Tahapan Dalam Perintah Membunuh Anjing


Anjing (15)

Rosululloh shollallohu alaihi wasallam pernah memerintahkan agar anjing-anjing di Madinah untuk dibunuh meski akhirnya dihentikan. Bagaimana tahapan itu terjadi ?

Tahapan pertama

Perintah membunuh semua anjing. Ini terjadi karena kota Madinah adalah tempat turunnya wahyu. Mayoritas ayat dan tasyri terjadi di kota ini. Oleh karena itu kedatangan jibril jangan sampai terhalangi dengan keberadaan anjing. Beberapa hadits menyebutkan :

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ

Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh anjing [HR Muslim, Ahmad dan Tirmidzi]

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ فَأَرْسَلَ فِي أَقْطَارِ الْمَدِينَةِ أَنْ تُقْتَلَ

Dari Ibnu Umar dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya membunuh anjing, lalu beliau mengutus orang ke seluruh penjuru Madinah untuk membunuh anjing [HR Muslim, Ahmad dan Tirmidzi]

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُ بِقَتْلِ الْكِلَابِ فَنَنْبَعِثُ فِي الْمَدِينَةِ وَأَطْرَافِهَا فَلَا نَدَعُ كَلْبًا إِلَّا قَتَلْنَاهُ حَتَّى إِنَّا لَنَقْتُلُ كَلْبَ الْمُرَيَّةِ مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ يَتْبَعُهَا

Dari Abdullah dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya membunuh anjing, lantas kami pergi ke seluruh penjuru kota sehingga kami tidak meninggalkan seekor anjing pun melainkan kami membunuhnya. Bahkan kami membunuh seekor anjing yang selalu mengikuti tuannya, yaitu anjingnya seorang wanita badui [HR Muslim]

Tahapan kedua

Perintah membunuh anjing kecuali anjing pemburu dan penjaga kebun atau ternak. Bagi anjing galak (rabies) maka perintah membunuh masih berlaku :

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ إِلَّا كَلْبَ صَيْدٍ أَوْ كَلْبَ غَنَمٍ أَوْ مَاشِيَةٍ فَقِيلَ لِابْنِ عُمَرَ إِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ أَوْ كَلْبَ زَرْعٍ فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ إِنَّ لِأَبِي هُرَيْرَةَ زَرْعًا

Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya membunuh anjing kecuali anjing untuk berburu atau anjing untuk menjaga hewan ternak. Dikatakan kepada Ibnu Umar : Sesungghuhnya Abu Hurairah pernah berkata, "Atau anjing untuk menjaga tanaman (pertanian) ? Maka Ibnu Umar berkata : Karena Abu Hurairah memiliki ladang [HR Muslim]

عَنْ جَابِر بْن عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ حَتَّى إِنَّ الْمَرْأَةَ تَقْدَمُ مِنْ الْبَادِيَةِ بِكَلْبِهَا فَنَقْتُلُهُ ثُمَّ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَتْلِهَا وَقَالَ عَلَيْكُمْ بِالْأَسْوَدِ الْبَهِيمِ ذِي النُّقْطَتَيْنِ فَإِنَّهُ شَيْطَانٌ

Dari Jabir bin Abdullah berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami supaya membunuh anjing, bahkan anjing milik seorang wanita badui yang selalu mengiringinya kami bunuh juga. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang membunuh anjing seperti itu, namun beliau bersabda : Bunuhlah anjing yang berwarna hitam dengan dua titik putih dikeningnya, karena anjing itu adalah jelmaan dari setan [HR Muslim]

عَنْ ابْنِ الْمُغَفَّلِ قَالَ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ ثُمَّ قَالَ مَا بَالُهُمْ وَبَالُ الْكِلَابِ ثُمَّ رَخَّصَ فِي كَلْبِ الصَّيْدِ وَكَلْبِ الْغَنَمِ  

Dari Ibnu Al Mughaffal dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami supaya membunuh semua jenis anjing, kemudian beliau bersabda : Apa urusannya mereka dengan anjing ? Lantas beliau mengecualikan anjing untuk berburu dan anjing penjaga kambing (ternak) [HR Muslim]

Alqodli Abu Laila berkata :

فِي تَخْصِيصِ كِلَابِ الْمَدِينَةِ بِالْقَتْلِ مِنْ حَيْثُ إِنَّ الْمَدِينَةَ كَانَتْ مَهْبِطَ الْمَلَائِكَةِ بِالْوَحْيِ وَهُمْ لَا يَدْخُلُونَ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ

Pengkhususan anjing di Madinah untuk dibunuh karena Madinah adalah tempat turunnya malaikat yang membawa wahyu dimana mereka tidak akan masuk rumah yang di dalamnya ada anjing

Imam Alharomain berkata :

أَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَتْلِهَا كُلِّهَا ثُمَّ نَسَخَ ذَلِكَ إِلَّا الْأَسْوَدَ الْبَهِيمَ ، ثُمَّ اِسْتَقَرَّ الشَّرْعُ عَلَى النَّهْيِ عَنْ قَتْلِ جَمِيعِ الْكِلَابِ حَيْثُ لَا ضَرَرَ فِيهَا حَتَّى الْأَسْوَدِ الْبَهِيمِ

Nabi shollallohu alaihi wasallam memerintah membunuh semua anjing lalu menghapusnya kecuali anjing hitam. Lalu berlaku syariat yang melarang membunuh semua anjing yang tidak menimbulkan madlorot hingga anjing berwarna hitam

Maroji’ : Tuhfatul Ahwadzi 4/136