Memperbanyak Dzikir Mengangkat Derajat

 

Memperbanyak Dzikir Mengangkat Derajat

Amal Yang Bisa Mengangkat Derajat (21)

Abu Said Alkhudzriyyi meriwayatkan :

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم سُئِلَ أَىُّ الْعِبَادِ أَفْضَلُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ  الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ. قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمِنَ الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ  لَوْ ضَرَبَ بِسَيْفِهِ فِى الْكُفَّارِ وَالْمُشْرِكِينَ حَتَّى يَنْكَسِرَ وَيَخْتَضِبَ دَمًا لَكَانَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا أَفْضَلَ مِنْهُ دَرَجَةً  

Dari Abu Sa’id Alkhudzriyyi : Bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam ditanya “ Hamba mana yang paling mulia derajatnya di sisi Alloh pada hari kiamat ? “ Beliau bersabda : Laki-laki dan wanita yang banyak berdzikir kepada Alloh. Aku berkata : Wahai rosululloh, bagaimana dengan orang yang berperang fisabilillah ? Beliau bersabda : Seandainya ia memukul orang-orang kafir dan musyrik dengan pedangnya hingga patah dan mengalir darah (syahid), sungguh orang yang banyak berdzikir kepada Alloh lebih mulia derajatnya darinya [HR Tirmidzi]

Hadits di atas kedudukannya dloif, kendati demikian menurut Ibnu Qoyyim isinya tidak bertentangan dengan hadits lain, semisal :

عن أَبي الدرداءِ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رسُولُ الله  صلى الله عليه وسلم : ألا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أعْمالِكُمْ ، وأزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ ، وأرْفَعِهَا في دَرَجَاتِكُمْ ، وَخَيرٍ لَكُمْ مِنْ إنْفَاقِ الذَّهَبِ والفِضَّةِ ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أن تَلْقَوا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أعْنَاقَكُمْ ؟  قَالَوا : بَلَى ، قَالَ ذِكر الله تَعَالَى  

Dari Abu Darda rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang sebaik-baik amal, paling bersih di sisi Raja kalian (Alloh), paling tinggi derajatnya bagi kalian, lebih baik daripada berinfaq dengan emas atau perak dan lebih baik bagi kalian daripada kalian melemparkan diri kalian di hadapan musuh lalu kalian memukul leher mereka atau mereka memukul leher kalian ? Mereka berkata : Benar ! Beliau bersabda : Dzikrulloh Ta’ala [HR Ahmad, Malik, Tirmidzi dan Ibnu Majah]

Berdasarkan hadits di atas, Ibnu Qoyyim membagi pelaku jihad dan dzikir menjadi tiga kelompok :

Kelompok pertama : Menggabungkan antara jihad dan dzikir.

Ini adalah kedudukan tertinggi. Oleh karena itu Alloh berfirman :

يَا أَيّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَة فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّه لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung[al anfal : 45]

Kelompok kedua : Dzikir tanpa jihad

Kelompok ketiga : Jihad tanpa dzikir

Maroji’ :

Aunul Ma’bud 5/389