Bangkai (9)
Bila
kita melihat seorang muslim melakukan perbuatan dosa, islam menganjurkan untuk
merahasiakannya. Diam-diam kita datangi si pelaku untuk menasehatinya secara empat
mata. Tak ketinggalan mendoakannya secara tulus dengan harapan Alloh memberi ampunan
dan hidayah kepadanya.
Semasa
nabi shollallohu alaihi wasallam masih hidup, ada seorang bernama Maiz Bin
Malik yang melakukan perbuatan zina. Dengan tulus dan ikhlas, ia menghadap nabi
shollallohu alaihi wasallam untuk menyampaikan apa yang sudah dilakukannya dan
meminta kepada beliau untuk ditegakkan hukum rajam padanya. Hukum rajampun
ditegakkan yang membuat si laki-laki ini menemui ajal.
Dua
orang sahabat yang menyaksikan peristiwa ini berkomentar tentang Maiz Bin Malik
:
انْظُرْ
إِلَى هَذَا الَّذِى سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فَلَمْ تَدَعْهُ نَفْسُهُ حَتَّى
رُجِمَ رَجْمَ الْكَلْبِ
Lihatlah
kepada orang yang telah Alloh tutupi perbuatannya akan tetapi ia tidak
membiarkan dirinya (tidak diam) hingga akhirnya ia dirajam sebagaimana anjing
dirajam.
Mendengar
perkataan dua orang ini, nabi shollallohu alaihi wasallam diam hingga akhirnya
beliau menemukan bangkai keledai lalu bersabda kepada dua orang itu :
انْزِلاَ
فَكُلاَ مِنْ جِيفَةِ هَذَا الْحِمَارِ
Turunlah kalian berdua lalu makanlah bangkai
keledai itu !
Dua
orang itu berkata :
يَا
نَبِىَّ اللَّهِ مَنْ يَأْكُلُ مِنْ هَذَا
Wahai nabiyulloh, siapa yang mau makan bangkai
ini ?
Mendengar
penolakan, beliau bersabda :
فَمَا نِلْتُمَا مِنْ عِرْضِ أَخِيكُمَا آنِفًا
أَشَدُّ مِنْ أَكْلٍ مِنْهُ وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنَّهُ الآنَ لَفِى
أَنْهَارِ الْجَنَّةِ يَنْقَمِسُ فِيهَا
Apa
yang kalian berdua tadi lakukan terhadap kehormatan saudara kalian lebih berat
dari memakan bangkai ini. Demi jiwaku yang ada di tanganNya, sesungguhnya dia
sekarang sedang menyelam di sungai-sungai yang ada di dalam aljannah [HR Abu
Daud]
Yang
lebih mengherankan dari itu adalah sebuah peristiwa yang diceritakan oleh Anas
Bin Malik :
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَارْتَفَعَتْ
رِيحُ جِيفَةٍ مُنْتِنَةٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَتَدْرُونَ مَا هَذِهِ الرِّيحُ هَذِهِ رِيحُ
الَّذِينَ يَغْتَابُونَ الْمُؤْمِنِينَ
Dari
Jabir Bin Abdulloh berkata : Kami pernah bersama nabi shollallohu alaihi
wasallam lalu tiba-tiba tercium bau bangkai yang sudah membusuk. Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Tahukah kalian, apakah bau ini ? Ini
adalah bau orang-orang yang ghibah (biasa membicarakan keburukan) orang-orang
beriman [HR Ahmad]
Apa
yang disabdakan oleh nabi shollallohu alaihi wasallam sesuai dengan firman
Alloh :
أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ
مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Sukakah
salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang [alhujurot : 12]