Kisah semut yang menakjubkan

Kisah semut yang menakjubkan

Suatu ketika aku melihat seekor semut yang berusaha mengangkat bangkai belalang namun ia tidak sanggup mengangkatnya. Semut itu pergi sejenak lalu dengan disertai serombongan semut lainnya. Sebelum mereka tiba aku mengangkat bangkai belalang tersebut. Ketika semut dan rombongannya tiba , semut itu berputar-putar di tempat itu dan diikuti oleh rombongannya namun mereka tidak menemukan apa-apa. Akhirnya merekapun kembali

Aku menaruh bangkai belalang itu di tempat semula. Kemudian semut itu datang lagi dan menemukan bangkai belalang tersebut namun ia tidak sanggup mengangkatnya. Semut itu pergi sejenak lalu kembali dengan disertai serombongan semut lainnya. Sebelum mereka tiba aku mengangkat kembali bangkai belalang tersebut. Ketika semut dan rombongannya tiba, semut itu berputar-putar di tempat itu dan diikuti oleh rombongannya namun mereka tidak menemukan apa-apa. Lalu semut-semut itupun pergi.

Aku kembali menaruh bangkai belalang itu di tempat semula. Semut itu kembali lagi lalu memanggil teman-temannya. Sebelum mereka tiba aku mengangkat kembali bangkai belalang tersebut. Ketika semut dan rombongannya tiba, semut itu berputar-putar di tempat itu dan diikuti oleh rombongannya namun mereka tidak menemukan apa-apa.
Lalu semut-semut itu membentuk lingkaran. Kemudian mereka meletakkan semut yang memanggil mereka di tengah-tengah lingkaran lalu mereka mengangkatnya beramai-ramai dan memotongnya menjadi beberapa bagian.

Sungguh pelajaran yang menakjubkan betapa bohong bisa berakibat fatal, sehingga rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :

عَنْ ابن مسعود رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال إن الصدق يهدي إِلَى البر وإن البر يهدي إِلَى الجنة؛ وإن الرجل ليصدق حتى يكتب عند اللَّه صديقا، وإن الكذب يهدي إِلَى الفجور وإن الفجور يهدي إِلَى النار؛ وإن الرجل ليكذب حتى يكتب عند اللَّه كذابا مُتَّفّقٌ عَلَيْهِ.

Dari ibnu Mas’ud rodliyallohu anhu dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : sesungguhnya kejujuran mengajak kepada kebaikan, kebaikan mengajak kepada aljannah. Sungguh seseorang senantiasa jujur hingga ia dicatat di sisi Alloh sebagai shiddiq (manusia jujur). Sesungguhnya bohong mengajak kepada perbuatan jahat, jahat mengajak pelakunya ke dalam neraka. Sungguh seseorang senantiasa berlaku bohong hingga dicatat di sisi Alloh sebagai kadzdzab (pendusta) [muttafaq alaih]

Maroji’ : Keajaiban-keajaiban makhluq dalam pandangan al imam ibnul Qoyyim, Abu Mundzir Kholil bin Ibrohim Amin hal 176