Bertabarruk dengan tempat
Tabarruk yang masyru’ (3)
Tabbaruk adalah upaya untuk mendapat keberkahan. Meminjam istilah orang Jawa, kita sering menyebutnya dengan ngalap berkah. Dari sinilah muncul celah kesyirikan yang banyak umat islam jatuh terperosok ke dalamnya. Padahal islam sudah mengajarkan tabarruk dengan begitu jelas bagi siapa yang mau mempelajarinya. Dari titik inilah umat islam nampaknya kurang perhatian atau kalau tidak mau disebut acuh tak acuh terhadap ilmu hingga jurang kesyirikan mereka terjuni.
Bila kita pelajari ayat dan hadits maka kita akan mendapatkan setidaknya ada 5 tabarruk yang masyru’ diantaranya adalah bertabarruk dengan tempat. Tempat-tempat yang kita dapat mengambil keberkahannya diantaranya adalah :
1. Masjid
Bertabarruk kepada masjid bukan dengan cara mengusap tanah dan dindingnya, melainkan dengan sholat berjamaah di dalamnya sehingga mendapat pahala 27 derajat atau menjadikannya sebagai tempat i’tikaf di akhir bulan romadlon.
Dari sekian masjid yang ada di dunia ini yang memiliki keistimewaan lebih dari masjid-masjid lainnya adalah masjidil harom, masjidil aqsho, masjid nabawi dan masjid Quba.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah ditekankan untuk berziarah kecuali untuk mengunjungi tiga masjid, Masjidil Haram, Masjid Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan Masjidil Aqsha".[HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Darimi dan Nasa’i]
عَنْ أبِى أُمَامَةَ بْنَ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ قَالَ قَالَ أَبِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ خَرَجَ حَتَّى يَأْتِيَ هَذَا الْمَسْجِدَ مَسْجِدَ قُبَاءَ فَصَلَّى فِيهِ كَانَ لَهُ عَدْلَ عُمْرَةٍ
Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif dia berkata; Bapakku berkata; "Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa keluar hingga masjid ini, yakni masjid Quba ' lalu shalat di dalamnya, maka -pahalanya- sebanding dengan umrah." [HR Ahmad dan Nasa’i]
2. Tanah harom
عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ عَنْ عَمِّهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَدَعَا لِأَهْلِهَا وَإِنِّي حَرَّمْتُ الْمَدِينَةَ كَمَا حَرَّمَ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ وَإِنِّي دَعَوْتُ فِي صَاعِهَا وَمُدِّهَا بِمِثْلَيْ مَا دَعَا بِهِ إِبْرَاهِيمُ لِأَهْلِ مَكَّةَ
Dari Abbad bin Tamim dari pamannya Abdullah bin Zaid bin Ashim bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Nabi Ibrahim membangun kota Makkah menjadi tanah haram dan mendo'akan kemakmuran bagi penduduknya. Aku membangun kota Makkah menjadi tanah haram sebagaimana Nabi Ibrahim mengharamkan kota Makkah, dan mendo'akan kemakmuran bagi penduduknya seperti Nabi Ibrahim mendo'kan penduduk Makkah." [HR Bukhori, Muslim dan Ahmad]
3. Negeri Syam
عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا حِينَ قَالَ طُوبَى لِلشَّامِ طُوبَى لِلشَّامِ قُلْتُ مَا بَالُ الشَّامِ قَالَ الْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَجْنِحَتِهَا عَلَى الشَّامِ
Dari Zaid bin Tsabit ia berkata, "Ketika pada suatu hari kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau mengucapkan: 'Kabar gembira buat Syam, kabar gembira buat Syam.' Maka aku pun bertanya, 'Ada apa dengan Syam? ' Beliau bersabda: 'Para malaikat merentangkan sayap-sayapnya di atas Syam.[HR Ahmad]
4. Tanah yang kita tempati untuk manasik haji
Ini meliputi : Arofah, Mina dan Muzdalifah yang dengannya kita dapat menunaikan manasik haji mengikuti sunnah rosululloh shollallohu alaihi wasallam sehingga mendapat ampunan dari Alloh, terhindar dari siksa neraka dan mendapat aljannah
Maroji’ : Attabarruk Almasyru’ Wattabarruk Almamnu’, Syaikh Ali bin Nufai’ Al Ulyani hal 39-42