Albait Dalam Alquran (9)
Jaminan keamanan yang ada di baitul harom adalah bagian dari keberkahan doa Ibrohim, sebagaimana yang ia panjatkan kepada Alloh :
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آَمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa : Wahai Robku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman : Dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali [albaqoroh : 126]
Doa agung ini dijawab oleh Alloh yang tidak hanya ditujukan kepada Ibrohim, akan tetapi juga kepada rosululloh shollallohu alaihi wasallam beserta para saahabat dan masyarakat Quraisy secara umum :
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail : Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud [albaqoroh : 125]
فِيهِ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آَمِنًا وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam [ali imron : 97]
لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آَمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا
Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa Sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil haram, insya Allah dalam Keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat [alfath : 27]
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ
1. karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan [alquraisy : 1-4]
Bukti dari janji Alloh adalah selamatnya ka’bah dari serbuan raja Abruhah, rasa nyaman para pedagang Mekah dari ancaman para perampok saat pergi berdagang ke negeri Syam karena kedudukan mereka dengan ka’bah. Dahulu kala, bila ada orang yang melakukan tindak pidana dan menjadi buron, niscaya akan aman dari kejaran manusia bila sudah memasuki tanah harom. Tetumbuhan tidak akan tercabut, binatang buruan akan selamat dari kejaran manusia bila berada di dalamnya terlebih bila manusia sedang berada dalam keadaan ihrom. Dan yang lebih menakjubkan lagi adalah bahwa penaklukan Mekah berjalan sukses tanpa ada bentrok fisik antara para sahabat dengan penduduk Mekah meski ada sebagian orang yang terbunuh, itupun kemudian rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
إنَّ الله حَرَّمَ مَكَّةَ فَلَمْ تَحِلُّ لأحَدٍ قَبْلِي وَلاَ تَحِلُّ لأحَدٍ بَعْدِي وَإنَّمَا أحِلَّتْ لِي سَعَةً مِنْ نَهَارٍ
Sesungguhnya Alloh memuliakan kota Mekah maka tidak halal penumpahan darah baik sebelumku maupun sesudahku kecuali sesaat pada suatu siang [HR Bukhori]
Syaikh Sadun Jumah berkata : Alloh menjadikan tanah Mekah sebagai tempat yang aman bagi manusia, hewan, burung dan tetumbuhan dari gangguan dan permusuhan. Selanjutnya beliau merangkum makna aman berdasarkan pendapat para ahli tafsir :
1. Pada masa jahiliyyah seorang buronan akan aman dari kejaran manakala sudah memasuki tanah harom.
2. Rasa aman saat menunaikan umroh beserta rosululloh shollallohu alaihi wasallam pada umrotul qodlo
3. Rasa aman dari tuntutan dosa masa lalu bagi yang menunaikan ibadah haji.
4. Rasa aman pada hari kiamat bagi yang memasukinya dengan tujuan mengagungkan dan mendekatkan diri kepada Alloh.
5. Perintah memberi rasa aman bagi siapa saja yang memasukinya.
Albuyut Fil Quranil Kariim, Sa’dun Jum’ah Hamadi Alhalbusi hal 104 dan 108