Pelajaran Dari Kisah pasukan Tholuth


Boros (4)

Tholuth ditetapkan oleh Alloh untuk menjadi panglima perang bagi bani isroil untuk melawan raja kejam yang bernama Jalut. Ketika berangkat, Tholut berpesan kepada pasukannya :

إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ

Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku

Berangkatlah pasukan dalam dalam jumlah yang sangat banyak. Imam Baidlowi menyebut angka delapan puluh ribu orang. Di bawah terik matahari yang sangat menyengat, akhirnya mereka bertemu sungai yang sangat jernih airnya. Rupanya rasa haus yang tidak tertahan, membuat mayoritas prajurit meminum air sebanyak-banyaknya. Mereka tidak ingat akan pesan raja Tholut, bahwa mereka hanya diperkenankan minum satu cidukan tangan saja.

Akibat minum terlalu banyak, menyebabkan mereka limbung dan tidak mampu melanjutkan perjalanan. Mereka yang tidak taat berkata :

لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ

Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya

Jumlah mereka yang mentaati peraturan adalah sebanyak prajurit yang dibawa oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam pada perang badar

عن  الْبَرَاءَ بن عازب رضى الله عنه يَقُولُ حَدَّثَنِى أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم مِمَّنْ شَهِدَ بَدْرًا أَنَّهُمْ كَانُوا عِدَّةَ أَصْحَابِ طَالُوتَ الَّذِينَ جَازُوا مَعَهُ النَّهَرَ ، بِضْعَةَ عَشَرَ وَثَلاَثَمِائَةٍ  

Dari Barro Bin Azib rodliyallohu anhu berkata : Para sahabat Muhammad shollallohu alaihi wasallam menceritakan kepadaku tentang orang yang ikut menyaksikan perang badar, jumlah mereka sebanding dengan pasukan Tholut yang bisa menyeberangi sungai bersamanya yaitu tiga ratus ditambah beberapa belas orang [HR Bukhori]

Bisa dibayangkan, dari delapan puluh ribu orang, tersisa tiga ratus orang lebih beberapa belas. Tentu ini jumlah yang sangat mencolok. Membuktikan betapa sedikitnya pasukan yang berkwalitas. Padahal, bila dilihat dari air sungai yang berlimpah, tentu tidak akan berpengaruh bila diminum oleh delapan puluh ribu meski mereka meminumnya berlebihan.

Kisah di atas membuktikan bahwa boros tidak akan mendatangkan selain madlorot. Secara lengkap, ayat yang mengisahkan peristiwa ini adalah :

فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ  

Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata : Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku. Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata : Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya. Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata : Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar [albaqoroh : 249]