Dicegat malaikat
Ada orang melakukan kunjungan terhadap saudaranya karena termotivasi oleh kekayaan saudaranya atau karena ingin mendapat oleh-oleh setelah saudaranya bepergian ke luar negeri. Tapi bila anda ingin mendapat nilai ibadah dalam kunjungan maka tetapkan niat bahwa yang ada lakukan karena semata mencintai saudara karena Alloh sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits :
وعن أبي هريرة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم أن رجلاً زار أخاً له في قرية أخرى فأرصد اللَّه تعالى على مدرجته ملكاً فلما أتى عليه قال أين تريد ؟ قال أريد أخاً لي في هذه القرية قال هل لك عليه من نعمة تربها عليه قال لا، غير أني أحببته في اللَّه تعالى قال فإني رَسُول اللَّهِ إليك بأن اللَّه قد أحبك كما أحببته فيه رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu dari nabi shollallohu alaihi wasallam bahwasanya ada seorang lelaki mengunjungi saudaranya di desa lain. Maka Alloh mengutus malaikat untuk menghadangnya di perjalanannya. Tatkala mendatanginya malaikat bertanya : hendak ke mana engkau ? Ia berkata : aku ingin mengunjungi saudaraku di desa itu. Malaikat berkata : apakah ada keni’matan yang engkau tuju untuk mendapatkannya ? ia menjawab : tidak, aku melakukannya karena aku mencintainya karena Alloh Ta’ala. Malaikat berkata : sesungguhnya aku adalah utusan Alloh untuk menjumpaimu untuk menyampaikan bahwa Alloh mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena Alloh [HR Muslim]
Hadits di atas memberi pelajaran kepada kita :
• Keutamaan mencintai seseorang karena Alloh karena ia akan menyebabkan Alloh mencintai kita
• Keutamaan mengunjungi saudara dan orang-orang sholih
• Terkadang manusia selain nabi bisa bertemu dengan malaikat (tentunya bukan dalam bentuk aslinya)
Syarh shohih muslim, Imam Nawawi 16/128