Khotamun Nabiyyin (Penutup Para Nabi)

 

Khotamun Nabiyyin (Penutup Para Nabi)

Keistimewaan Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam Yang Tidak Dimiliki Rosul-Rosul Lain (6)

Sebelum rosululloh shollallohu alaihi wasallam terutus, bila ada nabi meninggal maka akan dilanjutkan oleh nabi selanjutnya. Banyak pula diantara para nabi yang sedang berdakwah, pada masa itu juga ada nabi lainnya yang mengemban misi sama seperti Ibrohim dengan Luth atau Musa dan Harun.

Diantara mereka juga ada yang diangkat menjadi nabi meneruskan misi yang telah diemban oleh orang tuanya. Misalnya Ismail dan Ishaq sebagai pelanjut risalah bagi Ibrohim, Yusuf meneruskan kenabian Yaqub, Yahya penerus Zakaria dan Sulaiman melanjutkan kenabian Daud.

Ketika Muhammad shollallohu alaihi wasallam diutus, saat itu beliau berada pada masa fatroh (kekosongan rosul). Berbeda dengan nabi lain, beliau tidak hanya diangkat sebagai rosul, akan tetapi juga sebagai penutup para rosul. Alloh berfirman :

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا   

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang rijal (laki-laki dewasa) di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. [al ahzab : 40]

Yang menarik dari ayat di atas adalah  pada kalimat pertama “ Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang rijal (laki-laki dewasa) di antara kamu “. Ini menunjukkan bahwa beliau belum pernah memiliki anak laki-laki hingga usia dewasa. Qosim dan Ibrohim putera beliau meninggal di usia kanak-kanak. Apa hikmahnya ? Supaya tidak ada kesan kenabian berlanjut setelah kewafatannya. Oleh karena itu Ibnu Abi Aufa berkata :

لَوْ كَانَ بَعْدَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم نَبِىٌّ مَا مَاتَ ابْنُهُ إِبْرَاهِيمُ.

Seandainya setelah nabi shollallohu alaihi wasallam masih ada nabi, tentu putera beliau, Ibrohim tidak mati  [HR Ahmad]

Pada riwayat lain, disebutkan seorang bernama Ismail berkata :

قُلْتُ لاِبْنِ أَبِى أَوْفَى رَأَيْتَ إِبْرَاهِيمَ ابْنَ النَّبِىِّ  صلى الله عليه وسلم  قَالَ مَاتَ صَغِيرًا ، وَلَوْ قُضِىَ أَنْ يَكُونَ بَعْدَ مُحَمَّدٍ  صلى الله عليه وسلم  نَبِىٌّ عَاشَ ابْنُهُ ، وَلَكِنْ لاَ نَبِىَّ بَعْدَهُ  

Bukankah engkau pernah melihat Ibrohim putera nabi shollallohu alaihi wasallam ? Ia berkata : Ibrohim mati pada masa kanak-kanak. Seandainya Alloh menetapkan bahwa setelah Muhammad shollallohu alaihi wasallam masih ada nabi, tentu Ibrohim akan hidup hingga dewasa, akan tetapi tidak ada nabi sesudahnya [HR Bukhori]

Demikianlah hikmah agung dimatikannya putera rosululloh shollallohu alaihi wasallam sebelum dewasa.