Membaca Alfatihah Di Belakang Imam Dalam Pandangan Syafi’i


Alfatihah (10)

Makhul, Abu Tsaur, Syafi’i dan Auza’i menilai bahwa makmum wajib membaca alfatihah di belakang imam untuk seluruh sholat. Pendapat ini didasarkan pada hadits :

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ كُنَّا خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِى صَلاَةِ الْفَجْرِ فَقَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَثَقُلَتْ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ  لَعَلَّكُمْ تَقْرَءُونَ خَلْفَ إِمَامِكُمْ  قُلْنَا نَعَمْ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ لاَ تَفْعَلُوا إِلاَّ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَإِنَّهُ لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِهَا  

Dari Ubadah Bin Shomit berkata : Kami ada di belakang rosululloh shollallohu alaihi wasallam pada sholat fajar. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam membaca (alfatihah dan surat) lalu terasa berat bagi beliau untuk membaca. Ketika telah selesai dari sholat, beliau bersabda : Apakah kalian ikut membaca di belakang imam kalian ? Kami berkata : Benar, wahai rosululloh. Beliau bersabda : Jangan kalian lakukan kecuali surat alfatihah karena tidak syah sholat siapa yang tidak membacanya [HR Ahmad dan Abu Daud]

Maroji’ :

Aunul Ma’bud 2/330