Mengampuni dosa Dan Menerima Taubat




Istighfar (39) 

Apa yang dimaksud dengan kalimat di atas ? Untuk mengetahuinya, mari kita simak firman Alloh Ta’ala :

غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ

Alloh yang mengampuni dosa dan menerima taubat lagi keras siksanya  [ghofir : 3]

Ibnu Katsir menafsirkan perbedaan antara mengampuni dosa dan menerima taubat dengan berkata :

يغفر ما سلف من الذنب، ويقبل التوبة في المستقبل لمن تاب إليه وخَضَع لديه

Alloh mengampuni dosa masa lalu dan menerima taubat dari siapa saja yang bertaubat di masa yang akan datang disertai tunduk kepadaNya.

Keterangan ini menunjukkan bahwa mengampuni dosa berkenaan perbuatan yang dilakukan pada masa lampau (past tense, maadli) dan menerima taubat berkenaan dengan yang dilakukan di masa datang (future, mustaqbal).

Ada juga yang menerangkan bahwa dosa bisa saja terhapus tanpa taubat, yaitu dengan banyaknya amal sholih yang dikerjakan. Maka kepada orang ini, Alloh menunjukkan sifat ghofirudz dzanbi. Selain itu ada pula dosa yang terhapus lewat taubat maka Alloh selalu menerima siapa saja yang bertaubat kepadanya sehingga Alloh menyebut dirinya dengan qobilut taubah

Maroji’ :
Tafsir Ibnu Katsir (maktabah syamilah) hal 467