Mengenal selul-beluk jin (3)
Alloh mensifati api bagi bahan dasar penciptaan jin
dengan kata samum dan marij
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ
صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ
Dan sesungguhnya Kami telah meciptakan manusia (Adam)
dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam)
dari api yang sangat panas [alhijr : 26-27]
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ
كَالْفَخَّارِ وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti
tembikar, dan Dia menciptakan jin dari
nyala api [arrohman : 14-15]
Para ahli tafsir menafsirkan samum dengan api yang
sangat panas. Sedangkan marij ditafsirkan dengan jilatan api, maksudnya api
yang berada di ujung. Dua keterangan ini bila digabungkan, berarti jin
diciptakan dari mulut api yang bersifat sangat panas.