Yang Menyusun Shof

Yang Menyusun Shof

Shof adalah barisan. Barisan tentara yang sedang upacara, barisan orang yang tengah antre untuk mendapatkan jatah pembagian sembako dan lainnya, secara bahasa dapat disebut sebagai shof.

Pembahasan shof yang dimaksud adalah shof yang bernilai ibadah. Setidaknya kalau kita kumpulkan riwayat hadits, ada 3 kelompok yang menyusun shof :

1. Para mujahid

إنَّ الله يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقاَتِلُوْنَ فِى سَبِيْلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْياَنٌ مَّرْصُوْص

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. [ash shof : 4]
Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di berkata : bila perang tiba, nabi shollallohu alaihi wasallam menyusun shof para sahabat dengan cara menempatkan mereka pada pos-pos yang sudah ditentukan agar satu sama lain tidak mengandalkan temannya akan tetapi mereka berkonsentrasi sesuai dengan tempatnya masing-masing dengan melaksanakan kewajiban yang sudah ditetapkan. Dengan cara inilah maka sempurnalah amal dan tercapai tujuan

2. Para malaikat

Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin berkata : para malaikat memiliki banyak macam ibadah di antaranya menyusun di hadapan Alloh sebagaimana yang tertera dalam firmanNya :
وَإنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّوْنَ وَإنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُوْنَ

165. Dan Sesungguhnya Kami (para malaikat) benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah).

166. Dan Sesungguhnya Kami benar-benar bertasbih (kepada Allah). [ash shofat : 165-166]

Dalam hadits disebutkan :

عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا لِي أَرَاكُمْ رَافِعِي أَيْدِيكُمْ كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ اسْكُنُوا فِي الصَّلَاةِ قَالَ ثُمَّ خَرَجَ عَلَيْنَا فَرَآنَا حَلَقًا فَقَالَ مَالِي أَرَاكُمْ عِزِينَ قَالَ ثُمَّ خَرَجَ عَلَيْنَا فَقَالَ أَلَا تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تَصُفُّ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا قَالَ يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الْأُوَلَ وَيَتَرَاصُّونَ فِي الصَّفِّ

Dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Mengapa aku melihat kalian mengangkat tangan kalian, seakan-akan ia adalah ekor kuda yang tidak bisa diam. Kalian diamlah di dalam shalat." Perawi berkata, "Kemudian beliau keluar melewati kami, lalu beliau melihat kami bergerombol, maka beliau bersabda, 'Mengapa aku melihat kalian bercerai berai'." Perawi berkata, "Kemudian Rasulullah keluar menemui kami seraya bersabda, 'Mengapa kalian tidak berbaris sebagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya? ' Maka kami berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya? ' Beliau bersabda, 'Mereka menyempurnakan barisan awal dan merapatkan diri dalam barisan' [HR Muslim]

3. Orang yang tengah sholat berjamaah

عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَخَلَّلُ الصَّفَّ مِنْ نَاحِيَةٍ إِلَى نَاحِيَةٍ يَمْسَحُ صُدُورَنَا وَمَنَاكِبَنَا وَيَقُولُ لَا تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ وَكَانَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصُّفُوفِ الْأُوَلِ

Dari Al-Bara` bin 'Azib dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa memasuki celah celah shaf, dari ujung ke ujung lainnya seraya mengusap dada dan pundak kami, lalu bersabda: "Janganlah kalian berselisih, sehingga akan membuat hati kalian berselisih juga." Beliau juga bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat kepada shaf shaf pertama." [HR Abu Daud]

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُصُّوا صُفُوفَكُمْ وَقَارِبُوا بَيْنَهَا وَحَاذُوا بِالْأَعْنَاقِ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَرَى الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ الصَّفِّ كَأَنَّهَا الْحَذَفُ

Dari Anas bin Malik dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Rapatkan shaf shaf kalian, dekatkanlah jarak antara keduanya, dan sejajarkanlah antara leher-leher. Demi Dzat yang jiwaku berada di TanganNya, sesungguhnya saya melihat setan masuk ke dalam celah celah shaf itu, tak ubahnya bagai anak kambing kecil." [HR Abu Daud]

Maroji’ :

Syarh Riyadlush sholihin : Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin 2/1415

Taisirul Kalim Arrohman : Abdurrohman Nashir Assa’di 2/1377