Melihat Alloh
Ketika kita mempelajari dasar-dasar aqidah ahli sunnah waljamaah maka kita dapati bahwa di antara sifat Alloh adalah Alloh memiliki Wajah, Tangan, Kaki, Mata dan lainnya yang kesemuanya kita tidak bisa menanyakan kaifiyatnya atau hakekat sebenarnya karena hal itu tidak pernah ditanyakan para sahabat kepada rosululloh shollallohu alaihi wasallam dan beliaupun tidak pernah menerangkannya kepada mereka. Akan tetapi kita akan melihat Alloh dengan jelas nanti pada hari kiamat sebagaimana beberapa nash di bawah ini :
لِلَّذِيْنَ أحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَة
Bagi orang yang beramal kebajikan nanti akan mendapat alhusna dan ziyadah (tambahan) [yunus : 26]
Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi berkata :
Alhusna : aljannah yaitu Darussalam
Ziyadah (tambahan) : bisa melihat Alloh
Berarti berdasarkan keterangan beliau maka orang beriman pada hari kiamat akan mendapat aljannah dan melihat Alloh secara langsung
وُجُوْهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ إلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Pada hari itu wajah-wajah orang beriman berseri-seri, kepada Robnya mereka melihat [alqiyamah : 22-23]
Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di berkata : mereka orang beriman bisa melihat Alloh sesuai dengan kedudukan amalnya. Ada yang melihat Alloh dua kali dalam sehari yaitu pagi dan petang, ada yang melihat Alloh sepekan sekali. Mereka bisa bersenang-senang dengan melihat wajah Alloh Yang Mulia dan keindahanNya yang tidak ada yang bisa menyamaiNya sedikitpun. Di saat mereka melihat Alloh mereka akan lupa terhadap kenikmatan aljannah yang selama ini mereka rasakan yang kesemuanya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
عن صهيب رضى الله عنه عن النّبيّ صلى الله عليه وسلم قال إذَا دَخَلَ أهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ يَقُوْلُ الله تَبَارَكَ وَتَعَالَى تُرِيْدُوْنَ شَيْأً أزِيْدُكُمْ ؟ فَيَقُوْلُوْنَ أَلَمْ تُبْيَضَّ وُجُوْهُنَا أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنْجِنَا مِنَ النَّارِ قَالَ فَيَكْشِفُ الْحِجَابُ فَمَا أعْطُوْا شَيْأً أَحَبُّ إلَيْهِمْ مِنَ النَّظْرِ إلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ رواه مسلم
Dari Shuhaib rodliyallohu anhu dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : bila ahluljannah sudah masukkedal aljannah, Alloh Tabaroka Wata’ala berfirman : apakah kalian mau untuk aku tambah kenikmatan buat kalian ? Mereka berkata : bukankah wajah kami sudah engkau buat menjadi putih berseri, bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam aljannah dan menyelamatkan kami dari neraka ? Maka tersingkaplah hijab sehingga Alloh terlihat, maka tidak ada pemberian suatupun yang lebih disukai oleh mereka dibandingkan bisa melihat kepada Rob mereka Azza Wajalla [HR Muslim]
عن جرير قال نَظَرَ رسول الله صلى الله عليه وسلم إلَى الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ فقال إنَّكُمْ تَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هذَا الْقَمَرَ فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تَغْلِبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَلاَ قَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا رواه بخارى مسلم
Dari Jarir berkata : rosululloh shollallohu alaihi wasallam ke bulan pada malam purnama, beliau bersabda : sesungguhnya kalian akan melihat Rob kalian sebagaimana sekarang kalian melihat bulan, maka bila kalian mampu jangan sampai terlewatkan sholat sebelum matahari terbit dan sholat sebelum matahari tenggelam maka lakukanlah [HR Bukhori Muslim]
Menurut Syaikh Sholih Fauzan bahwa melihat Alloh adalah :
1. Pertamakali orang beriman melihat Alloh ketika manusia berada di Aroshot yaitu tempat yang rata yang luas di padang mahsyar yang tidak ada bangunannya. Ia adalah tempat di mana manusia dihisab.
2. Yang kedua kalinya adalah ketika orang beriman sudah masuk aljannah
Maroji’ :
• Aisaru tafasir, Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi hal 601
• Taisirul karim Arrohman fi tafsiri kalam Almannan, Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di 2/1437
• Syarh aqidah wasithiyyah, 3 ulama hal 478-480