Islam Bicara Tentang Keringat (4)
Meski cuaca saat itu terasa dingin. Bila rasa takut bercampur
cemas datang, tentu cucuran keringat tak terhindarkan. Ini juga dialami oleh
rosululloh shollallohu alaihi wasallam :
عن عائشة أم المؤمنين رضي
الله عنها أن الحارث بن هشام رضي الله عنه سأل رسول الله صلى الله عليه و سلم فقال
يا رسول الله كيف يأتيك الوحي ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : أحيانا
يأتيني مثل صلصلة الجرس وهو أشده علي فيفصم عني وقد وعيت عنه ما قال وأحيانا يتمثل
لي الملك رجلا فيكلمني فأعي ما يقول قالت عائشة رضي الله عنها ولقد رأيته ينزل
عليه الوحي في اليوم الشديد البرد فيفصم عنه وإن جبينه ليتفصد عرقا
Dari Aisyah Ummul mu’minin rodliyallohu anha bahwasanya
Alharits bin Hitsam bertanya kepada rosululloh shollallohu alaihi wasallam
tentang bagaimana datangnya wahyu kepada beliau. Maka rosululloh shollallohu
alaihi wasallam bersabda : Terkadang datang wahyu kepadaku seperti suara gemerincing
jaros (sesuatu yang digantung di leher sapi). Ini terasa paling berat padaku,
lalu terputus dariku akan tetapi aku sudah memahami wahyu yang datang darinya.
Dan terkadang wahyu datang kepadaku berupa malaikat yang menyerupai laki-laki
lalu mengajak bicara denganku, akupun memahami apa yang ia sampaikan. Aisyah
berkata : Aku pernah melihat beliau saat turun wahyu ketika cuaca sangat dingin
lalu terputus darinya sementara kening beliau bercucuran keringat
[HR Bukhori Muslim]
Hadits di atas memberi faedah :
1. Dua cara
turunnya wahyu : Suara gemerincing jaros dan datangnya malaikat yang menjelma
sebagai sosok laki-laki.
2. Turunnya wahyu
terasa berat pada diri rosululloh shollallohu alaihi wasallam
3. Meski berat,
beliau memahami semua wahyu yang datang kepada beliau
Ibnu Hajar Al Atsqolani berkata : Cucuran keringat beliau
saat udara sangat dingin menunjukkan banyaknya beban berat dan penderitaan
beliau saat turunnya wahyu. Ini keluar dari kebiasaan, karena banyaknya
keringat terjadi saat cuaca sangat dingin.
Maroji’ :
Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani 1/26