Bismillah (23)
Bismillah sangat dianjurkan dibaca
saat berperang. Bacaan “ Bismillah fii sabilillah “ diajarkan oleh rosululloh
shollallohu alaihi wasallam kepada para sahabatnya. Dalam sebuah hadits
disebutkan :
عَنْ سُلَيْمَانَ
بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
إِذَا بَعَثَ أَمِيرًا عَلَى جَيْشٍ أَوْصَاهُ فِى خَاصَّةِ نَفْسِهِ بِتَقْوَى
اللَّهِ وَمَنْ مَعَهُ مِنَ الْمُسْلِمِينَ خَيْرًا فَقَالَ اغْزُوا بِسْمِ
اللَّهِ وَفِى سَبِيلِ اللَّهِ قَاتِلُوا مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ اغْزُوا وَلاَ
تَغُلُّوا وَلاَ تَغْدِرُوا وَلاَ تُمَثِّلُوا وَلاَ تَقْتُلُوا وَلِيدًا
Dari
Sulaiman Bin Buraidah dari bapaknya berkata : Apabila rosululloh
shollallohu alaihi wasallam memberangkatkan pasukan, beliau berwasiat kebaikan
khusus untuk dirinya dan kaum muslimin dengan taqwa kepada Alloh, seraya
bersabda : Berperanglah dengan membaca “ Bismillah wa fii sabilillah (dengan
menyebut nama Alloh dan di jalan Alloh), perangilah siapa saja yang kafir
kepada Alloh. Berperanglah, jangan melakukan ghulul, jangan berkhianat, jangan
berkhianat, jangan mencincang mayit dan jangan membunuh anak-anak “ [HR
Tirmidzi]