Yang dimaksud adalah dosa yang dilakukan oleh manusia di saat semua orang beriman meninggal hingga tidak ada di muka bumi ini orang yang menyebut Alloh. Hal itu terjadi ketika Alloh hembuskan angin dingin (dalam riwayat lain disebutkan angin yang thoyyib) dari Syam yang menyebabkan semua orang yang memiliki setitik iman akan meninggal.
Yang hidup hanyalah orang-orang kafir yang disebut oleh rosululloh sebagai syiroorul kholqi ‘indalloh (sejelek-jelek makhluq di sisi Alloh). Dari situlah muncul kemungkaran-kemungkaran, di antaranya :
1. Perbuatan syirik
Dengan menyembah patung-patung dan sebagainya
2. Kezaliman
Hal ini berlaku antar manusia. Mereka melakukannya seperti binatang buas
3. Perzinahan
Mereka melakukannya seperti keledai, yaitu dilakukan di tengah manusia tanpa memiliki rasa malu
4. Kebodohan
Tidak mampu membedakan mana yang ma’ruf dan mana yang munkar
Hal inilah yang dituturkan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam :
عَنْ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ قَالَ …… ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالَ ذَاتَ غَدَاةٍ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ فَتَقْبِضُ رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ
Dari An Nawwas bin Sam'an berkata : Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menyebut Dajjal, …….. Saat mereka seperti itu, tiba-tiba Allah mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap orang mu`min dan muslim dibawah ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan secara tenang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat terjadi [HR Muslim]
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْن عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ فِي خِفَّةِ الطَّيْرِ وَأَحْلَامِ السِّبَاعِ لَا يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا فَيَتَمَثَّلُ لَهُمْ الشَّيْطَانُ فَيَقُولُ أَلَا تَسْتَجِيبُونَ فَيَقُولُونَ فَمَا تَأْمُرُنَا فَيَأْمُرُهُمْ بِعِبَادَةِ الْأَوْثَانِ وَهُمْ فِي ذَلِكَ دَارٌّ رِزْقُهُمْ حَسَنٌ عَيْشُهُمْ ثُمَّ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَلَا يَسْمَعُهُ أَحَدٌ إِلَّا أَصْغَى لِيتًا وَرَفَعَ لِيتًا قَالَ وَأَوَّلُ مَنْ يَسْمَعُهُ رَجُلٌ يَلُوطُ حَوْضَ إِبِلِهِ قَالَ فَيَصْعَقُ وَيَصْعَقُ النَّاسُ
Dari Abdullah bin Amru : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda : ……… Yang tersisa hanya orang-orang buruk seperti ringannya burung (cepat melakukan keburukan, pent.) dan keinginan binatang buas (perilaku mereka seperti binatang buas dalam melakukan kelaliman terhadap sesama, pent.) mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak memungkiri kemungkaran. Setan menggambarkan untuk mereka lalu berkata: 'Apa kalian tidak merespon? Mereka bertanya : 'Apa yang kau perintahkan pada kami ? setan menyuruh mereka menyembah patung, mereka melakukannya. Rizki mereka lancar dan kehidupan mereka baik. Kemudian sangkakala ditiup, tidak ada seorang pun yang mendengarnya melainkan memiringkan leher dan mengangkat leher. Beliau bersabda : Orang pertama yang mendengarnya adalah seseorang yang tengah memperbaiki telaga untuk untanya. Beliau bersabda : Ia mati dan orang-orang pun mati. [HR Muslim]