Tanah Sebagai Sarana Tayamum Dan
Sholat
Keistimewaan Rosululloh Shollallohu
Alaihi Wasallam Yang Tidak Dimiliki Rosul-Rosul Lain (4)
Syariat tayamum hanya milik umat rosululloh shollallohu
alaihi wasallam. Demikian juga dengan pelaksanaan sholat di bumi mana berpijak.
Tidak ada syarat sholat harus ditunaikan di masjid. Petani di pematang sawah,
musafir di tengah hutan atau padang pasir dan pengembala di lembah bisa
melaksanakan sholat.
Ini berbeda dengan umat terdahulu. Bila mereka mengadakan
perjalanan jauh, selama tidak bertemu dengan masjid, mereka tidak akan
menunaikan sholat meski hal itu berlangsung berbulan-bulan. Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ
اَللَّهِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ:
أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي..... وَجُعِلَتْ لِي اَلْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا
فَأَيُّمَا رَجُلٍ أَدْرَكَتْهُ اَلصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ
Dari Jabir Ibnu Abdullah bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Aku diberi lima hal yang belum pernah
diberikan kepad seorang pun sebelumku yaitu .... bumi dijadikan untukku sebagai
tempat sujud (masjid) dan alat bersuci maka siapapun menemui waktu shalat
hendaklah ia segera shalat [Muttafaq
Alaihi]
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى
الله عليه وسلم فُضِّلْنَا عَلَى النَّاسِ بِثَلاَثٍ جُعِلَتْ صُفُوفُنَا
كَصُفُوفِ الْمَلاَئِكَةِ وَجُعِلَتْ لَنَا الأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدًا
وَجُعِلَتْ تُرْبَتُهَا لَنَا طَهُورًا إِذَا لَمْ نَجِدِ الْمَاءَ
Dari Khudzaifah berkata : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Kita dilebihkan atas umat manusia (kaum sebelum kita)
dengan tiga hal : Dijadikan shof-shof kita seperti shof-shof para malaikat.
Dijadikan bagi kita bumi seluruhnya sebagai masjid (tempat sholat) dan
dijadikan tanahnya bagi kita sebagai sarana bersuci bila kita tidak mendapatkan
air [HR Muslim]
Adapun sholat umat terdahulu, Imam Ahmad meriwayatkan hadits
yang bersumber dari Amru Bin Syuaib :
إِنَّمَا كَانُوا يُصَلُّونَ فِى كَنَائِسِهِمْ
وَبِيَعِهِمْ
Sesungguhnya mereka hanya sholat di dalam kanisah (tempat
ibadah kaum nasarani) dan biya’ (tempat ibadah kaum yahudi)