Bertakbir (20)
Pada perang Khoibar, terdapat seorang yang memperlihatkan
keberaniannya yang luar biasa di hadapan musuh. Banyak dari kaum yahudi mati
bergelimpangan lewat tangannya. ketika perang selesai, didapati orang ini sudah
tidak bernyawa. Para sahabat menilai bahwa orang ini mendapatkan kesyahidan.
Mereka terkejut saat rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
هَذَا
مِنْ أَهْلِ النَّا
Orang ini bagian dari penghuni neraka
Seorang sahabat berkata kepada beliau :
يَا
رَسُولَ اللَّهِ ، الَّذِى قُلْتَ إِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَإِنَّهُ قَدْ
قَاتَلَ الْيَوْمَ قِتَالاً شَدِيدًا وَقَدْ مَاتَ
Wahai rosululloh, engkau telah
mengatakan bahwa orang ini adalah penghuni neraka, padahal hari ini dia telah
berperang dengan keberanian luar biasa dan dia kini telah mati !
Sahabat lainnya, bahkan hampir saja ragu akan pernyataan
beliau akan kedudukan orang ini di akhirat. Dalam situasi seperti ini,
tiba-tiba seorang sahabat datang memberi kesaksian bahwa tatkala laki-laki ini
terluka, ia tidak mampu bersabar atas luka-lukanya. Akhirnya ia mengambil jalan
pintas dengan bunuh diri. Berita ini membuat rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bahagia hingga beliau bersabda :
اللَّهُ
أَكْبَرُ ، أَشْهَدُ أَنِّى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ
Allohu Akbar, aku bersaksi bahwa aku
adalah hamba Alloh dan utusanNya [HR Bukhori Muslim]
Kalimat takbir yang beliau ucapkan adalah ungkapan
kebahagiaan setelah mendengar kesaksian seorang sahabat akan kebenaran
pernyataannya.