Kanan Dan Kiri Dalam Timbangan Aqidah (13)
Seorang mukmin di saat berada di
hadapan alim yang membaca alquran dan menerangkan kandungannya, tentunya akan
diam dan menyimak dengan seksama. Selanjutnya mereka akan berusaha mengamalkan
apa yang mereka dengar.
Itu berbeda dengan sikap kafir
quraisy. Mereka datang mengelilingi nabi shollallohu alaihi wasallam. Mereka
dengar dan perhatikan ayat yang dibaca oleh beliau. Untuk apa mereka melakukan
itu ? Bukan mencari kebenaran, melainkan untuk mendapatkan sisi kelemahan
alquran menurut pandangan mereka. Dengan begitu mereka leluasa untuk mencerca
nabi sholallohu alaihi wasallam . Kelakuan mereka disitir oleh Alloh :
فَمَالِ الَّذِينَ
كَفَرُوا قِبَلَكَ مُهْطِعِينَ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ عِزِينَ
أَيَطْمَعُ كُلُّ امْرِئٍ مِنْهُمْ أَنْ يُدْخَلَ جَنَّةَ نَعِيمٍ كَلَّا إِنَّا
خَلَقْنَاهُمْ مِمَّا يَعْلَمُونَ
Mengapa orang-orang kafir bersegera
datang ke arahmu. Dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok. Apakah setiap
orang-orang kafir ingin masuk ke dalam jannatun na’im. Sekali-kali tidak !
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui [ma’arij :
36-39]