Islam itu ilmu dan amal
Pandangan Abu A’la Almaududi (3)
Seorang yang terlahir dari orang tua yang ningrat akan menjadi ningrat pula walaupun ia tidak memiliki ilmu apapun. Karena ia terlahir dari ningrat maka ia akan terus menjadi ningrat sampai akhir hayatnya.
Akan tetapi seorang muslim tidak dapat menjadi seorang muslim tanpa memiliki ilmu. Karena islam tidak akan diperoleh karena faktor keturunan. Kalau orang yang bersangkutan tidak mengetahui apa yang diajarkan oleh nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam bagaimana bisa ia menyatakan keimanannya pada ajaran tersebut dan mempraktekkannya ? Dan bila ia menyatakan keimanannya tanpa kesadaran dan tanpa ilmu mengenai ajaran tersebut bagaimana ia bisa menjadi seorang muslim ? adalah tidak mungkin untuk menjadi seorang muslim dan hidup sebagai muslim tanpa tahu apa-apa.
Perbedaan yang sebenarnya antara seorang muslim dengan seorang kafir bukanlah pada perbedaan nama. Nama Jhoni tidaklah berarti bahwa pemiliknya adalah seorang kafir dan nama Abdulloh tidaklah berarti pemiliknya adalah seorang muslim.
Perbedaan yang sebenarnya antara keduanya adalah pada ilmu. Seorang disebut kafir bila ia tidak tahu bagaimana hubungan antara dirinya dengan Alloh dan tidak tahu cara hidup yang mana yang harus ia jalani di dunia ini yang sesuai dengan kehendak Alloh. Bila seorang anak dari orang tua yang muslim tidak memiliki ilmu mengenai hal ini maka apa alasannya bagi kita untuk menganggap dirinya sebagai muslim ?