Menutup Mulut Saat Menguap



Kedudukan Tangan Dalam Sholat (25)

Menguap saat melaksanakan ketaatan seperti sholat adalah tidak baik. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam menyebut itu berasal dari setan yang tidak menginginkan hamba-hambaNya bersemangat dalam beribadah :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ اَلتَّثَاؤُبُ مِنْ اَلشَّيْطَانِ فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَكْظِمْ مَا اِسْتَطَاعَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَاَلتِّرْمِذِيُّ  وَزَادَ : فِي اَلصَّلَاةِ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Menguap itu termasuk perbuatan setan maka bila seseorang di antara kamu menguap hendaklah ia menahan sekuatnya  [HR Muslim dan Tirmidzi] dengan tambahan : Dalam sholat.

Hadits di atas memberi kita petunjuk ketika menguap datang, yaitu menahan sekuat-kuatnya agar mulut tidak terbuka. Lalu bagaimana bila dorongan mulut tidak tertahankan ? Menutup mulut dengan tangan adalah langkah selanjutnya :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ يَرْفَعُهُ إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ يَضَعُ يَدَهُ عَلَى فِيهِ  

Dari Abu Huroiroh secara marfu : Bila seorang diantara kamu menguap maka letakkanlah tangannya di mulutnya [HR Ahmad]

Bila salah satu dari dua langkah ini tidak dilakukan yang mengakibatkan mulut terbuka lebar ditambah dengan suara “ haah “ maka mengakibatkan setan tertawa melihat buruknya wajah orang yang mulutnya terbuka lebar :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَضَعْ يَدَهُ عَلَى فِيهِ وَلاَ يَعْوِى فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَضْحَكُ مِنْهُ  

Dari Abu Huroiroh : Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Apabila seorang diantara kamu menguap maka letakkan tangannya di mulut dan janganlah mengeluarkan suara “ haah “ karena setan akan tertawa [HR Ibnu Majah]

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ التَّثَاؤُبُ مِنَ الشَّيْطَانِ ، فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَالَ هَا . ضَحِكَ الشَّيْطَانُ  

Dari Abu Huroiroh : Dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : Menguap berasal dari setan. Apabila seorang diantara kamu menguap maka tahanlah sekuat-kuatnya. Karena sesungguhnya seorang diantara kamu apabila mengelurkan suara “ haah “ maka setan akan tertawa [HR Bukhori]

Akibat kedua, setan akan masuk ke tubuh melalui mulut :

عَنِ ابْنِ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ عَلَى فِيهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ  

Dari Abu Sa’id Alkhudzriyyi berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Apabila seorang diantara kamu menguap maka tahanlah mulutnya karena (kalau terbuka) setan akan masuk [HR Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Darimi]

Tentang setan masuk, penulis aunul ma’bud berkata :

إِمَّا حَقِيقَة أَوْ الْمُرَاد بِالدُّخُولِ التَّمَكُّن مِنْهُ  

Maknanya adalah sesuai hakekatnya (betul-betul masuk) atau makna lain dari masuk adalah penguasaan setan terhadap orang tersebut

Secara umum, hadits-hadits di atas disimpulkan oleh Imam Nawawi :

قَالَ الْعُلَمَاء : أُمِرَ بِكَظْمِ التَّثَاوُب وَرَدّه وَوَضْع الْيَد عَلَى الْفَم لِئَلَّا يَبْلُغ الشَّيْطَان مُرَاده مِنْ تَشْوِيه صُورَته ، وَدُخُوله فَمه ، وَضَحِكَهُ مِنْهُ . وَاللَّهُ أَعْلَم .

Para ulama berkata : Perintah menahan menguap dan meletakkan tangan pada mulut agar setan tidak berhasil mewujudkan keinginannya untuk membuat buruk bentuk wajah (orang sholat), masuk lewat mulutnya dan mentertawakannya. Wallohu a’lam

Maroji’ :

Aunul Ma’bud 11/66

Syarh Shohih Muslim, Imam Nawawi 9/378