Dialog Umar Dengan Abu Ubaidah Berkenaan Thoun Amawas



Antara Thoun Dan Corona (11)

Umar Bin Khothob sebagai kholifah berangkat bersama rombongan menuju negeri Syam yang sudah ditaklukkan lewat Abu Ubaidah. Ketika tiba di daerah bernama Sargho, ia ditemui oleh panglima perang, Abu Ubaidah Ibnul Jarroh yang mengabarkan bahwa thoun sedang menyebar di negeri Syam.

Mendapat berita ini, Umar Bin Khothob ragu. Di satu sisi, ia harus masuk negeri Syam untuk suatu urusan yang penting, sementara thoun sedang mewabah di dalamnya. Umarpun segera memanggil beberapa kelompok sahabat terkemuka untuk dimintai pendapatnya. Dari sekian usulan, Umar Bin Khothob mantap untuk mengurungkan niatnya masuk ke negeri Syam dan kembali ke Madinah. Dengan nada kecewa, Abu Ubaidah berkata kepada Umar Bin Khothob :

أَفِرَارًا مِنْ قَدَرِ اللَّهِ

Apakah engkau lari dari taqdir Alloh ?

Umar berkata :

لَوْ غَيْرُكَ قَالَهَا يَا أَبَا عُبَيْدَةَ

Seandainya yang mengucapkan kalimat itu bukan engkau wahai Abu Ubaidah ?!

Maksudnya, Umar heran, kenapa secerdas Abu Ubaidah bertanya dengan pertanyaan yang tidak berkwalitas. Akhirnya Umar memberi tamtsil agar Abu Ubaidah paham dengan ketetapannya :

نَعَمْ نَفِرُّ مِنْ قَدَرِ اللَّهِ إِلَى قَدَرِ اللَّهِ ، أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لَكَ إِبِلٌ هَبَطَتْ وَادِيًا لَهُ عُدْوَتَانِ ، إِحْدَاهُمَا خَصِبَةٌ ، وَالأُخْرَى جَدْبَةٌ ، أَلَيْسَ إِنْ رَعَيْتَ الْخَصْبَةَ رَعَيْتَهَا بِقَدَرِ اللَّهِ ، وَإِنْ رَعَيْتَ الْجَدْبَةَ رَعَيْتَهَا بِقَدَرِ اللَّهِ

Benar, kita lari dari taqdir Alloh menuju taqdir Alloh yang lebih baik. Apa pendapatmu bila engkau memiliki onta lalu engkau menuruni dua lembah yang satu subur dan yang lain kering, bukankah bila engkau gembalakan onta itu di tempat yang subur engkau telah menggembalakan ontamu berdasar taqdir Alloh ? Bila engkau gembalakan di lembah kering, engkau juga telah menggembalakannya atas taqdir Alloh ?

Tiba-tiba dalam kondisi seperti ini, datanglah Abdurrohman Bin Auf seraya berkata :

عِلْمًا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ  إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا عَلَيْهِ ، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ

Aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila kalian mendengar di sebuah negeri ada wabah maka janganlah mendatanginya. Bila wabah itu terjadi di sebuah negeri sementara kalian berada di dalamnya maka janganlah kalian keluar untuk melarikan diri darinya.

Mendengar penuturan Abu Ubaidah, Umar bertahmid memuji Alloh dan dengan mantap segera kembali ke Madinah. Riwayat lengkap tentang dialog ini adalah :

 عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رضى الله عنه خَرَجَ إِلَى الشَّأْمِ حَتَّى إِذَا كَانَ بِسَرْغَ لَقِيَهُ أُمَرَاءُ الأَجْنَادِ أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ وَأَصْحَابُهُ ، فَأَخْبَرُوهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِأَرْضِ الشَّأْمِ . قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ عُمَرُ ادْعُ لِى الْمُهَاجِرِينَ الأَوَّلِينَ . فَدَعَاهُمْ فَاسْتَشَارَهُمْ وَأَخْبَرَهُمْ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّأْمِ فَاخْتَلَفُوا . فَقَالَ بَعْضُهُمْ قَدْ خَرَجْتَ لأَمْرٍ ، وَلاَ نَرَى أَنْ تَرْجِعَ عَنْهُ . وَقَالَ بَعْضُهُمْ مَعَكَ بَقِيَّةُ النَّاسِ وَأَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَلاَ نَرَى أَنْ تُقْدِمَهُمْ عَلَى هَذَا الْوَبَاءِ . فَقَالَ ارْتَفِعُوا عَنِّى . ثُمَّ قَالَ ادْعُوا لِى الأَنْصَارَ . فَدَعَوْتُهُمْ فَاسْتَشَارَهُمْ ، فَسَلَكُوا سَبِيلَ الْمُهَاجِرِينَ ، وَاخْتَلَفُوا كَاخْتِلاَفِهِمْ ، فَقَالَ ارْتَفِعُوا عَنِّى . ثُمَّ قَالَ ادْعُ لِى مَنْ كَانَ هَا هُنَا مِنْ مَشْيَخَةِ قُرَيْشٍ مِنْ مُهَاجِرَةِ الْفَتْحِ . فَدَعَوْتُهُمْ ، فَلَمْ يَخْتَلِفْ مِنْهُمْ عَلَيْهِ رَجُلاَنِ ، فَقَالُوا نَرَى أَنْ تَرْجِعَ بِالنَّاسِ ، وَلاَ تُقْدِمَهُمْ عَلَى هَذَا الْوَبَاءِ ، فَنَادَى عُمَرُ فِى النَّاسِ ، إِنِّى مُصَبِّحٌ عَلَى ظَهْرٍ ، فَأَصْبِحُوا عَلَيْهِ . قَالَ أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ أَفِرَارًا مِنْ قَدَرِ اللَّهِ فَقَالَ عُمَرُ لَوْ غَيْرُكَ قَالَهَا يَا أَبَا عُبَيْدَةَ ، نَعَمْ نَفِرُّ مِنْ قَدَرِ اللَّهِ إِلَى قَدَرِ اللَّهِ ، أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لَكَ إِبِلٌ هَبَطَتْ وَادِيًا لَهُ عُدْوَتَانِ ، إِحْدَاهُمَا خَصِبَةٌ ، وَالأُخْرَى جَدْبَةٌ ، أَلَيْسَ إِنْ رَعَيْتَ الْخَصْبَةَ رَعَيْتَهَا بِقَدَرِ اللَّهِ ، وَإِنْ رَعَيْتَ الْجَدْبَةَ رَعَيْتَهَا بِقَدَرِ اللَّهِ قَالَ فَجَاءَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ ، وَكَانَ مُتَغَيِّبًا فِى بَعْضِ حَاجَتِهِ فَقَالَ إِنَّ عِنْدِى فِى هَذَا عِلْمًا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ  إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا عَلَيْهِ ، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ. قَالَ فَحَمِدَ اللَّهَ عُمَرُ ثُمَّ انْصَرَفَ

Dari Abdulloh Bin Abbas : Bahwa Umar Bin Khothob rodliyallohu anhu keluar menuju Syam hingga tiba di daerah Sargho, ia ditemui panglima perang Abu Ubaidah Ibnu Jaroh dan sahabat-sahabatnya. Mereka mengabarkan kepadanya bahwa wabah sedang terjadi di negeri Syam. Ibnu Abbas berkata : Umar berkata : Panggillah kaum muhajirin generasi awal. Abu Ubaidah segera memanggil mereka. Umar mengajak mereka bermusyawarah dan memberitahu mereka bahwa wabah sedang terjadi di negeri Syam. Mereka berselisih pendapat. Sebagian mereka berkata : Engkau telah keluar untuk suatu urusan. Kami berpendapat agar engkau tidak kembali darinya. Sebagian mereka berkata : Bersama engkau sisa-sisa manusia dan sahabat rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Kami menilai, engkau tidak boleh mendatangi mereka karena wabah ini. Umar berkata : Silahkan kalian keluar dariku. Setelah itu, Umar berkata : Panggillah kaum anshor. Abu Ubaidah berkata : Aku mengundang mereka lalu Umar mengajak mereka bermusyawarah. Mereka mengikuti cara kaum muhajirin dan berselisih pendapat sebagaimana perselisihan mereka. Umar berkata : Silahkan kalian keluar dariku. Setelah itu Umar berkata : Panggillah untuk menghadapku tokoh senior Quraisy dan orang-orang yang terlibat penaklukkan Mekah. Akupun memanggil mereka. Tidak ada yang berselisih pendapat kecuali dua orang. Mereka berkata : Kami berpendapat agar engkau pulang (ke Madinah) bersama manusia dan jangan menemui mereka karena wabah yang menimpa mereka. Umarpun segera menyeru manusia : Sesungguhnya aku akan bertolak di atas kendaraan maka bersiap-siaplah kalian untuk pergi. Abu Ubaidah berkata : Apakah engkau lari dari taqdir Alloh ? Umar berkata : Seandainya yang mengucapkan kalimat itu bukan engkau wahai Abu Ubaidah ?! Benar, kita lari dari taqdir Alloh menuju taqdir Alloh (yang lebih baik). Apa pendapatmu bila engkau memiliki onta lalu engkau menuruni dua lembah yang satu subur dan yang lain kering, bukankah bila engkau gembalakan onta itu di tempat yang subur engkau telah menggembalakan ontamu berdasar taqdir Alloh ? Bila engkau gembalakan di lembah kering, engkau juga telah menggembalakannya atas taqdir Alloh ? Tiba-tiba Abdurrohman Bin Auf datang. Sebelumnya ia tidak ada di tempat karena sedang memiliki beberapa urusan. Ia berkata : Sesungguhnya dalam masalah ini aku memiliki ilmu. Aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila kalian mendengar di sebuah negeri ada wabah maka janganlah mendatanginya. Bila wabah itu terjadi di sebuah negeri sementara kalian berada di dalamnya maka janganlah kalian keluar untuk melarikan diri darinya. Abu Ubaidah berkata : Umar memuji Alloh lalu pergi [HR Bukhori dan Malik]