(Keistimewaan Kambing Dalam Quran Dan Sunnah)
فَرَوَى اِبْن سَعْد
بِإِسْنَادٍ مُرْسَلٍ رِجَالُهُ ثِقَاتٌ قَالَ " لَمَّا اُسْتُخْلِفَ أَبُو
بَكْر أَصْبَحَ غَادِيًا إِلَى السُّوق عَلَى رَأْسه أَثْوَابٌ يَتَّجِرُ بِهَا ،
فَلَقِيَهُ عُمَر بْن الْخَطَّاب وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْن الْجَرَّاحِ فَقَالَ :
كَيْفَ تَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ وُلِّيت أَمْرَ الْمُسْلِمِينَ ؟ قَالَ : فَمِنْ
أَيْنَ أُطْعِمُ عِيَالِي ؟ قَالُوا : نَفْرِض لَك ، فَفَرَضُوا لَهُ كُلَّ يَوْمٍ
شَطْرَ شَاةٍ
Penulis fathul bari berkata : Ibnu Sa’ad meriwayatkan dengan
sanad mursal akan tetapi rijal dari riwayat ini adalah orang-orang kepercayaan
: Ketika Abu Bakar diangkat menjadi kholifah, setiap pagi ia keluar ke pasar
sementara di atas kepalanya ada setumpuk pakaian yang akan ia perjualbelikan.
Umar bin Khothob dan Abu Ubaidah ibnul Jarroh menemuinya seraya berkata :
Bagaimana mungkin ini engkau lakukan, sementara engkau sudah memiliki tanggung
jawab untuk mengurusi perkara umat islam ? Abu Bakar berkata : Lalu dari mana
aku bisa memberi makan untuk keluargaku ? Mereka berkata : Kami akan menetapkan
gaji buat engkau. Lalu mereka menetapkan setiap hari, Abu Bakar mendapat gaji
setara dengan setengah harga kambing