Penjagaan Bintang Di Langit Dari
Setan Pencuri Berita Ghoib Setelah Muhammad Shollallohu Alaihi Wasallam Diutus
Keistimewaan Rosululloh Shollallohu
Alaihi Wasallam Yang Tidak Dimiliki Rosul-Rosul Lain (10)
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kondisi langit
dirasakan berbeda oleh segolongan jin. Kenapa itu bisa terjadi ? Dulu, setan
selalu mengutus anggotanya untuk mencuri berita-berita dari langit tentang
peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang untuk disampaikan kepada
para dukun dan peramal.
Tiba-tiba mereka selalu mengalami kegagalan karena
bintang-bintang meluncur untuk melempar para pencuri berita itu. Setan-setan
itu berkata :
حِيلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَبَرِ السَّمَاءِ
وَأُرْسِلَتْ عَلَيْنَا الشُّهُبُ. قَالُوا مَا ذَاكَ إِلاَّ مِنْ شَىْءٍ حَدَثَ
فَاضْرِبُوا مَشَارِقَ الأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا فَانْظُرُوا مَا هَذَا الَّذِى
حَالَ بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَبَرِ السَّمَاءِ
Antara kita dan berita langit ada penghalang. Bintang-bintang
diutus untuk melempar kita. Hal itu tidak mungkin ada kecuali ada sesuatu yang
telah terjadi. Pergilah ke ujung timur bumi dan ujung baratnya, lalu lihatlah
penghalang apa antara kita dengan berita langit
Setan-setanpun pergi, hingga ada diantara mereka tiba di
daerah Tihamah, tepatnya di pasar Ukadz. Saat itu rosululloh shollallohu alaihi
wasallam tengah menunaikan sholat shubuh bersama para sahabat. Ketika setan
mendengar bacaan alquran dari nabi shollallohu alaihi wasallam, ia segera pergi
menemui teman-temannya dan berkata :
إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا يَهْدِى إِلَى
الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا
Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang
menakjubkan, (yang)
memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya dan kami
sekali-kali tidak akan berbuat syirik kepada Rob kami dengan seorangpun [jin :
1-2]
Selain menyatakan keislaman, jin-jin baru menyadari bahwa
bahwa terhalangnya mereka dari mencuri berita ghoib di langit melalui lemparan
bintang disebabkan oleh terutusnya Muhammad sebagai rosul. Mereka bangsa jin
memberi kesaksian tentang banyaknya bintang di langit yang siap merajam mereka
bila mencuri berita lagi :
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا
مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ
الْآَنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia)
langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah
api, dan sesungguhnya
kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk
mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang
(mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang
mengintai (untuk membakarnya) [jin : 8-9]
Tentang status bintang sebagai pelempar setan diperkuat oleh
firmn Alloh lainnya :
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا
بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ
عَذَابَ السَّعِيرِ
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar
syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala [almulk
: 5]
Sementara Qotadah berkata :
خَلَقَ هَذِهِ النُّجُومَ لِثَلاَثٍ ، جَعَلَهَا
زِينَةً لِلسَّمَاءِ ، وَرُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ، وَعَلاَمَاتٍ يُهْتَدَى بِهَا
، فَمَنْ تَأَوَّلَ فِيهَا بِغَيْرِ ذَلِكَ أَخْطَأَ وَأَضَاعَ نَصِيبَهُ ،
وَتَكَلَّفَ مَا لاَ عِلْمَ لَهُ بِهِ
Allah menciptakan
bintang-bintang ini untuk tiga hikmah : sebagai hiasan langit, sebagai alat
pelempar syetan, dan sebagai tanda untuk petunjuk (arah dan sebagainya). Maka
barang siapa yang berpendapat selain hal tersebut maka ia telah melakukan
kesalahan, dan menyianyiakan nasibnya, serta membebani dirinya dengan hal
yang diluar batas pengetahuannya [HR Bukhori]
Demikianlah pelemparan
bintang bagi setan pencuri berita ghoib baru terjadi setelah diutusnya Muhammad
shollallohu alaihi wasallam sebagai rosul.