Tergesa-Gesa Yang Dibolehkan




Tergesa-Gesa (29)
 
Setiap larangan ada istitsna (pengecualian). Babi memang haram, akan tetapi dalam kondisi mendesak, kita diperbolehkan untuk memakannya sebatas kebutuhan. Ucapan kufur tidak boleh keluar dari lesan seorang muslim. Ketika kita berada di bawah ancaman, pistol sudah ada di pelipis. Yang bersangkutan akan menarik pelatuk bila kita tidak menyatakan diri keluar dari islam. Dalam posisi seperti ini, mengikuti keinginan pengancam adalah diperbolehkan.

Pembolehan pada contoh-contoh di atas juga berlaku juga pada larangan sikap tergesa-gesa sebagaimana sebuah perkataan :

إنَّ الْعَجَلَةَ مِنْ الشَّيْطَانِ إلَّا فِي خَمْسَةِ مَوَاضِعَ فَإِنَّهَا سُنَّةُ رَسُولِ اللَّهِ إطْعَامُ الضَّيْفِ ، وَتَجْهِيزُ الْمَيِّتِ ، وَتَزْوِيجُ الْبِكْرِ ، وَقَضَاءُ الدُّيُونِ ، وَالتَّوْبَةُ مِنْ الذَّنْبِ
Sesungguhnya tergesa-gesa berasal dari setan kecuali untuk lima hal yang itu merupakan sunnah rosululloh shollallohu alaihi wasallam : Memberi makan bagi tamu, mengurus mayit, menikahkan gadis, melunasi hutang dan bertaubat dari dosa

Maroji’ :
Hasyiyah Albujairi Alal Khothib 14/303

Berdoa, Jangan Terburu-Buru




Tergesa-Gesa (28) 

Suatu hari, Imam Hanafi didatangi seseorang. Ia berkata : Wahai imam, aku lupa dimana menyimpan batangan emasku. Berikan solusi kepadaku agar aku teringat kembali sehingga mendapatkan emas itu. Mendengar penuturannya, imam Hanafi berkata : Aku tidak memiliki solusi bagimu, kecuali tunaikan sholat malam, lalu bermunajatlah kepada Robmu.

Orang ini segera pulang untuk melakukan apa yang dinasehatkan sang imam. Di pertengahan malam, lelaki itu bangun. Ia segera berdiri untuk sholat tahajud. Belum sampai rokaat kedua, ia sudah teringat dengan tempat dimana ia menyimpan batangan emasnya. Ketika rokaat kedua sudah diselesaikan, ia segera pergi menuju tempat tidurnya dan benar, ia mendapatkan kembali hartanya di bawah ranjangnya.

Selesai sholat shubuh, lelaki ini menghadap imam Hanafi untuk menyampaikan ucapan terima kasih. Imam Hanafi lantas bertanya selesai mendapat ucapan terima kasih “ Apakah engkau selesaikan sholat tahajud hingga sebelas rokaat setelah dirimu mendapatkan kembali harta yang engkau cintai itu ? “ Orang ini menjawab “ Tidak “

Demikianlah, manusia bila keinginannya terkabul, akibatnya Alloh segera dilupakan. Bisa dibayangkan bila saat ia berwudlu langsung teringat dengan tempat penyimpanan emasnya, boleh jadi orang ini tidak akan menunaikan sholat tahajud.

Oleh karena itu, terkadang Alloh tidak segera mengabulkan doa-doa hambaNya dengan satu hikmah, yaitu agar hambaNya selalu menyebut-nyebut namaNya. Alloh tunda pengabulan doa supaya manusia senantiasa bertaqorrub kepadanya. Dari sini kita mengerti, bahwa sikap tergesa-gesa ingin segera dikabulkan apa yang kita pinta adalah satu kesalahan. Dalam sebuah hadits, rosululloh shollallohu alaihi wasallam mengingatkan :

