Berdoa, Jangan Terburu-Buru




Tergesa-Gesa (28) 

Suatu hari, Imam Hanafi didatangi seseorang. Ia berkata : Wahai imam, aku lupa dimana menyimpan batangan emasku. Berikan solusi kepadaku agar aku teringat kembali sehingga mendapatkan emas itu. Mendengar penuturannya, imam Hanafi berkata : Aku tidak memiliki solusi bagimu, kecuali tunaikan sholat malam, lalu bermunajatlah kepada Robmu.

Orang ini segera pulang untuk melakukan apa yang dinasehatkan sang imam. Di pertengahan malam, lelaki itu bangun. Ia segera berdiri untuk sholat tahajud. Belum sampai rokaat kedua, ia sudah teringat dengan tempat dimana ia menyimpan batangan emasnya. Ketika rokaat kedua sudah diselesaikan, ia segera pergi menuju tempat tidurnya dan benar, ia mendapatkan kembali hartanya di bawah ranjangnya.

Selesai sholat shubuh, lelaki ini menghadap imam Hanafi untuk menyampaikan ucapan terima kasih. Imam Hanafi lantas bertanya selesai mendapat ucapan terima kasih “ Apakah engkau selesaikan sholat tahajud hingga sebelas rokaat setelah dirimu mendapatkan kembali harta yang engkau cintai itu ? “ Orang ini menjawab “ Tidak “

Demikianlah, manusia bila keinginannya terkabul, akibatnya Alloh segera dilupakan. Bisa dibayangkan bila saat ia berwudlu langsung teringat dengan tempat penyimpanan emasnya, boleh jadi orang ini tidak akan menunaikan sholat tahajud.

Oleh karena itu, terkadang Alloh tidak segera mengabulkan doa-doa hambaNya dengan satu hikmah, yaitu agar hambaNya selalu menyebut-nyebut namaNya. Alloh tunda pengabulan doa supaya manusia senantiasa bertaqorrub kepadanya. Dari sini kita mengerti, bahwa sikap tergesa-gesa ingin segera dikabulkan apa yang kita pinta adalah satu kesalahan. Dalam sebuah hadits, rosululloh shollallohu alaihi wasallam mengingatkan :

وعن أَبي هريرة  رضي الله عنه أنَّ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ لا يَزالُ يُسْتَجَابُ لِلعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بإثْمٍ ، أَوْ قَطيعَةِ رحِمٍ ، مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ  قيل : يَا رسولَ اللهِ مَا الاستعجال ؟ قَالَ يقول : قَدْ دَعوْتُ ، وَقَدْ دَعَوْتُ ، فَلَمْ أرَ يسْتَجِبُ لي ، فَيَسْتحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu : Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Senantiasa seorang hamba dikabulkan doanya selama tidak berdoa  untuk perbuatan dosa atau pemutusan tali silaturrohim, selama tidak tergesa-gesa. Ada yang bertanya : Wahai rosululloh, apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa ? Beliau menjawab : Kalau dia berkata “ Aku sudah berdoa, akan tetapi aku tidak melihat Alloh mengabulkan untukku lalu ia berputus asa dan meninggalkan doa [HR Muslim]

Imam Nawawi berkata : Hadits ini memberi pelajaran bahwa sudah seharusnya seseorang untuk kontinyu dalam berdoa dan jangan menilai pengkabulan doa datang terlambat

Maroji’ :
Syarh Shohih Muslim, Imam Nawawi 9/46