Jangan bergabung dengan kelompok sekuler
Syaikh Sholih alfauzan berkata :
الإنْتِمَاءُ إلَى الْمَذَاهِبِ الإلْحَادِيَّةِ كَالشُّيُوْعِيَّةِ وَالْعِلمَانِيَّةِ والرَّأسُمَالِيَّةِ وَغَيْرِهَا مِنْ مَذَاهِبِ الْكُفْرِ رِدَّةٌ عَنِ دِيْنِ الإسْلاَمِ وَإنْ كَانَ الْمُنْتَمِى إلَى تِلْكَ الْمَذَاهِبِ يَدَّعِى الإسْلاَمَ فهذَا مِنَ النّفَاقِ الأكْبَرِ
Bergabung dengan kelompok ilhad (menyimpang) seperti komunis, sekuler, kapitalis dan lainnya dari kelompok yang didasari kekufuran maka ini adalah murtad dari islam. Bila yang bergabung dengan kelompok tersebut masih ingin disebut sebagai orang islam maka ini adalah kemunafikan yang akbar.
Selanjutnya beliau berkata
وَالإِنْتِمَاءِ لِلأَحْزَابِ الْجَاهِلِيَّةِ وَالْقَوْمِيَّاتِ الْعُنْصُرِيَّةِ هُو الأخر كُفْرٌ وَرِدَّةٌ عَنِ الإسْلاَمِ لأَنَّ الإِسْلاَمَ يَرْفَضُ الْعَصَبِيَّاتِ والنَّعْرَاتِ الْجَاهِلِيَّةِ يقول الله تعالى :
Bergabung dengan kelompok jahiliyyah dan nasionalisme ini adalah bentuk lain dari kekufuran dan kemurtadan dari islam. Karena islam menolak ashobiyyah (fanatisme kedaerahan) dan slogan jahiliyyah sebagaimana Alloh Ta’ala berfirman :
ياأيُّهَا النَّاسُ إنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَّأنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا إنَّ أكْرَمَكُمْ عِنْدَ الله أتْقَاكُمْ
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. [alhujurot : 13]
ويقول النّبيّ صلى الله عليه وسلم لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ غَضِبَ لِعَصَبِيَّةٍ رواه مسلم
Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda :
Bukan dari golongan kami yang menyeru kepada ashobiyyah (fanatisme kedaerahan), bukan dari golongan kami yang berperang dalam rangka ashobiyyah dan bukan dari golongan kami yang marah atas dasar ashobiyyah [HR Muslim]
وقال صلى الله عليه وسلم : إنّ الله قَدْ أذْهَبَ عَنْكُمْ عَصَبِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ وَفَخْرَهَا بِالابَاءِ إنَّمَا هُوَ مُؤْمِنٌ تَقِيٌّ أوْفَاجِرٌ شَقِيٌّ النَّاسُ بَنُو ادَمَ وَادَمُ خُلِقَ مِنْ تُرَابٍ وَلاَ فَضْلٌ لِعَرَبِيٍّ عَلَ عَجَمِيٍّ إلاَّ بِالتَّقْوَى رواه الترمذى
Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda :
Sesungguhnya Alloh telah telah menghapuskan pada diri kalian dari ashobiyyah jahiliyyah dan kebanggaan kepada leluhur. Sesungguhnya di sana tidak lain hanya mu’min yang bertaqwa atau fajir (orang yang berbuat dosa) yang akan celaka. Seluruh manusia berasal dari Adam sedangkan Adam berasal dari tanah. Tidak ada keutamaan orang Arab atas orang “ajami (non Arab) kecuali dengan taqwa [HR Tirmidzi]
Maroji’ : kitab tauhid, Syaikh Sholih bin Fauzan Alfauzan hal 54-56