Nasehat seorang mujahid kepada qo’idun
Mujahid adalah orang yang berjihad di medan perang melawan musuh-musuh Alloh dimana hanya ada satu di antara dua kemungkinan baginya yaitu membunuh atau terbunuh. Sementara qoidun adalah orang yang duduk artinya duduk tidak berjihad, hidupnya dihabiskan untuk beribadah atau tholabul ilmi dan lainnya.
Seorang ulama, ahli hadits dan mujahid bernama Abdulloh bin Mubarok memberi nasehat kepada Fudhoil bin Iyadl yang sering disebut imamul haromain. Ia adalah seorang ulama sekaligus imam di masjidil harom yang apabila membacakan ayat alquran di saat mengimami jamaah maka bacaannya akan membuat mereka bercucuran air mata, akan tetapi ia belum pernah terjun ke kancah jihad fisabilillah. Maka Abdulloh bin Mubarok mengirim surat nasehat kepadanya :
ياَعَابِدَ الْحَرَمَيْنِ إنْ أبْصَرْتَنَا لَعَلِمْتَ أنَّكَ بِالْعِبَادَةِ تَلْعَبُ
منْ كَانَ يَخْضَبُ خَدُّهُ بِدُمُوْعِهِ فَنُحُوْرُنا بِدِمَائِنَا تَتَخَضَّبُ
أوْ كَانَ يَتْعَبُ خَيْلهُ فِى بَاطِلٍ فَخُيُوْلُنَا يَوْمَ الصَّبِيْحَةِ تَتْعَبُ
ريْحُ الْعَبِيْرِ لَكُمْ وَنَحْن عَبِيْرُنَا وَهْجُ السَّنَابِكِ وَالْغُبَارُ الأَطْيَبُ
وَلَقَدْ أتَانَا مِنْ مَقَالِ نَبِيِّناَ قَوْلٌ صَحِيْحٌ صَادِقٌ لاَ يَكْذِبُ
لا يَسْتَوِى غَبَارُ خَيْلِ الله فِى أنْفِ امْرِئٍ وَدُخَانُ نَارٍ تَلْهَبُ
هذَا كِتَابُ الله يَنْطِقُ بَيْنَنَا لَيْسَ الشَّهِيْدُ بِمَيِّتٍ لاَ يَكْذِبُ
Wahai orang yang beribadah di Haromain,andaikata engkau melihat kami
Niscaya engkau akan tahu bahwa engkau bersendau gurau dalam beribadah
Kalau pipi orang basah bersimbah tetesan airmata,maka pangkal leher kami bersimbah darah
Atau penatnya kuda dalam hal sia-sia,maka kuda-kuda kami penat dalam sengitnya perang
Bau harum wewangian kalian sedangkan wewangian kami adalah kepulan debu kaki–kaki kuda
Sungguh telah datang ucapan nabi kita,ucapan yang tidak ada dusta
Tidak sama antara debu kuda Alloh pada hidung seseorang dengan asap neraka yang menyala-nyala
Orang yang mati syahid itu tidak mati
Maroji’: aljihad sabiluna, Abdul Baqi Romdlun