Alloh Itu Dekat (6)
Ada sebagian orang datang kepada
kuburan-kuburan orang sholih. Duduk bersimpuh di hadapannya. Ia sampaikan semua
hajatnya kepada si penghuni kubur. Bila ada yang mengingatkan, bahwa itu
perbuatan syirik dan menganjurkan agar langsung berdoa kepada Alloh, tentu ia
akan berkata “ Yang kami minta adalah Alloh, orang sholih yang ada di kubur
sekedar perantara “
Ini adalah cara berpikir yang salah.
Siapa yang melakukan perbuatan ini berarti ia telah meniadakan kedekatan Alloh
dengan hambaNya. Pelaku seolah menyamakan Alloh dengan raja di dunia yang tidak
bisa ditemui tanpa perantara. Dia telah menganggap Alloh terlalu sibuk sehingga
setiap doa harus ditampung terlebih dahulu di kantor-kantor perwakilanNya,
yaitu kuburan orang sholih.
Cara berpikir seperti ini, sama
dengan argumentasi kaum musyrikin musuh para nabi dan rosul, dimana mereka
berkata :
أَلَا لِلَّهِ
الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا
نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ
يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي
مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah
agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung
selain Allah (berkata) : Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka
mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. Sesungguhnya Allah
akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya.
Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar
[azzumar : 3]