Kejujuran dan pengkhianatan wanita
Dikisahkan bahwa seorang wanita ditinggal mati suaminya. Karena diliputi sedih yang sangat, orang-orang mengetahui keadaannya, melihat perempuan itu dengan iba hati karena ia seolah-olah tidak memiliki gairah hidup setelah kematian suaminya. Setelah jenazah suaminya dimakamkan, ia kerap pergi ke kuburannya dan terus saja meratap.
Pada saat itu ada salah seorang warga kota yang melakukan pelanggaran berat, ia dihukum gantung dan pelaksanaan hukumannya berlangsung dekat kuburan suami perempuan itu. Pihak berwenang menugaskan seorang penjaga untuk menjaga agar jasad orang yuang digantung itu tidak dicuri orang.
Ketika ia menjalankan tugasnya, terdengar olehnya suara tangis seorang perempuan yang menyayat hati. Ia berkata dalam hatinya bahwa ia harus datang menuju tempat suara tangis itu untuk mencari tahu apa yang membuatnya menangis. Sesampainya di sana ia menanyakan apa yang membuatnya menangis dan dijawab bahwa suaminya meninggal. Penjaga itu ikut sedih dan menghiburnya dengan mengatakan bahwa semua yang hidup pasti akan mengalami kematian, setiap awal pasti ada yang akhir. Jika sudah menjadi suratan, penjaga itu menawarkan diri untuk menikahinya.
Perempuan itu berbalik gembira seketika mendengar kata-kata lelaki penjaga mayat itu dan kesedihannya lenyap dalam sekejap karena akan mendapatkan suami baru.
Keduanya kemudian menyelesaikan pembicaraan sambil berjalan menuju tempat di mana ia ditugaskan. Betapa terkejutnya ia, karena ternyata mayat yang digantung itu telah hilang dicuri orang. Lelaki itu menjadi takut karena harus mempertanggungjawabkan tugasnya di hadapan hakim.
Perempuan itu kemudian mencari akal agar rencana perkawinannya berjalan mulus. Lalu ia menyarankan agar menggali kubur suaminya lalu mengangkatnya dari liang kubur untuk digantung menggantikan tubuh mayat yang hilang. Keduanyapun akhirnya melaksanakan rencananya.
Namun tidak lama kemudian hakim mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Penjaga itu dihukum begitu juga si perempuan yang telah mengkhianati suaminya karena perbuatan jahat mereka.