Sikap Abu Bakar Kepada Rosululloh
Shollallohu Alaihi Wasallam (1)
Inilah salah satu keistimewaannya. Di saat orang tidak
mempercayai perkataan rosululloh shollalohu alaihi wasallam, maka Abu Bakar
tampil terdepan untuk membenarkan nabinya. Peristiwa isro miroj adalah salah
satu contohnya. Ketika rosululloh shollallohu alaihi wasallam bercerita tentang
perjalananya dari Mekah menuju Palestina dan dilanjutkan ke langit dalam waktu
semalam, masyarakat Quraisy mencemoohnya. Tidak itu saja, mereka ingin
menjadikannya sebagai sarana untuk menggoyahkan iman Abu Bakar. Kaum Quraisy
berkata kepada Abu Bakar :
يا
أبا بكر هل لك في صاحبك يخبر أنه أتى في ليلته هذه مسيرة شهر ثم رجع في ليلته
Wahai Abu Bakar, apakah engkau masih mempercayai sahabatmu
yang mengabarkan bahwa ia telah mengadakan perjalanan satu malam untuk
perjalanan sebulan lalu bisa kembali di malam itu juga ?
Dengan tenang Abu Bakar berkata :
إن كان قاله فقد صدق وإنا لنصدقه فيما هو أبعد من
هذا، نصدقه على خبر السماء
Bila dia yang berkata maka sungguh dia adalah benar dan kami
akan membenarkannya meski perjalanan itu jaraknya lebih jauh lagi. Kami
membenarkannya karena itu adalah kabar dari langit.
Semenjak itulah gelas ash shiddiq disematkan oleh rosululloh
shollallohu alaihi wasallam kepada Abu Bakar.
Selain peristiwa isro miroj, perjanjian hudaibiyyah juga
menjadi bukti akan sifat ini. Sekilas perjanjian hudaibiyyah seolah
menguntungkan kaum kafir quraisy dan merugikan kaum muslimin hingga membuat
sebagian sahabat termasuk di dalamnya Umar Bin Khothob gelisah dan sedikit
menunjukkan ketidak setujuannya kepada nabi shollallohu alaihi wasallam.
Tidak puas dengan penjelasan rosululloh shollallohu alaihi
wasallam, Umar mendatangi Abu Bakar Ash Shiddiq. Ternyata Abu Bakar berkata :
فاستمسك بغَرْزِه حتى تموت، فوالله إنه لعلى الحق
Patuhilah perintah dan larangan beliau sampai engkau
meninggal. Demi Alloh, beliau di atas kebenaran !
Demikian gelas ash shiddiq (selalu membenarkan) melekat pada
dirinya hingga suatu saat rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ بَعَثَنِي إِلَيْكُمْ فَقُلْتُمْ كَذَبْتَ وَقَالَ أَبُو
بَكْرٍ صَدَقَ وَوَاسَانِي بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَهَلْ أَنْتُمْ تَارِكُوا لِي صَاحِبِي
مَرَّتَيْنِ فَمَا أُوذِيَ بَعْدَهَا
Sesungguhnya
Allah mengutus aku kepada kalian namun kalian mengatakan “ Kamu pendusta "
sedangkan Abu Bakr berkata " Dia
orang yang jujur “. Dialah yang membantuku dengan nyawa dan hartanya [HR Bukhori]
Maroji’ :
Al Isro Wal Mi’roj, Imam Suyuthi (maktabah syamilah)
Arrohiq Almakhthum, Shofiyurrohman Almubarokfuri (maktabah
syamilah)