Melihat Ke Atas (6)
Banyak sahabat yang memberi kesaksian dalam hal ini
diantaranya Ibnu Abbas :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ رَأَيْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم جَالِسًا عِنْدَ الرُّكْنِ
فَرَفَعَ بَصَرَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَضَحِكَ فَقَالَ لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ
ثَلاَثًا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْهِمُ الشُّحُومَ فَبَاعُوهَا وَأَكَلُوا
أَثْمَانَهَا وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا حَرَّمَ عَلَى قَوْمٍ أَكْلَ شَىْءٍ حَرَّمَ
عَلَيْهِمْ ثَمَنَهُ
Dari Ibnu Abbas berkata : Aku melihat rosululloh shollallohu
alaihi wasallam duduk di sisi rukun yamani lalu beliau mengangkat pandangannya
ke langit sambil tertawa seraya bersabda “ Alloh laknat orang yahudi “. Beliau
ucapkan tiga kali “ Sesungguhnya Alloh telah mengharamkan kepada mereka lemak
bangkai lalu mereka menjualnya dan memakan hasilnya. Sesungguhnya Alloh bila
mengharamkan kepada satu kaum memakan sesuatu
maka Alloh juga mengharamkan hasil penjualannya [HR Abu Daud]
Abu Musa berkata :
كَانَ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَثِيرًا مَا يَرْفَع بَصَره إِلَى السَّمَا
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam sering mengangkat
pandangannya ke langit [HR Muslim]
Abdullah Bin Salam berkata :
كَانَ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا جَلَسَ يَتَحَدَّث يُكْثِر أَنْ يَرْفَع بَصَره إِلَى السَّمَاء
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bila duduk untuk
berbicara sering mengangkat pandangannya ke langit [HR Abu Daud]
Umar Bin Khothob :
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ
ثُمَّ رَفَعَ بَصَرَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ
أَيِّهِنَّ شَاءَ
Barangsiapa yang berwudlu lalu memperbagus wudlunya (lalu
beliau mengangkat pandangannya ke langit) seraya bersabda : Aku bersaksi tidak
ada ilah yang berhak dibadahi selain Alloh. Dialah satu-satunya, tidak ada
sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rosulNya. Maka
akan dibuka baginya delapan pintu aljannah dimana ia bisa masuk dari arah mana
yang ia kehendaki [HR Darimi]