Lupa itu ni’mat yang wajib disyukuri
Sungguh dalam beberapa hal lupa sangat bermanfaat. Manusia bisa terhibur dan hilang kesedihannya dengan lupa yang Alloh karuniakan kepadanya.
Ketika seorang wanita ditinggal mati oleh suami pasti sedih akan melanda dirinya, dunia terasa sempit, duka yang ia rasakan belum ia alami sebelumnya. Tak jarang wanita melakukan niyahah (meratap berlebihan) satu perbuatan yang sangat Alloh murkai. Akan tetapi seiring dengan waktu, hari demi hari kesedihannya mulai berkurang. Hingga bisa dibedakan perasaannya antara hari pertama kematian sang suami dengan satu tahun kemudian. Kenapa ? Karena sedikit demi sedikit Alloh mulai melupakannya dari kesedihannya pada masa lalu. Sungguh betapa merananya manusia bila tidak diberi lupa oleh Alloh.
Dengan lupa sesama muslim yang tadinya terjadi silih sengketa kembali bisa merajut tali ukhuwah, kenapa ? Karena masing-masing bisa melupakan sakit hatinya terhadap saaudaranya yang telah khilaf. Benci, dengki dan dendam akhirnya hilang kemudian menjadi keakraban karena “ lupa “ yang Alloh karuniakan.
Akan tetapi Alloh mengecam orang yang mengambil karunia lupa dengan menempatkannya pada tempat yang tidak benar sebagaimana Alloh firmankan :
وَلاَ تَكُوْنُوْا كَالّذِيْنَ نَسُوْا الله فَأَنْسَاهُمْ أنْفُسَهُمْ أولئِكَ هُمُ الْفَاسِقُوْنَ
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik [alhasyr : 19]