Sikap Alloh Terhadap Dosa


(5)Mengampuni Setelah Menimpakan Musibah

Sekecil apapun dosa, pasti Alloh membalasnya. Orang kafir akan menerima hukuman dari perbuatannya pada hari kiamat. Sebagai kasih sayang Alloh kepada hambaNya yang beriman maka Alloh tidak menimpakan adzab kepadanya di akhirat, melainkan diberikannya di dunia berupa musibah.
Barangkali kita pernah sakit, kehilangan harta, luka-luka akibat dari kecelakaan dan lainnya. Sungguh itu semua sudah cukup sebagai pengganti dari siksa yang kita terima pada hari kiamat.
Bagi yang mengetahui akan keadilan Alloh maka penyegeraan hukuman di dunia adalah lebih baik daripada menanggungnya pada hari kiamat. Hal inilah yang diterangkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda : Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya. [HR Bukhori Muslim]

Syaikh Mushthofa Albugho berkata : sakit dan apa saja yang menyusahkan seorang mukmin lalu ia menghadapinya dengan sabar maka ia menjadi penyebab sucinya seseorang dari dosa. Akan tetapi musibah yang diiringi dengan keluh kesah maka ia merupakan dua musibah, yaitu : musibah jasmani dan musibah hilangnya pahala bahkan boleh jadi justru Alloh timpakan dosa kepadanya.

Maroji’ : Nuzhatul Muttaqin, Syaikh Mushthofa Albugho 1/58