وعن أَبي هريرة  رضي الله عنه أنَّ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ لا يَزالُ يُسْتَجَابُ لِلعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بإثْمٍ ، أَوْ قَطيعَةِ رحِمٍ ، مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ  قيل : يَا رسولَ اللهِ مَا الاستعجال ؟ قَالَ يقول : قَدْ دَعوْتُ ، وَقَدْ دَعَوْتُ ، فَلَمْ أرَ يسْتَجِبُ لي ، فَيَسْتحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu : Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Senantiasa seorang hamba dikabulkan doanya selama tidak berdoa  untuk perbuatan dosa atau pemutusan tali silaturrohim, selama tidak tergesa-gesa. Ada yang bertanya : Wahai rosululloh, apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa ? Beliau menjawab : Kalau dia berkata “ Aku sudah berdoa, akan tetapi aku tidak melihat Alloh mengabulkan untukku lalu ia berputus asa dan meninggalkan doa [HR Muslim]

Imam Nawawi berkata : Hadits ini memberi pelajaran bahwa sudah seharusnya seseorang untuk kontinyu dalam berdoa dan jangan menilai pengkabulan doa datang terlambat

Maroji’ :
Syarh Shohih Muslim, Imam Nawawi 9/46

Jangan Tergesa-Gesa Mencerai Istri




Tergesa-Gesa (27) 

Mendapat pendamping hidup adalah nikmat, menceraikannya adalah bagian dari kufur nikmat. Apalagi nikah disebut oleh dalam alquran dengan istilah mulia, yaitu mitsaqon gholidzo (perjanjian yang teguh). Karena inilah Umar Bin Khothob mengingatkan kepada orang yang begitu mudah bercerai dengan pasangan hidup, apalagi menjatuhkan tiga thalaq dalam sekali waktu :

إِنَّ اَلنَّاسَ قَدْ اِسْتَعْجَلُوا فِي أَمْرٍ كَانَتْ لَهُمْ فِيهِ أَنَاةٌ , فَلَوْ أَمْضَيْنَاهُ عَلَيْهِمْ ? فَأَمْضَاهُ عَلَيْهِمْ    
  
Sesungguhnya orang-orang tergesa-gesa dalam satu hal yang mestinya mereka harus bersabar  [HR Muslim]

Boleh jadi ada banyak faktor, kenapa laki-laki memutuskan untuk berpisah dengan istrinya. Diantaranya, kekurangan fisik dan sebagian perangai yang tidak disukai suami.

Untuk fisik, laki-laki harus sadar bahwa wanita ketika masih gadis, paras dan tubuhnya menarik. Semua yang menarik akan berkurang drastis ketika menikah. Hamil dan menyusui adalah penyebabnya. Siapa yang membuatnya menjadi sperti itu ? Tentu jawabannya adalah sang suami.

Bila alasan perangai, ketahuilah ketika melihat sisi kelemahan dan kekurangan, maka suami harus tahu bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang tidak boleh dilupakan. Boleh jadi bila dihitung kekurangannya tidak sebanding dengan kebaikannya. Untuk itulah Alloh memberi taujih

فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Jika kamu tidak menyukai mereka (istri) maka bersabarlah karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu pada diri istri padahal Alloh menjadikan padanya kebaikan yang banyak [annisa : 19]

Dan perlu diingat bahwa wanita memiliki tabiat menyimpang dan itu tidak bisa diselesaikan dengan kekasaran. Kelembutan adalah kunci.Rosululloh shollallohu alaihi wasallam memberi taujih kepada kaum laki-laki :

عن أَبي هريرة رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم اسْتَوْصُوا بالنِّساءِ خَيْراً ؛ فَإِنَّ المَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلعٍ ، وَإنَّ أعْوَجَ مَا في الضِّلَعِ أعْلاهُ ، فَإنْ ذَهَبتَ تُقيمُهُ كَسَرْتَهُ ، وَإنْ تَرَكْتَهُ ، لَمْ يَزَلْ أعْوجَ ، فَاسْتَوصُوا بالنِّساءِ مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .

Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu, berkata : Rosululloh shollallohu alaihii wasallam bersabda : Beri wejangan kepada wanita dengan baik (kelembutan). Karena sesungguhnya wanita tercipta dari tulang sulbi. Yang paling bengkok dari tulang sulbi itu adalah bagian paling atas. Bia negkau meluruskannya, berarti engkau mematahkannya. Dan jika engkau biarkan maka akan terus bengkok. Oleh karena itu berikan wejangan dengan kelembutan    [muttafaq alaih]