Kaedah Ahlussunnah Waljamaah
الْهِدَايَة وَالضَّلالُ بِيَدِالله تعالىَ فَمَنْ هَدَاهُ الله
فَبِفَضْلِهِ وَمَنْ أَضَلَّهُ فَبِعَدْلِهِ
Hidayah dan kesesatan ada di tangan Alloh maka
barangsiapa yang diberi hidayah Alloh itu adalah karunia yang berasal dariNya
sedang siapa yang dikehendaki sesat maka itu sudah diukur sesuai dengan
keadilanNya.
Penjelasan :
كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ
وَيَهْدِي
Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. [almuddatsir : 31]
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ
أَعْلَمُ مَن يَضِلُّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بالمهتدين
Sesungguhnya Robmu, Dia-lah yang lebih mengetahui
tentang orang yang tersesat dari jalanNya dan Dia lebih mengetahui tentang
orang orang yang mendapat petunjuk [al an’am : 117]
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ
وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah
kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang
dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima
hidayah [alqoshosh : 56]
عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ
وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعَمَالُكُمْ
أُحْصِيْهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوْفِيْكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْراً
فَلْيَحْمَدِ اللهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلاَ يَلُوْمَنَّ إِلاَّ
نَفْسَهُ
Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari
Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman : Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua
perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan
balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia
bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah
ada yang dicela kecuali dirinya [HR Muslim]