Pemilik Bendera Liwaul Hamdi
Keistimewaan Rosululloh Shollallohu
Alaihi Wasallam Yang Tidak Dimiliki Rosul-Rosul Lain (16)
Huruf ha, mim dan dal bila digabung menjadi hamida atau
hamdun, yang artinya memuji atau pujian. Alloh memiliki banyak nama. Dari
sekian nama itu ada alhamiid yang berarti Alloh Maha memiliki pujian.
Ketika Alloh mengutus para rosul, maka penutupnya adalah
seorang bernama Ahmad atau Muhammad. Artinya terpuji atau memiliki banyak
keistimewaan sehingga layak untuk mendapat banyak pujian. Umat beliau mendapat
sebuatan alhammaaduun karena banyaknya mengucapkan kalimat “ alhamdu “. Dalam
sehari, tujuh belas kali mereka membaca surat alhamdu (alfatihah) saat sholat
lima waktu. Bila ditambah dengan sholat sunnah maka jumlahnya akan lebih banyak
lagi. Dzikir alhamdu sebanyak tiga puluh tiga ba’da sholat mereka amalkan.
Betapa banyak amalan harian mereka akhiri dengan ucapan alhamdu.
Pada hari kiamat mereka akan berdiri di belakang nabi
Muhammad shollallohu alaihi wasallam, sedang beliau memegang bendera yang
memiliki nama liwa-ul hamdi. Abu Said meriwayatkan sabda beliau :
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صلى الله عليه وسلم أَنَا سَيِّدُ
وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ فَخْرَ وَبِيَدِى لِوَاءُ الْحَمْدِ وَلاَ
فَخْرَ وَمَا مِنْ نَبِىٍّ يَوْمَئِذٍ آدَمُ فَمَنْ سِوَاهُ إِلاَّ تَحْتَ
لِوَائِى وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الأَرْضُ وَلاَ فَخْرَ
Dari Abu Sai’d berkata : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Aku adalah sayyidnya anak Adam pada hari kiamat. Bukan
bertujuan membanggakan diri. Di tanganku ada bendera “ Liwa-ul hamdi “. Bukan
bertujuan membanggakan diri. Tidak ada nabi pada hari itu, termasuk Adam dan
nabi selainnya kecuali berada di bawah benderaku. Akulah orang yang pertama
bumi terbelah karenanya (keluar dari kubur). Bukan bertujuan membanggakan diri
[HR Tirmidzi]
Ketika urusan di mahsyar selesai lalu mereka berhasil
menyeberang ash shirot, maka mereka akan masuk ke dalam aljannah. Ucapan
pertama kali ketika sudah berada di dalamnya adalah :
وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ
عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ
الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا
لُغُوبٌ
Dan mereka berkata : Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)
yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Rob kami benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat
yang kekal dari karuniaNya, di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula
merasa lesu [fathir
: 34-35]