Tertawa Dalam Timbangan Aqidah Dan Fiqih (21)
Pada
suatu hari para rahib yahudi datang seraya berkata :
إِنَّهُ إِذَا كَانَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ جَعَلَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ عَلَى إِصْبَعٍ ، وَالأَرَضِينَ عَلَى
إِصْبَعٍ ، وَالْمَاءَ وَالثَّرَى عَلَى إِصْبَعٍ ، وَالْخَلاَئِقَ عَلَى إِصْبَعٍ
، ثُمَّ يَهُزُّهُنَّ ثُمَّ يَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَنَا الْمَلِكُ
Sesungguhnya
bila hari kiamat tiba, Alloh akan menjadikan langit di atas satu jari, bumi di
atas satu jari, air dan tanah di atas satu jari dan seluruh makhluq ada di atas
satu jari setelah itu mengguncang-guncangkannya. Selanjutnya berfirman :
أَنَا
الْمَلِكُ أَنَا الْمَلِكُ
Aku adalah Raja ! Aku adalah Raja !
Mendengar
penuturan mereka, kata Ibnu Mas’ud :
يَضْحَكُ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ
تَعَجُّبًا وَتَصْدِيقًا ، لِقَوْلِهِ
Beliau
tertawa hingga terlihat gigi-gigi gerahamnya karena takjub dan membenarkan apa
yang mereka katakan.
Setelah
itu nabi shollallohu alaihi wasallam membaca ayat :
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ
وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّماوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ
بِيَمِينِهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dan
mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi
seluruhnya dalam genggamanNya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan
kananNya. Maha Suci Alloh dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan
[azzumar : 67]