Menoleh Saat Sholat Seperti Musang

 

Menoleh Saat Sholat Seperti Musang

Perilaku Binatang Yang Tidak Boleh Ditiru (15)

Menoleh saat sholat hukumnya haram. Bila ada yang melakukannya maka ia sudah terkena gangguan setan. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam menyebut orang itu sudah berhasil dicopet oleh setan :

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : سَأَلْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ اَلِالْتِفَاتِ فِي اَلصَّلَاةِ ? فَقَالَ : هُوَ اِخْتِلَاسٌ يَخْتَلِسُهُ اَلشَّيْطَانُ مِنْ صَلَاةِ اَلْعَبْدِ رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ . وَلِلتِّرْمِذِيِّ : عَنْ أَنَسٍ وَصَحَّحَهُ إِيَّاكَ وَالِالْتِفَاتَ فِي اَلصَّلَاةِ  فَإِنَّهُ هَلَكَةٌ  فَإِنْ كَانَ فَلَا بُدَّ فَفِي اَلتَّطَوُّعِ  

'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tentang hukum menoleh dalam sholat. Beliau menjawab : Ia adalah copetan yang dilakukan setan terhadap sholat hamba [HR Bukhari] Menurut hadits shahih Tirmidzi : Hindarilah dari berpaling dalam shalat karena ia merusak jika memang terpaksa lakukanlah dalam sholat sunat.

Imam Shon’ani menerangkan hikmah di balik larangan ini, yaitu mengurangi kekhusyuan, meninggalkan qiblat di sebagian tubuhnya atau sikap berpaling dari menghadap Alloh Ta’ala sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah :

لَا يَزَالُ اللَّهُ مُقْبِلًا عَلَى الْعَبْدِ فِي صَلَاتِهِ مَا لَمْ يَلْتَفِتْ ، فَإِذَا صَرَفَ وَجْهَهُ انْصَرَفَ

Alloh senantiasa menghadapi hambaNya dalam sholatnya selama ia tidak menoleh. Bila ia memalingkan wajahnya, Alloh juga akan berpaling

Tentang menoleh saat sholat, pada hadits lain disebutkan bahkan sikap itu meniru rubah atau pelanduk :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِثَلاَثٍ وَنَهَانِى عَنْ ثَلاَثٍ أَمَرَنِى بِرَكْعَتَىِ الضُّحَى كُلَّ يَوْمٍ وَالْوِتْرِ قَبْلَ النَّوْمِ وَصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَنَهَانِى عَنْ نَقْرَةٍ كَنَقْرَةِ الدِّيكِ وَإِقْعَاءٍ كَإِقْعَاءِ الْكَلْبِ وَالْتِفَاتٍ كَالْتِفَاتِ الثَّعْلَبِ

Dari Abu Huroiroh berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam memerintahku dengan tiga hal dan melarangku dengan tiga hal. Beliau memerintahku untuk sholat dluha dua rokaat setiap hari, berwitir sebelum tidur dan shiyam tiga hari pada setiap bulan. Beliau melarangku untuk mematuk seperti patukan ayam (maksudnya terlalu cepat saat bersujud), duduk seperti duduk anjing dan menoleh seperti tolehan rubah [HR Ahmad]

Maroji’ :

Subulussalam, Imam Shon’ani 2/22

Nailul Author, Imam Syaukani 4/20