Mimpi Basah Tidak Mungkin Dialami Para Nabi Dan Istrinya


Mimpi Basah (4)

Ini adalah diantara kekhususan yang dimiliki para nabi. Imam Shon’ani berkata :

وَالِاحْتِلَامُ عَلَى الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمْ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ غَيْرُ جَائِزٍ ؛ لِأَنَّهُ مِنْ تَلَاعُبِ الشَّيْطَانِ وَلَا سُلْطَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ

Ihtilam (mimpi basah) atas para nabi alaihimush sholatu wasssalam tidak mungkin terjadi karena ia bagian dari permainan setan dan tidak mungkin setan bisa berkuasa atas mereka

Ketika para nabi dijaga oleh Alloh dari mimpi basah, maka wanita yang mendampinginya juga Alloh hindarkan dari hal ini. Penulis tanwir hawalik berkata :

انهن لا يحتلمن كما ان من خصائص الانبياء عليهم السلام انهم لا يحتلمون لان الاحتلام من الشيطان فلم يسلط عليهم وكذلك لم يسلط على أزواجه تكريما له

Sesungguhnya mereka istri-istri nabi shollallohu alaihi wasallam tidak mengalami mimpi basah sebagaimana kekhususan para nabi alaihimussalam tidak mendapati mimpi basah. Itu dikarenakan mimpi basah berasal dari setan, maka setan tidak akan bisa menguasai mereka, demikian juga setan tidak mampu menguasai istri-istrinya sebagai pemuliaan Alloh baginya.

Diantara bukti, bahwa mimpi basah tidak dialami oleh para istri nabi shollallohu alaihi wasallam adalah ketika Ummu Sulaim bertanya kepada nabi shollallohu alaihi wasallam tentang mimpi basahnya, Ummu Salamah yang merupakan istri beliau menutupi wajahnya sambil berkata :

يَا رَسُولَ اللَّهِ وَتَحْتَلِمُ الْمَرْأَةُ

Ya rosululloh,apakah wanita mengalami mimpi basah [HR Muslim]

Termasuk perkataan Aisyah

يَا أُمَّ سُلَيْمٍ فَضَحْتِ النِّسَاءَ تَرِبَتْ يَمِينُكِ

Wahai Ummu Sulaim, engkau telah membuat wanita malu, engkau sudah terlalu  [HR Muslim]

Maroji’ :

Subulussalam, Imam Shon’ani (maktabah syamilah)

Tanwirul Hawalik 1/71