Ahlul Kitab Yang Masuk Islam (1)
Ia masuk islam setelah menghadap rosululloh shollallohu
alaihi wasallam. Ia berkata :
إِنِّى
سَائِلُكَ عَنْ ثَلاَثٍ لاَ يَعْلَمُهُنَّ إِلاَّ نَبِىٌّ ، مَا أَوَّلُ أَشْرَاطِ
السَّاعَةِ وَمَا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ وَمِنْ أَىِّ
شَىْءٍ يَنْزِعُ الْوَلَدُ إِلَى أَبِيهِ وَمِنْ أَىِّ شَىْءٍ يَنْزِعُ إِلَى
أَخْوَالِهِ
Aku akan bertanya kepada tiga hal yang tak seorang pun tahu
kecuali seorang nabi. Apakah tanda-tanda pertama dari Hari Akhir ? Makanan pertama
apa yang dimakan ahlul jannah ? Mengapa seorang anak mirip ayahnya dan mengapa
saudaranya mirip pamannya ?
Beliau bersabda :
خَبَّرَنِى
بِهِنَّ آنِفًا جِبْرِيلُ أَمَّا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ فَنَارٌ تَحْشُرُ
النَّاسَ مِنَ الْمَشْرِقِ إِلَى الْمَغْرِبِ . وَأَمَّا أَوَّلُ طَعَامٍ
يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ فَزِيَادَةُ كَبِدِ حُوتٍ . وَأَمَّا الشَّبَهُ فِى
الْوَلَدِ فَإِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَشِىَ الْمَرْأَةَ فَسَبَقَهَا مَاؤُهُ كَانَ
الشَّبَهُ لَهُ ، وَإِذَا سَبَقَ مَاؤُهَا كَانَ الشَّبَهُ لَهَا
Jibril baru saja memberitahuku tentang jawaban-jawabannya. Tanda pertama
Hari Akhir adalah akan ada api yang menyatukan orang-orang dari Timur dan
Barat. Makanan pertama orang di surga adalah hati ikan. Tentang anak yang mirip
orang tuanya, jika seorang pria berhubungan badan dengan istrinya dan mencapai
orgasme lebih dahulu, anaknya akan mirip dia dan jika istrinya mencapai orgasme
telebih dahulu, maka anaknya mirip sang istri [HR Bukhori]
Mendengar jawaban-jawaban ini, Abdulloh Bin Salampun mengucapkan
kalimat syahadat. Tentang kwalitas keislamannya, sebuah hadits menyebutkan :
عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِى وَقَّاصٍ قَالَ
مَا سَمِعْتُ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ لأَحَدٍ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ
إِنَّهُ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ . إِلاَّ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلاَمٍ
Dari Sa’ad Bin Abi Waqosh berkata : Aku belum pernah mendengar
nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda tentang seseorang yang berjalan di
atas bumi bahwa ia adalah bagian dari ahlul jannah kecuali Abdulloh Bin Salam
[HR Bukhori]
Abdulloh Bin Salam pernah bercerita bahwa ia bermimpi seolah
berada di dalam taman dimana di bagian tengahnya ada tiang dari besi. Bagian
bawahnya ada di bumi dan atasnya ada di langit. Di bagian atas ada ikatan. Ia
diperintah untuk naik akan tetapi tidak mampu. Datanglah orang yang membantunya
dengan cara mendorong bajunya dari belakang hingga ia sudah berada di atas
sehingga bisa mengambil ikatan itu. Ada yang berkata kepadanya “ Peganglah ! “
Ketika akhirnya bangun, ternyata ikatan itu ada di tangannya.
Abdulloh Bin Salam segera menemui nabi shollallohu alaihi wasallam
untuk menceritakan mimpinya. Beliaupun bersabda :
تِلْكَ
الرَّوْضَةُ الإِسْلاَمُ ، وَذَلِكَ الْعَمُودُ عَمُودُ الإِسْلاَمِ ، وَتِلْكَ
الْعُرْوَةُ عُرْوَةُ الْوُثْقَى ، فَأَنْتَ عَلَى الإِسْلاَمِ حَتَّى تَمُوتَ
Taman itu adalah islam, tiang itu adalah tiang islam, adapun
ikatan itu adalah al urwah alwutsqo (ikatan yang kuat, kalimat laa ilaaha
illalloh). Engkau akan tetap berada dalam islam hingga engkau mati [HR Bukhori]