Ibnu Umar kehilangan gunung
Bila ada umat islam ada yang meninggal dunia Ibnu Umar biasanya datang berta’ziyyah untuk menyolatkannya lalu ia pulang tanpa ia ikut ke pemakaman. Pada suatu hari ia mendengar hadits nabi shollallohu alaihi wasallam :
عن أبى هريرة رضى الله عنه أنّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال مَنِ اتَّبَعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا وَكَانَ مَعَهُ حَتَّى يُصَلِّى عَلَيْهَا وَيَفْرُغَ مِنْ دَفْنِهَا فَإِنَّهُ يَرْجِعُ مِنَ الأَجْرِ بِقِيْرَاطَيْنِ كُلُّ قِيْرَاطٍ مِثْلُ أحُدٍ وَمَنْ صَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ رَجَعَ قَبْلَ أنْ تُدْفَنَ فَإِنَّهُ يَرْجِعُ بِقِيْرَاطٍ رواه بخارى مسلم
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : barangsiapa berta’ziyah kepada jenazah muslim atas dasar iman dan ihtisaaban (mengharap pahala) dimana ia terus berada di situ hingga menyolatkannya dan selesai dari penguburannya maka ia pulang membawa pahala 2 qiroth, satu qiroth seimbang dengan satu gunung uhud dan barangsiapa menyolatkannya lalu ia pulang sebelum jenazah dikubur maka ia pulang membawa pahala satu qiroth [HR Bukhori Muslim]
Begitu mendengar hadits ini ibnu Umar segera mengucapkan perkataan yang menunjukkan kesedihannya :
لَقَدْ فَرَطْتُ قَرَارِيْطَ كَثِيْرَة
Sungguh aku telah kehilangan banyak gunung
Mulai saat itu tidaklah ada yang meninggal kecuali ia hadiri jenazah untuk menyolatkannya dan mengantarkannya ke pemakaman
Maroji’ : syarh riyadlush sholihin,Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin 2/1144