Alloh Ta’la berfirman :
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ
إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar,
merekalah orang-orang yang beruntung
[ali imron : 104]
Ayat di atas menerangkan bahwa siapa yang menegakkan dakwah,
amar ma’ruf dan nahi munkar akan mendapat kedudukan almuflihun (orang-orang
yang beruntung)
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ
أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. [ali imron : 110]
Ayat ini memberi faedah bahwa siapa yang bisa menggabungkan
antara amar ma’ruf nahi munkar dan iman kepada Alloh, akan memiliki derajat
khiro ummah (sebaik-baik umat)
يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ
Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang Munkar dan bersegera kepada
(mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu Termasuk orang-orang yang
saleh [ali imron : 114]
Ayat ketiga menyebut bahwa iman kepada Alloh, menegakkan amar
ma’ruf nahi munkar dan bersegera melakukan kebajikan akan menempatkan pelakunya
sebagai ash sholihun (orang-orang sholih)
Walhasil, kedudukan penegak amar ma’ruf nahi munkar adalah :
1. Almuflihun
(orang-orang yang beruntung)
Oleh karena itu siapa yang menyelisihinya ia layak disebut
sebagai alkhosirun (orang-orang yang merugi)
2. Khoiru ummah
(sebaik-baik umat)
Bagi yang berpaling darinya, gelar yang layak disematkan
padanya adalah syarrul ummah (seburuk-buruk umat)
3. Asholihun
(orang-orang sholih)
Kebalikan darinya adalah almujrimun (para penjahat)