Jihad Fi Sabilillah Mengangkat Derajat

 

Jihad Fi Sabilillah Mengangkat Derajat

Amal Yang Bisa Mengangkat Derajat (13)

Alloh Ta’ala berfirman :

لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقَاعِدِينَ دَرَجَةً وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَفَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا  دَرَجَاتٍ مِنْهُ وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai udzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (yaitu) beberapa derajat daripada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [annisa : 95-96]

Ayat di atas membagi mukmin menjadi dua, yaitu mukmin mujahid dan mukmin yang tidak pergi ke medan jihad karena adanya udzur semisal sakit atau cacat pada fisik. Keduanya dicintai Alloh. Kendati demikian, bagi mujahid ada kelebihan derajat atas orang yang tidak berjihad. Apa yang dimaksud dengan derajat yang Alloh berikan kepada mujahid ? Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di mengutip sabda nabi shollalohu alaihi wasallam :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم  إِنَّ فِى الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ ، أُرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ  

Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya di dalam aljannah ada seratus derajat yang disediakan bagi para mujahid fi sabilillah. Antara dua derajat jaraknya antara langit dan bumi ... [HR Bukhori Muslim]

Saat jihad, tentu mujahid akan mengayunkan pedang, melempar tombak atau panah dilesatkan ke arah musuh. Semua yang dilakukannya akan menjadi pundi-pundi derajat baginya sebagaimana nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda :

مَنْ بَلَغَ بِسَهْمٍ فِى سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَلَهُ دَرَجَةٌ

Barangsiapa yang melempar panah fisabilillah Azza Wajalla maka baginya derajat [HR Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i]

Syaikh Muhammad Amin Asy Syanqithi menambahkan bahwa meski sama-sama berjihad, ternyata Alloh melebihkan derajat para sahabat yang berjihad sebelum fathu Mekah dan sesudahnya. Oleh karena itu Alloh berfirman :

لَا يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُولَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Tidak sama di antara kamu orang yang menginfkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Maroji’ :

Adl Waul Bayan, Syaikh Muhammad Amin Asy Syanqithi (maktabah syamilah) hal 94

Taisir Karim Arrohman Fitafsir Kalamil Mannan, Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di (maktabah syamilah) hal 94