Batu (30)
Ibrohim berdakwah di tengah kaumnya yang menyembah berhala,
tak terkecuali bapaknya Azar. Kepada ayahandanya, Ibrohim berkata :
يَا أَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطَانَ إِنَّ
الشَّيْطَانَ كَانَ لِلرَّحْمَنِ عَصِيًّا يَا أَبَتِ إِنِّي أَخَافُ أَنْ
يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِنَ الرَّحْمَنِ فَتَكُونَ لِلشَّيْطَانِ وَلِيًّا
Wahai bapakku, janganlah engkau menyembah setan karena
sesungguhnya setan itu durhaka kepada Alloh Yang Maha Rohman. Wahai bapakku,
aku khawatir engkau akan ditimpa adzab dari Alloh Yang Maha Rohman lalu engkau
menjadi teman bagi setan [maryam : 44-45]
Mendapat seruan ananknya, Azar mengancam :
قَالَ أَرَاغِبٌ أَنْتَ عَنْ آَلِهَتِي
يَا إِبْرَاهِيمُ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ وَاهْجُرْنِي
مَلِيًّا
Azar berkata : Apakah engkau membenci tuhan-tuhanku, wahai
Ibrohim? Jika engkau tidak berhenti, benar-benar aku akan merajammu !
Tinggalkanlah diriku dalam waktu lama.
Dengan penuh kesopanan, Ibrohim menjawab :
قَالَ سَلَامٌ عَلَيْكَ سَأَسْتَغْفِرُ
لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا
Ibrohim berkata : Keselamatan bagi dirimu, aku akan
memohonkan ampun kepada Robku untuk dirimu. Sesungguhnya Dia sangat baik pada
diriku [maryam : 46-47]
Kisah di atas memberi faedah :
1. Larangan
menyembah setan
2. Perintah
mendakwahi orang tua
3. Sikap kekafiran
menolak dan mengancam penyampai kebenaran
4. Perintah
bersikap lembut kepada orang tua meski orang tua bersikap kasar kepada anaknya