Burung Gagak
Perilaku Binatang Yang Tidak Boleh
Ditiru (11)
Burung ini dianjurkan untuk dibunuh sebagaimana yang
disabdakan nabi shollallohu alaihi wasallam :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:
قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
خَمْسٌ مِنَ اَلدَّوَابِّ كُلُّهُنَّ فَاسِقٌ, يُقْتَلْنَ فِي اَلْحِلِّ وَ
اَلْحَرَمِ: اَلْغُرَابُ, وَالْحِدَأَةُ, وَالْعَقْرَبُ, وَالْفَأْرَةُ،
وَالْكَلْبُ اَلْعَقُورُ
Dari
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda : Ada lima binatang yang semuanya fasik, yang boleh dibunuh baik di
tanah halal maupun haram, yaitu : Burung gagak, burung elang,
kalajengking, tikus dan anjing galak [Muttafaq Alaihi]
Perilaku
apa yang ada pada diri gagak sehingga diperintah untuk di bunuh ? Ibnu Hajar Al
Atsqolani menyebut riwayat bahwa ketika nabi Nuh berada di atas kapal pada
banjir besar, ia memberi istruksi kepada burung ini untuk melihat kondisi
dunia. Ketika dia pergi, mendapati bangkai lalu asyik memakannya setelah itu ia
lupa untuk kembali kepada Nuh. Ini menunjukkan bahwa si gagak tidak mengemban
amanat yang sudah diserahkan kepadanya. Sebagian ulama menyebut bahwa burung
ini memang gemar memakan bangkai.
Pada
masa jahiliyyah, bila masyarakat quraisy mendengar suara burung gagak dua kali,
mereka akan menilai bahwa itu adalah pertanda buruk. Bila suara terdengar tiga
kali, maka mereka mengira bahwa itu pertanda baik. Oleh karena itu, Abdulloh
Bin Abbas bila mendengar suaranya, ia akan berdoa :
اللَّهُمَّ لَا طَيْر إِلَّا طَيْرك وَلَا خَيْر
إِلَّا خَيْرك وَلَا إِلَه غَيْرك
Ya
Alloh, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang telah Engkau tetapkan dan tidak
ada kebaikan kecuali kebaikan yang telah Engkau tetapkan dan tidak ada Ilah
yang berhak diibadahi selain Engkau
Maroji’
:
Fathul
Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani 6/47