Jangan berpikir yang bukan-bukan

Jangan berpikir yang bukan-bukan

عن أبى هريرة رضى الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لاَ يَزَالُ النَّاسُ يَتَسَأَلُوْنَ حَتَّى يُقَالَ هذَا خَلَقَ الله الْخَلْقَ فَمَنْ خَلَقَ الله ؟ فَمَنْ وَجَدَ مِنْ ذَالِكَ شَيْأً فَلْيَقُلْ امَنْتُ بِاللهِ رواه مسلم

Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam : manusia senantiasa bertanya hingga dikatakan inilah Alloh yang telah menciptakan kita lalu siapakah yang menciptakan Alloh ? Maka barangsiapa mendapati hal tersebut segeralah mengucapkan aku beriman kepada Alloh [HR Muslim]

عن عروة بن الزّبير أنّ أبا هريرة رضى الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يَأْتِى الشَّيْطَانُ أحَدَكُمْ فَيَقُوْلُ مَنْ خَلَقَ كَذَا وَكَذَا حَتَّى يَقُوْلَ لَهُ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ ؟ فَإِذَا بَلَغَ ذَالِكَ فَلْيَسْتَعِذْ بِالله وَلْيَنْتَهِ رواه مسلم

Dari Urwah bin Zubair bahwasanya Abu Huroiroh rodliyallohu anhu berkata : bersabda rosululloh shollallohu alaihi wasallam : setan selalu mendatangi seorang di antara kamu lalu berkata “ siapakah yang menciptakan ini dan itu ? “ hingga ia berkata : siapakah yang menciptakan Robmu ? maka bila mendapati hal tersebut berlindunglah kepada Alloh lalu hentikan lintasan pikiran itu [HR Muslim]

Berdasarkan hadits tersebut di atas maka kita bisa menyimpulkan bahwa :

Merenungkan siapa yang menciptakan Alloh adalah terlarang secara syar’i
Timbulnya pertanyaan tersebut berasal dari setan

Ada tiga cara sikap kita pada saat lintasan muncul yaitu : mengucapkan amantu billah (aku beriman kepada Alloh), membaca ta’awudz (a’udzubillaahi minasy syaithoonirrojiim) dan segera menghentikan lamunannya.

Imam Nawawi berkata : bila muncul perasaan ini maka bersegeralah kembali kepada Alloh untuk menghilangkan keburukannya, berpalinglah dari lintasan pikiran yang buruk ini dan ketahuilah bahwa itu semua berasal dari setan. Begitulah setan senantiasa membuat kerusakan dan kesesatan.

Maroji’ : syarh shohih Muslim, imam Nawawi juz 2 hal 157